i. Visual novel games Jenis permainan video cerita interaktif yang terdiri dari gambar-gambar grafik
statik.
3. Dampak bermain video game
Bermain video game telah menjadi kegiatan sehari-hari bagi anak dan remaja. Hal ini menjadi perhatian di mana waktu yang dihabiskan untuk bermain
video game dan jenis permainan yang dimainkan memiliki dampak-dampak tertentu kepada pemainnya. Sejumlah penelitian dilakukan untuk melihat dampak
dari bermain video game pada anak-anak dan remaja. a. Dampak negatif
Sejumlah penelitian menemukan hubungan yang negatif antara jumlah bermain video game dan performansi di sekolah pada anak-anak, remaja dan
mahasiswa. Jumlah bermain video game dapat mempengaruhi perfomansi di sekolah dimana waktu yang dimiliki untuk belajar dan kegiatan sosial lainnya
digantikan dengan bermain video game. Hipotesa ini mengatakan bahwa penggunaan media elektronik dapat mempengaruhi kegiatan belajar dan sosial
dengan menggantikan kegiatan seperti membaca, kegiatan dengan keluarga, dan bermain dengan teman sebaya Gentile 2004.
b.Dampak positif Penelitian lain menunjukkan bahwa video game dapat digunakan sebagai
media pembelajaran. Kirremuir dan Angela 2006 mengatakan bahwa bermain video game dapat mengembangkan kemampuan seperti:
1 Pemikiran strategis 2 Perencanaan
3 Komunikasi 4 Pengaplikasian angka
5 Kemampuan komunikasi 6 Pengambilan keputusan
4. Karakter Anak yang Bermain Video game
Video game adalah seperangkat alat elektronik yang menampilkan lingkungan virtual, yang berisikan tantangan, tujuan, umpan balik, interaksi dan
narasi. Video game telah menjadi salah satu kegiatan favorit individu dari berbagai jenis usia. Peningkatan dan kepopuleran video game sebagai sarana
untuk bersenang-senang telah menjadi bagian dari hidup keseharian remaja, khusunya bagi remaja awal. Video game telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari keseharian remaja sebagai sarana bersenang-senang Griffiths 2005
Sebuah survey yang dilakukan oleh Kirremuir dan Angela 2006 menemukan 4 alasan utama seseorang bermain video game, yaitu: bermain video
game merupakan hal yang menyenangkan; bermain video game merupakan hal yang menantang; bermain video game adalah sebagai sarana berinteraksi dengan
teman dan keluarga dan video game menyediakan hiburan yang sesuai dengan uang yang dikeluarkan.
Kirremuir dan Angela 2006 mengatakan bahwa video game dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Video game memiliki prinsi-prinsip
pembelajaran yang baik, sehingga dapat mengembangkan kreativitas dan pemikiran kritis. Video game terdiri tantangan, tujuan, umpan balik, interaksi dan
narasi. Permainan video game berdasarkan pada premis bahwa pemainnya harus
belajar, mengingat, mengelaborasi, menjelajahi atau mendapatkan informasi untuk dapat menyelesaikan permainan tersebut. Salah satu keuntungan dari video game
adalah kemampuan untuk membuat pemain belajar dalam lingkungan yang penuh tantangan, dimana mereka dapat membuat kesalahan dan belajar dari melakukan.
Ketika bermain, individu dihadapkan dengan berbagai persoalan atau tantangan yang harus diselesaikan. Penyelesaian masalah untuk setiap persoalan atau
tantangan ini menuntut kreativitas pemainnya untuk menghasilkan pemecahan yang baru serta sesuai dengan permasalahan yang dihadapi Kirremuir dan Angela
2006.
E. Game edukasi