Berfikir Kritis Pendidikan Karakter

pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik. Karakter ini bisa bermacam-macam seperti, percaya diri, kritis, analitis, kreatif, inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, sabar, rela berkorban, pemberani, jujur, adil, bekerja keras, teliti, bersemangat, produktif dan sebagainya. Zuriah 2008 mengemukakan bahwa Seseorang dapat dikatakan berkarakter atau berwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat pendidikan yang baik bagi pertumbuhan karakter siswa. Segala peristiwa yang terjadi dalam sekolah semestinya dapat diintegrasikan dalam program pendidikan karakter. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan sebuah usaha bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter. Amri et al. 2011 mengatakan pendidikan karakter memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Karakter mulia yang dapat dikembangkan didalam pembelajaran disekolah antara lain adalah:

1. Berfikir Kritis

Beberapa ahli mendefinisikan pengertian berpikir kritis dengan cara yang berbeda-beda. Mayers 2009 mengemukakan bahwa pengembangan kemampuan berpikir kritis harus didukung oleh lingkungan kelas yang mendorong munculnya diskusi tanya jawab, penyelidikan dan pertimbangan. Lingkungan kelas yang demikian dapat dibuat melalui pengaturan waktu yang memungkinkan lebih banyak diskusi dan melalui pembuatan tugas-tugas yang efektif dan jelas. Ennis 1996 mendefinisikan berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Reflektif artinya mempertimbangkan atau memikirkan kembali segala sesuatu yang dihadapinya sebelum mengambil keputusan. Beralasan artinya memiliki keyakinan dan pandangan yang didukung oleh bukti yang tepat, aktual, cukup, dan relevan. Ennis 1996 menjelaskan bahwa seseorang yang sedang berpikir kritis memiliki kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut : a. mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan, b. mencari alasan, c. berusaha mengetahui informasi dengan baik, d. memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya, e. memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan, f. berusaha tetap relevan dengan ide utama, g. mengingat kepentingan yang asli dan mendasar, h. mencari alternatif, i. bersikap dan berpikir terbuka, j. mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu, k. mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan, l. bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah, dan m. peka terhadap tingkat keilmuan dan keahlian orang lain. Wade 1995 menguraikan aspek berpikir kritis serta beberapa indikatornya yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Delapan fungsi dan indikator berpikir kritis No Fungsi Berpikir Kritis Uraian Indikator 1 Question at issue mempertanyakan masalah Mempertanyakan maslah merupakan kesadaran untuk mempertanyakan sesuatu yang memang diperlukan. Adanya pertanyaan dapat mengidentifikasi sebuah isu yang perlu dijawab Mempertanyakan sesuatu permasalahan, peristiwa, fenomena. 2 Purpose tujuan Menunjukan hasil yang ingin di capai oleh seseorangsesuatu. - Merumuskan tujuan. - Mendeskripsikan fungsimanfaatpera nan sesuatu. 3 Information Informasi Berupa data,fakta,observasi, pengalaman atau sumber- sumber lain yang dapat membantu seseorang menjawab pertanyaan - Mendeskripsikan sesuatu berdasarkan data, informasi 4 Concepts konsep Konsep mencakup teori, definisi, aturan-aturan, dan kaidah-kaidah yang mengatur pemikiran dan tindakan. - Menjelaskan konsep - Menerapkan konsep 5 Assumptions Asumsi Asumsi merupakan anggapan dasar tidak perlu dibuktikan kebenarannya. - Membuat asumsi 6 Points of view Sudut pandang Merupakan sudut pandang seseorang yang dipengaruhi oleh latar belakang kehidupannya, cara berfikir, pengalaman, dan sikap individu. Membuat sudut pandang terhadap sesuatu. 7 Interpretation and interference Interpretasi dan intefensi Memadukan informasi baru dengan gagasan baru kedalam sudut pandang yang telah ada, berdasarkan konsep dan asumsi. Interpretasi diperlukan untuk memahami data dan menarik kesimpulan. - Membuat interpretasi terhadap suatu hal - Membuat kesimpulan terhadap sesuatu. 8 Implication and consequences implikasi dan akibat-akibat Kesimpulan yang dibuat memiliki implikasi dan menimbulkan akibat-akibat tertentu. - Menjelaskan implikasi dan akibat dari suatu hal. Wade 1995

2. Kreativitas