Game edukasi TINJAUAN PUSTAKA

E. Game edukasi

Dani 2008 mengemukakan bahwa game edukasi merupakan salah satu alat bantu dalam pengajaran baik untuk siswa maupun guru yang cukup efektif dalam membantu guru tutor dalam menyampaikan materi pendidikannya sehingga daya serap siswa lebih tinggi dibandingkan dengan cara konvensional karena beberapa alasan: 1. Cepat menyerap informasi dan pengetahuan dari materi yang disampaikan 2. Gambar, video, animasi lebih menarik dibandingkan teks 3. Interaktif 4. Adanya fantasi 5. Berorientasi kepada pemecahan masalah Mengingat keuntungan yang didapat dari software games serta kritik yang telah dibuat pada permainan edukatif, harus ada penyelidikan lebih lanjut mengenai kelebihan dan keterbatasan perangkat lunak permainan untuk pendidikan. Penyelidikan tersebut dapat menyebabkan pedoman yang berguna untuk rancangan perangkat lunak pendidikan yang efektif permainan. Software games pada pendidikan harus dirancang sedemikian rupa karena memiliki manfaat pendidikan bagi semua siswa, bahkan untuk mereka yang tidak akrab dengan permainan komputer Virvou 2005. F . Materi sistem pencernaan Materi sistem pencernaan merupakan materi yang diajarkan pada semester ganjil dengan standar kompetensi menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan. Sub pokok bahasan yang diajarkan terdiri dari zat yang terkandung dalam makanan, struktur, fungsi dan proses pencernaan makanan. Berdasarkan KTSP kompetensi dasar pada konsep sistem pencernaan adalah mendeskripsikan macam-macam zat yang terkandung dalam makanan, organ penyusun sistem pencernaan, serta kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. KERANGKA BERFIKIR Gambar 1 Kerangka pikir penelitian Media pembelajaran untuk materi sistem pencernaan kurang bervarisai Siswa cenderung cepat bosan dan semangat belajar turun Siswa lebih suka main video game dibandingkan buku pelajaran Multimedia Pembelajaran Game Edukasi Berbentuk Adventure Berbasis Pendidikan Karakter Pada Materi Sistem Pencernaan Siswa lebih termotivasi karena materi disajikan dengan animasi dan tantangan yang menarik  Hasil belajar siswa tuntas dengan KKM 80  Tanggapan guru dan siswa menunjukan Game Edukasi layak diterapkan  Pengembangan karakter siswa dapat terwujud Adanya tuntutan pendidikan karakter 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dan di SMP N 21 Semarang pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 20122013. Uji coba skala terbatas dilakukan di SMP N 1 Wonopringgo dan uji coba skala luas di SMP N 21 Semarang. Lokasi SMP N 1Wonopringgo terletak di Jalan Raya Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dan SMP N 21 Semarang terletak di Jl. Karangrejo No. 12 Kecamatan Banyumanik Kabupaten Semarang. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMP N 1 Wonopringgo dan SMP N 21 Semarang. Subjek untuk uji coba skala terbatas berjumlah 20 siswa yaitu siswa kelas VIII 1 di SMP N 1 Wonopringgo. Sedangkan untuk subjek uji coba skala luas berjumlah 2 kelas yaitu kelas VIIIA dan VIIIC di SMP N 21 Semarang. Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai untuk pembelajaran berbasis TIK. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran game edukasi berbentuk adventure pada sistem pencernaan yang berjudul “Ayo Belajar Sistem Pencernaan.”

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian research and development RD yang merupakan desain penelitian dan pengembangan yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tertentu. Adapun langkah-langkah penggunaan metode research and development menurut Sugiyono 2006 seperti pada Gambar 2.