7. Guru IPS di SMP N 4 Batang belum pernah diterapkan model pembelajaran
inkuiri dengan mind map yang diharapkan dapat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang tuntas KKM.
8. Pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
berdasarkan penelitian Mufsodah 2011 mengenai penggunaan model pembelajaran inkuiri berbasis internet di SMA N 1 Gringsing, terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu rata-rata nilai di kelas experimen 83,97 dan dikelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran
konvesional rata-ratanya hanya 77,65. Selain itu pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran mind map berdasarkan hasil penelitian
Kresna Hendrawan 2009 di SMP Nasima Semarang juga diperoleh data bahwa nilai rata-rata kelas menjadi 77,14 dengan ketuntasan klasikal lebih dari
atau sama dengan 70 yang sebelum penelitian nilai rata-rata kelas hanya 64,32 dengan ketuntasan klasikal 47, 37. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka penerapan model pembelajaran inkuiri dengan mind map dianalisis dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Batang.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian dapat berlangsung lebih mendalam
secara efektif dan efisien. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan model
pembelajaran inkuiri dengan mind map dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS materi sejarah pada kelas VIII di SMP N 4 Batang tahun ajaran 20122013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam studi ini adalah; ”Adakah pengaruh yang signifikan dengan menerapkan
model pembelajaran inkuiri dengan mind map pada pembelajaran IPS sejarah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII dan seberapa besar pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri dengan mind map tersebut terhadap hasil belajar siswa kelas VIII, SMP Negeri 4 Batang?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri
dengan miind map pada pembelajaran IPS sejarah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII dan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penerapan model pembelajaran
inkuiri dengan mind map tersebut terhadap hasil belajar siswa kelas VIII, SMP Negeri 4 Batang.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dengan mengembangkan model pembelajaran inkuiri dengan mind map
sebagai salah satu referensi yang diterapkan dalam suatu proses pembelajaran sejarah. Selain itu penilitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam
penelitian tentang pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama atau dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru mengenai model pembelajaran sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan
proses pembelajaran yang akan dilakukannya. Selain itu, hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri dengan mind map juga
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, yaitu; 1
Memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran. 2
Melatih siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam melakukan proses pembelajaran.
3 Memberikan kesempatan siswa untuk memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar yang yang ada dan tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
4 Melatih siswa untuk berfikir lebih kritis dalam usahanya mencari
informasi terkait untuk memecahkan atau menjawab permasalahan atau pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5 Memberikan siswa rasa percaya diri terhadap materi pembelajaran yang
diperolehnya melalui penemuan-penemuan informasi yang berhasil dikumpulkannya sendiri.
6 Siswa lebih memahami materi yang dipelajari karena dalam model
pembelajaran ini memberikan kemungkinan kepada siswa untuk dapat memperkaya dan memperdalam materi, sehingga resistensinya lebih
tahan lama dalam ingatan. 7
Membantu mempermudah siswa dalam belajar, karena catatan materinya dibuat sesuai dengan daya imajinasi yang dimilikinya sendiri,
sehingga akan lebih mudah jika akan dipelajari kembali.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA