Pembelajaran pada kelas kontrol

imajinasinya dalam sebuah kertas untuk membuat sebuah peta pemikiran atau mind map . Menjelang berakhirnya jam pelajaran, Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dan mengakhiri pertemuan dengan menyampaikan salam penutup. Pada pertemuan keempat diadakan post test atau evaluasi akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa dan mengetahui kemampuan siswa memahami pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Alokasi waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 40 menit.

b. Pembelajaran pada kelas kontrol

Pada penelitian ini yang menjadi kelas kontrol adalah kelas VIII F. Kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan mind map, seperti yang diterapkan pada kelas experimen. Sebelum dikenakan perlakuan, keadaan awal siswa diukur dengan mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan pada saat pertemuan pertama yaitu dengan materi usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test tersebut, diperoleh untuk kelas Kontrol mendapat nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dengan rata-rata 61, 52. Pada pertemuan kedua, menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi. Kegiatan pembelajaran diawali dengan penyampaian salam pembuka dan doa, dilanjutkan dengan pemeriksaan daftar hadir siswa. Setelah itu Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan disampaikan. Siswa mulai diarahkan untuk mulai membuka dan menyimak buku pendukung kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat tenang dan mengikuti perintah guru untuk mempersiapkan buku pelajarannya. Sebelum menyampaikan materi, guru memberikan pertanyaan seputar materi tentang usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu barulah guru menyampaikan materi dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Siswa dibagi kedalam lima kelompok. Masing-masing dari kelompok diberi satu topik, kemudian didiskusikan. Pemilihan anggota dalam setiap kelompok dilakukan secara bebas. Hal ini dilakukan agar mereka dapat bekerjasama seoptimal mungkin dalam diskusi. Setelah proses diskusi selesai, siswa diminta secara bergilirandiacak menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas. Sementara itu siswa yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi presentasi kelompok temannya. Setelah proses diskusi berakhir, guru bertanya kepada siswa bila ada yang belum dimengerti dan mengulasnya kembali untuk kemudian menarik kesimpulan bersam. Pertemuan ditutup dengan menyampaikan salam penutup. Pada pertemuan ketiga, tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Guru mengawali kegiatan dengan memberi salam pembuka dan doa, dilanjutkan memeriksa daftar hadir siswa. Kemudian Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan disampaikan. Siswa mulai diarahkan untuk membuka dan menyimak buku pendukung kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru mulai melanjutkan materi usaha memperoleh kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi. Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan guru yang dianggap penting. Setelah menyelesaikan materi, guru menyampaikan pertanyaan yang lebih kompleks dan siswa dalam kelas juga diharuskan menjawab secara bergantian. Keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah terlihat semakin meningkat. Siswa tidak malu lagi dalam mengemukakan pedapat mereka. Keakraban dan kerjasama antar siswa juga terlihat semakin meningkat. Pada pertemuan keempat guru mengadakan post test akhir seperti yang dilakukan pada kelas eksperimen. Post test atau evaluasi akhir ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan mengetahui kemampuan siswa memahami pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Alokasi waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 40 menit.

3. Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN METODE MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 33 218

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 KEMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 17 187

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 BATANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 106

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII B SMP NEGERI 4

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA SMP KELAS VIII.

0 4 34

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelaj

0 2 12

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 14

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2013

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIBOLANGIT TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 18

Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa Kelas VIII Di SMP 1 Negeri Kendal Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 2