Konsep pembelajaran IPA terpadu

suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMPMTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD IPA di SMPMTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

2.1.1 Konsep pembelajaran IPA terpadu

Pembelajaran Terpadu meliputi pembelajaran yang terpadu antar disiplin ilmu, terpadu antar mata pelajaran maupun terpadu lintas peserta didik. Melalui pembelajaran terpadu diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan serat menerapakan konsep yang telah dipelajari. Dengan demkian peserta didik terlatih untuk menemukan sendir berbagai konsep dalam materi secara menyeluruh holistic, bermakna, autentik dan aktif. Menurut Robin Fogarty 1991 terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu yaitu: fragmented, connected, nested, secuenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed dan networked. 2.1.2 Karakteristik IPA terpadu Model pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan SMP. Model ini pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip sains secara holistik dan otentik. Pembelajaran IPA terpadu ini relevan dalam satu tema tertentu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing. Melalui pembelajaran ini, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk mencari, menyimpan dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian peserta didik terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh, bermakna, otentik, dan aktif. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur- unsur konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga peserta didik memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam dapat direfleksikan melalui pembelajaran IPA terpadu. 2.1.3 Tujuan pembelajaran IPA terpadu Menurut Depdiknas 2007 sesuai dengan Hakiim 2008 tujuan pembelajaran IPA Terpadu adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. b. Meningkatkan minat dan motivasi. Pembelajaran terpadu memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaan yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuai dengan harapan dan kemampuan guru, serta kebutuhan dan kesiapan peserta didik. Dalam hal ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema yang disampaikan. c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus. Model pembelajaran IPA terpadu dapat menghemat waktu, tenaga, dan sarana, serta biaya karena pembelajaran beberapa kompetensi dasar dapat diajarkan sekaligus. Di samping itu, pembelajaran terpadu juga menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal ini terjadi karena adanya proses pemaduan dan penyatuan sejumlah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan langkah pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan.

2.2 Inkuiri Terbimbing