Validitas petunjuk praktikum Keefektifan petunjuk praktikum

diberi pembelajaran praktikum dengan buku petunjuk praktikum hasil pengembangan. Kelas VII D sebagai kelas kontrol diberi pembelajaran praktikum dengan petunjuk praktikum yang sudah biasa digunakan. Setelah uji coba pemakaian ini, guru dan peserta didik di kelas eksperimen diberi angket tanggapan tentang petunjuk praktikum IPA terpadu di akhir pembelajaran. 3.5.3.9 Revisi akhir produk Pada tahap ini, hasil ujicoba pemakaian yang telah dilakukan kemudian dievaluasi dan diadakan penyempurnaan akhir produk.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini merupakan analisis data kualitatif. Data yang dianalisis adalah sebagai berikut.

3.6.1 Validitas petunjuk praktikum

Validitas petunjuk praktikum diolah dari angket penilaian dan validasi ahli yang terdiri dari 2 aspek, yaitu aspek materi dan bahasa serta aspek fisik atau penyajian. 3.6.2 Kelayakan petunjuk praktikum Kelayakan petunjuk praktikum ditentukan melalui tanggapan peserta didik dan tanggapan guru melalui angket yang diberikan.

3.6.3 Keefektifan petunjuk praktikum

Keefektifan petunjuk praktikum dalam penelitian ini ditentukan dengan 3 aspek, yaitu peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi-materi dalam tema mikroskop, tercapainya keaktifan peserta didik, dan tampaknya karakter pada peserta didik. 3.6.3.1 Aspek peningkatan pemahaman Penilaian pada aspek ini dapat dilihat dari hasil belajar berupa pre test dan post test peserta didik. Keberhasilan yang ingin dilihat yaitu seberapa besar peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi berdasar pada perbandingan hasil pre test dan post test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai-nilai tersebut diolah dan dianalisis dengan rumus uji t-test. Suharsimi, 2007 Apabila hasil t hitung t tabel maka kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Selain dengan rumus t-test tersebut, hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen juga diolah dengan Microsoft office excel 2007. Apabila p- value ≥ α, maka kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Apabila p-value α, maka kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. 3.6.3.2 Ketercapaian skor keaktifan peserta didik Penilaian keaktifan peserta didik dilihat dari data atau catatan aktivitas selama pembelajaran yang dilakukan melalui observasi menggunakan instrument- instrumen yang telah disiapkan. Data-data observasi dianalisis menggunakan sistem deskriptif persentase Ali 1993 menggunakan rumus sebagai berikut : dengan = persentase skor n = skor yang diperoleh N = Jumlah seluruh skor Ali, 1993 Hasil skor dijabarkan dalam 4 kriteria, yaitu sangat aktif, aktif, kurang aktif dan sangat tidak aktif. 3.6.3.3 Pencapaian skor karakter peserta didik Untuk mengetahui sejauh mana karakter peserta didik dilakukan melalui pengamatan selama praktikum menggunakan instrumen-instrumen yang telah dipersiapkan. Data-data observasi diolah menggunakan rumus sebagai berikut : dengan : M = nilai rata-rata hasil per kelompok N =banyaknya subyek x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 y = deviasi setiap nilai y 2 dan y 1 Hasil skor dijabarkan dalam 4 kriteria, yaitu sangat tampak, tampak, kurang tampak dan tidak tampak. Kriteria persentase skor yang diperoleh dari validasi pakar, tanggapan siswa, tanggapan guru, observasi keaktifan maupun observasi karakter terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kriteria persentase skor penilaian Sofiana, 2011

3.7 Indikator Keberhasilan