Penilaian Kineja Sistem Manajemen Kinerja

10 oleh karyawan menurut ukuran atau standar yang telah ditentukan terlebih dahulu atau telah disepakati bersama.

2.1.1 Penilaian Kineja

Penilaian kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikan dengan para karyawan. Penilaian kinerja merupakan kegiatan manejer yang paling tidak disukai, dan mungkin ada beberapa alasan untuk perasaan demikian. Penilaian kinerja tidak semuanya bersifat positif, karena ada karyawan yang kinerjanya buruk, kasus ini yang membuat manajer menjadi dilema. Disatu sisi manajer menilai dan menegur karyawan yang kinerja buruk supaya meningkatkan kinerjanya, disisi lain manajer mempunyai beban rasa tidak menyenangkan jika menegur dan menilai kinerja karyawannya yang buruk. Penilaian kinerja karyawan mempunyai dua penggunaan yang umum di dalam organisasi, dan keduanya bisa menimbulkan konflik yang potensial. Salah satu kegunaan adalah mengukur kinerja untuk tujuan memberikan penghargaan atau dengan kata lain untuk membuat keputusan administrative mengenai karyawan yang bersangkutan. Promosi atau pemecatan karyawan bisa tergantung pada hasil penialaian ini, yang sering membuat hal ini menjadi sulit untuk dilakukan oleh manajer. Kegunaan dari penilaian kinerja selanjutnya adalah untuk pengembangan potensi individu. Pada kegunaan ini seorang manajer berperan sebagai konselor daripada seorang hakim, dan atmosfernya sering kali berbeda. 11 Penekanannya adalah mengidentifikasikan potensi dan perencanaan terhadap arah dan kesempatan pertumbuhan karyawan.

2.1.2 Sistem Manajemen Kinerja

Sistem manajemen prestasi kerja atau kinerja Performance management system merupakan proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan, dan memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawannya. Jadi manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan organisasi dapat bertemu, dalam hal ini bagi pekerja bukan saja tujuan individunya yang tercapai, tetapi dia ikut pula dalam pencapaian tujuan organisasi, yang membuat dirinya termotivasi serta mendapat kepuasan yang lebih besar. Manajemen kinerja yang efektif akan memberikan beberapa hasil, diantaranya adalah : 1 tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi, mengembangkan, mengukur, dan membahas tujuan.2 integgrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen senior dengan tujuan masing-masing karyawan. 3 kejelasan yang lebih baik mengenai aspirasi dan tujuan organisasi. 4 pengembangan budaya kinerja yang prioritas utamanya terletak pada hasil daripada hanya pada aspek kosmetik fungsi organisasi, seperti penyesuaian terhadap prosedur standar. 5 pelaksanaan dialog berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja. 6 pengembangan lingkungan yang lebih terbuka. 7 organisasi dapat mencapaii tujuan yang diinginkan. 8 mendorong perkembangan pribadi. 12

2.1.3 Merencanakan Kineja