Uji koefisien Determinasi .1 Simultan
79
4.4 Uji koefisien Determinasi 4.4.1 Simultan
Pengujian koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk
menentukan nilai R², dengan melihat hasil output SPSS pada nilai pada kolom Adjusted R Square yang dapat dilihat pada lampiran. Nilai R² yang semakin besar
mendekati satu menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas X yang besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya jika R² semakin kecil mendekati nol
maka dikatakan pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y adalah kecil.
Tabel 4.22. Hasil Uji Hipotesis dan Determinasi No Komponen
Nilai Sig.
1
t
x
1
8,328 0,000
t
x
2
5,754 0,000 2
r
x
1
0,629
r
x
2
0,488 3 F
67,868 0,000
4 R 0,749
5 R
2
0,553 Sumber : Data diolah, 2010
Berdasarkan hasil uji parsial uji t yang dapat dilihat pada tabel 4.8 untuk variabel kepemimpinan diperoleh t hitung sebesar 8,328 dengan nilai
80
signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa Ha
1
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja” diterima.
Berdasarkan hasil uji parsial uji t yang dapat dilihat pada tabel 4.8. dapat dilihat untuk variabel motivasi diperoleh t hitung sebesar 5,754 dengan nilai
signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa Ha
2
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan” diterima.
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai Correlations Partial dari variabel kepemimpinan sebesar 0,629 dan variabel Motivasi sebesar 0,488.
Dengan demikian besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja adalah 0,629
2
= 0,3957 atau 39,57, sedangkan besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja adalah 0,488
2
= 0,2382 atau 23,82. Berdasarkan hasil uji simultan uji F yang dapat dilihat pada tabel 4.8
diperoleh F hitung = 67,868 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa Ha
3
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan” diterima.
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,553, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepemimpinan dan motivasi
terhadap kinerja karyawan di PT. Starfood Jaya Prima Kudus adalah sebesar 55,3. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 44,7 menjelaskan bahwa kinerja
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model sebesar 44,7.
81
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS yang dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.8. diketahui bahwa besarnya koefisien antara
X
1
terhadap Y sebesar 0,629 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X
1
terhadap Y sebesar 0,629
2
sama dengan 0,3956 atau 39,56. Besarnya koefisien antara X
2
terhadap Y sebesar 0,488 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X
2
terhadap Y sebesar 0,488
2
sama dengan 0,2381 atau 23,81.