Validitas Data METODE PENELITIAN

maka peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data tambahan. Data tambahan dapat diperoleh melalui wawancara penulis dengan informan penelitian.

H. Validitas Data

Validitas data merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, untuk mengetahui derajat kevalidan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2002:144. Untuk mendapat validitas data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekkan atau pembandingan terhadap data yang ada Moleong, 2002:178. Dalam penelitian ini teknik triangulasi dilakukan dengan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan atau observasi dengan data hasil wawancara Peneliti membandingkan data hasil pengamatan peneliti tentang konstruksi gender yang muncul dalam iklan, dan perempuan dalam merespon dan memaknai keberadaan iklan tersebut. Melalui tahap ini, peneliti dapat memperoleh data mengenai sejauhmana hegemoni yang dibentuk oleh iklan untuk khalayak umum, khususnya perempuan itu sendiri. 2. Membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi dengan yang dikatakan di depan umum. Yang dimaksud dalam hal ini adalah membandingkan pernyataan subjek penelitian yang dikatakan secara pribadi dengan penulis, dengan pernyataan subjek penelitian yang dikatakan di depan umum, mengenai respon dan makna keberadaan iklan yang menampilkan perempuan. Dalam tahap ini, peneliti, mewawancarai dalam dua bentuk dengan orang yang sama. Yang pertama secara personal, dan yang kedua dengan berkelompok. Temuan dari lapangan adalah hampir semua pertanyaan dijawab sama. 3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penulis mencoba membandingkan hasil wawancara dengan teori yang digunakan dalam penelitian. Selain itu peneliti mencoba membandingkan data monografi yang diperoleh dari Kelurahan Sekaran dengan data di lapangan. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Deskripsi Kelurahan Sekaran

Gambaran umum masyarakat Kelurahan Sekaran dapat dilihat secara administratif, gambaran demografi, gambaran sarana dan prasana, dan kondisi sosial budaya. Wilayah Kelurahan Sekaran terletak di daerah dataran tinggi dengan luas tanah 490.718 Ha, meliputi 240.220 Ha areal pemukiman penduduk, 50.000 Ha areal persawahan, 60.000 Ha areal perkebunan, 20.100 Ha real kuburan, 100.006 Ha areal pekarangan, 10.150 Ha areal Taman, 10.000 Ha areal Perkantoran, dan 250 Ha areal prasarana umum lainnya. Kelurahan Sekaran memiliki jarak ketinggian tanah dari permukaan air laut sekitar 75 m dan banyaknya curah hujan 7mmth. Suhu rata-rata harian di Kelurahan Sekaran adalah 35º C. Secara administratif wilayah kelurahan Sekaran terletak di Kecamatan Gunungpati Semarang dengan luas 490.718 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut; Sebelah utara : Kel. Sukoreja; Sebelah Selatan: Kel.Petemon; Sebelah Barat : Kel. Kalisegoro; Sebelah Timur : Kel. Srondol Kulon, Banyumanik. Jarak Kelurahan Sekaran dari pusat pemerintahan Kecamatan adalah 7Km, sedangkan jarak dari pusat administrasi IbukotaKabupaten adalah 20Km. Kelurahan Sekaran terdiri dari 26 RT dan 7 RW. Dengan jarak antara Kelurahan dengan IbukotaKabupaten yang sangat jauh dan sulit untuk dijangkau membuat