1. Manfaat teoritis dalam penelitian:
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  yang  berharga bagi  perkembangan  ilmu  pengetahuan  terutama  yang  berkaitan  dengan
disiplin  ilmu  Sosiologi  dan  Antropologi  mengenai  bagaimana  bias-bias diskriminasi gender terhadap perempuan dalam fenomena budaya massa
2. Manfaat praktis dari penelitian
a. Sebagai perbandingan studi mendatang.
b. Dapat  memberikan  wawasan  kepada  pembaca  tentang  konstruksi
gender dalam fenomena budaya massa.
E. Penegasan Istilah
Istilah yang perlu ditegaskan, untuk menghindari penafsiran yang berbeda serta mewujudkan kesatuan pandangan dan pengertian yang berhubungan dengan
judu penelitian adalah sebagai berikut:
1. Iklan
Iklan  adalah  bagian  penting  dari  serangkaian  kegiatan  mempromosikan produk  yang  menekankan  unsur  citra.  Iklan  sudah  merajalela  di  media  massa.
Tampilan  ilustrasi  dan  gambar  iklan  baik  di  TV  maupun  media  cetak,  sebagian besar memuat wanita sebagai objeknya. Akibatnya muncul seksisme wanita dalam
iklan Kuswandi, 2008:67. Seksisme  dalam  konteks  iklan  ini  meliputi  tingkah  laku  dari  perempuan,
eksploitasi  tubuh  perempuan  dan  konstruksi  gender  yang  telah  dibentuk  oleh masyarakat itu sendiri. Disini iklan yang diambil sebagai penelitian meliputi iklan
kecantikan,  produk  rumah  tangga,  produk  untuk  bayi,  produk  makanan  dan minuman, serta produk teknologi.
Fokus  perhatian  penelitian  ini  terletak  pada  makna  simbolik  iklan  yang ditampilkan,  di  mana  simbol-simbol  budaya  yang  ada  di  masyarakat  dan  kelas
sosial  menjadi  bagian  dominan  dalam  kehidupan.  Dalam  setiap  objek  yang ditampilkan  dalam  iklan  sebenarnya  ada  makna  dan  kode-kode  sosial  di
dalamnya.
2. Bias Gender
Fenomena  bias  gender  ramai  di  bicarakan  dalam  berbagai  waktu.  Bias disini  diartikan  banyaknya  prasangka  yang  muncul  terhadap  pemaknaan
konstruksi  genderkonsep  gender  sehingga  muncul  kekaburanbias,  samar,  hal yang  tidak  nampak  secara  kasat  mata  tentang  gender  dalam  iklan  khususnya.
Harus  mengkaji  lebih  dalam  dan  detail  agar  tahu  apakah  hal  yang  ditampilkan dalam iklan tersebut  bias  atau  tidak.  Bias  juga  bisa  diartikan  sebagai  kekaburan,
yaitu  tidak  semua  orang  menganggap  itu  hal  yang  bias,  melainkan  sebuah kewajaran  dan  memang  seharunya  seperti  itu.  Bias  gender  dalam  iklan  banyak
kita jumpai, asalkan kita melihat dari sudut pandang gender yang seharusnya. Dalam penelitian ini bias-bias gender yang diteliti berkaitan dengan gender
dan  seks.  Bagaimana  iklan-iklan  yang  ditampilkan  saat  ini,  apakah  mengandung diskriminasi  gender  atau  tidak.  Fokus  bias  gender  dalam  penelitian  ini  adalah
bagaimana  konstruksi  gender  muncul  di  masyarakat  terkait  dengan  keberadaan iklan  televisi  yang  menampilkan  perempuan.  Konstruksi  gender  yang  ada  dalam
iklan, sebenanya merupakan cerminan realitas yang ada di masyarakat. Kemudian ditampilkan  kembali  ke  masyarakat,  yang  akhirnya  menegaskan  adanya
pembagian  peran  gender  yang  tidak  seimbang  dan  lebih  mengunggulkan  salah satu pihak.
Ketika  mempersoalkan  bias  gender  dalam  penelitian  ini,  sebenarnya melihat sejauh mana masyarakat memahami, sadar dan sensitif akan gender yang
proporsional.  Banyak  dari  mereka  yang  tidak  mengerti  akan  konsep  gender  dan konsep kodrati yang sesungguhnya. Maka dari itu timbulah bias-bias gender yang
ada dalam iklan. Bias gender disini tidak manjadi fokus secara keseluruhan, tetapi melihat  bentuk  hegemoni  yang  ada  di  dalam  iklan  dan  pada  masyarakat
khususnya perempuan.
3. Kotak Ajaib