aspek kuantitas atau pendapatan dan output saja. Di dalam sektor pertanian ternyata berlaku fluktuasi produksi akibat penggunaan faktor produksi yang digunakan.
Dalam kenyataannya terdapat hukum hasil yang semakin berkurang ”the law of diminishing return”. Berkenaan dengan hukum ini David Ricardo menyatakan bahwa
apabila input variabel ditambahkan penggunaannya sedangkan input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan 1 unit input yang ditambahkan
tadi mula-mula naik tetapi kemudian akan menurun apabila input variabel tersebut terus ditambah.
Input tetap adalah tanah dimana dikatakan input tetap karena tanah bersifat tetap berapapun variabel yang digunakan. dan input variabel adalah tenaga kerja dan
modal produk marjinal dari tenaga kerja dan kapital akan menurun dengan semakin banyaknya kedua input variabel ini digunakan pada sebidang tanah. Lincolin
Arsyad, 2004
2.9 Penelitian Terdahulu
1. “Dampak Ekonomi Dan Keberlanjutan Penerapan Pengolahan Kelapa
Terpadu Di Kabupaten Minahasa Utara”. Ronald T.P.Hutapea dan Elsjet Tenda
Ronald T.P.Hutapea dan Elsjet Tenda dalam penelitiannya menerangkan akselerasi adopsi teknologi pengolahan kelapa terpadu bertujuan untuk
mempercepat diseminasi teknologi dan mengevaluasi model yang telah oleh Balikta di Desa Kaleosan Kabupaten Minahasa utara. Pengumpulan data mengunakan
26
metode survei data yang dikumpulkan meliputi karekteristik petani , tingkat penerapan teknologi, serta usaha tani.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tingkat adopsi dan difusi teknologi anjuran, dampak teknologi terhadap pendapatan petani, dan
keberlanjutan organisasi organisasi kelompok tani. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat adopsi dan difusi teknologi
pembibitan kelapa dan tanaman sela jagung direspon cukup baik, dengan kisaran tingkat adopsi dan difusi teknologi sebesar 57, 33
– 70, 33. Kegiatan intregasi kelapa. Kegiatan intregasi kelapa dengan ternak babi serta pengolahan VCO tidak
terjadi proses difusi. Walaupun tingkat adopsi pada kelompok tani cukup tinggi dengan kisaran 60,00
– 85,33. Pengaruhnya terhadap produktivitas kelapa menunjukan dampak yang positif. Dengan kelayakan finansial BCR dan MBCR 1.
2. “Efisiensi Faktor-faktor Produksi Dalam Usaha Tani Bawang Merah” . Tety
Suciaty
Penelitian Tety Suciaty ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi lahan, bibit, pupuk buatan, pestisida dan tenaga
kerja pada usaha tani bawang merah. Lokasi penelitian di desa Pabuaran Lor Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dari bulan Oktober tahun 2003 sampai
dengan bulan Januari 2004. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai, terhadap petani bawang merah yang berjumlah 40 orang dari populasi
sebanyak 68 orang dengan luas lahan garapan yang bervariasi yaitu berkisar dari 0,07 ha sampai 2,0 ha.
27
Analisis data dilakukan dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglass
, yaitu Y = α.X1β1 . X2β2 . X3β3 X4β4 X5β5. eu dimana : Y = Produksi, α = Intersepkonstanta, X1 = Lahan, X2 = Bibit, X3 = Pestisida, X4 =
Tenaga Kerja, X5 = Pupuk, βI = Koefisien regresi variabel bebas ke-i, dan u = Faktor kesalahan. Analisis data menggunakan program SPSS 13.0. Untuk
mengetahui efisiensi ekonomi penggunaan masing-masing faktor produksi yaitu dengan menghitung ratio nilai produk marjinal suatu input Xi dengan harga input
tersebut. Apabila dirumuskan secara matematis Soekartawi 1993 yaitu : Eff = dyy dxx.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 penggunaan faktor produksi lahan, pestisida dan pupuk buatan masih belum efisien, dan penggunaannya perlu
ditambah untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, 2 faktor produksi bibit dan tenaga kerja penggunaannya telah melampaui batas efisiensi, sehingga
perlu dikurangi untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, dan 3 Pergerakan usaha tani di daerah penelitian berada pada skala usaha tani
menguntungkan dengan jumlah koefisien regresi sebesar 1,093.
3. “Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Tani