Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

e Tenaga Kerja X4, yaitu jumlah petani yang dipekerjakan dalam usaha tani kelapa baik dalam penanaman maupun perawatan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Didalam suatu penelitian, data mutlak diperlukan karena data tersebut dipergunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Untuk memperoleh data yang obyektif dalam penelitian diperlukan teknik-teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah mengunakan teknik sebagai berikut :

3.5.1 Metode Kuesioner

Metode Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data dari responden yang terkait dengan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamtan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Dengan menyebarkan 90 angket secara acak di tiga kelompok tani di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, yang sebelumnya mengikuti program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu..

3.5.2 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan pada saat melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang hendak diteliti. Metode ini digunakan didalam menentukan permasalahan yang ada di Kecamatan Jatinegara disamping itu juga digunakan untuk membantu menjelaskan kepada responden apabila respnden kurang jelas dan tidak bisa menjawab angket yang dikarenakan buta huruf ataupu keterbatasan didalam memahami pertanyaan.

3.5.3 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data atau sumber- sumber data yang terkait dengan Program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif menggambarkan bagaimana profil petani kelapa yang mengikuti program Pengembangan dan pengolahan Kelapa Terpadu dan menggambarkan bagaimana pelaksanaan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara, baik proses, mekanisme maupun peran program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana pendapat petani kelapa tentang program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.

3.6.2 Uji t

Uji t yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Uji sampel berpasangan : yaitu uji untuk mengetahui perbedaan hasil pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perilakuan atau pada satu kelompok tersebut dilakukan pengukuran dua kali pada karakteristik yang sama tapi beda subjek. Dalam penelitian ini pengujiannya seperti uji satu sampel untuk selisih dua kegiatan atau pengukuran tersebut, dengan test value diberi 0. Maka dalam uji sampel berpasangan ini rumus yang digunakan sama dengan rumus uji t satu sampel yaitu : = × − � Dimana : = yang dihitung × = Rata-rata �i � = Nilai yang dihipotesiskan = Simpangan baku = Jumlah anggota sampel Uji ini digunakan untuk menjawab penelitian yang pertama yaitu adakah perubahan produktivitas kelapa setelah di adakan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.yaitu dengan dengan perbandingan produktivitas petani kelapa sebelum dan setelah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa.

3.6.3 Uji Efisiensi

Uji efisiensi digunakan untuk melihat apakah input atau faktor-faktor produksi lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja yang digunakan pada usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal sudah efisien atau belum. Uji efisien meliputi efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi.

3.6.3.1 Efisiensi Teknis

Guna menjawab tujuan penelitian yang kedua, yakni untuk melihat tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor produksi pada usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal digunakan pengukuran tingkat efisiensi teknis yang dapat diketahui dari hasil pengolahan data dengan bantuan software Frontier Version 4.1c. Justifikasi nilai efisiensi teknis adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai efisiensi teknis sama dengan satu, maka penggunaan input atau faktor produksinya sudah efisien. 2. Jika nilai efisiensi teknis kurang dari satu tidak sama dengan satu, maka penggunaan input atau faktor produksinya tidak efisien. Dalam penelitian ini, perbedaan pengelolaan dan hasil efisiensi adalah bagian terpenting karena kekhususan dalam pengelolaan. Selanjutnya analisis tersebut untuk mengidentifikasi pengaruh-pengaruh dari perbedaan beberapa faktor. Untuk mendapatkan efisiensi teknis TE dari usaha tani kelapa dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: TE = exp [E  i | e i ] Dimana 0  TE i  1 dan exp [E i | e i ] adalah stochastic production frontier. Jika nilai TE semakin mendekati 1 maka usaha tani dapat dikatakan semakin efisien secara teknik dan jika nilai TE semakin mendekati 0 maka usaha tani dapat dikatakan semakin inefisien secara teknik

3.6.3.2 Efisiensi Harga

Efisiensi merupakan upaya penggunaan input sekcil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Efisiensi harga tercapai apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal NPM x sama dengan harga input tersebut P x , Nicholson, 1995. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : NPM x = P x atau X X P NPM = 1 X P Y b y .. . = P x atau X y P X P Y b . . . = 1 dimana: b = koefisien Y = produksi kelapa P Y = harga produksi kelapa X = jumlah faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja P x = harga faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja Jika X X P NPM 1 maka penggunaan input x belum efisien. untuk mencapai efisiensi, input x harus ditambah. Jika X X P NPM 1 maka penggunaan input x tidak efisien. untuk mencapai efisien input x perlu dikurangi. Efisiensi harga tercapai apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal masing-masing input NPM Xi dengan harga inputnya Vi sama dengan satu. Nicholson, 1995 kondisi ini menghendaki NPM sama dengan harga faktor produksi.

3.6.3.3 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi merupakan hasil kali antara seluruh efisiensi dengan efisiensi harga dari seluruh faktor input. Efisiensi ekonomi usaha tani kelapa dapat dinyatakan sebagai berikut: EE = ET.EH Dimana: EE = Efesiensi Ekonomi ET = Efisiensi Teknis EH = Efisiensi Harga Jika nilai efisiensi ekonomi sama dengan satu, maka usaha tani yang dilakukan sudah mencapai tingkat efisiensi. Menurut Suryawati dalam Yulianik 2006, efisiensi ekonomi merujuk kepada produksi dengan ongkos terendah least- cost production. Dengan kata lain, pada jumlah output tertentu, produsen mencapai efisiensi ekonomi dalam produksinya jika dan hanya jika produsen menggunakan faktor-faktor produksi input pada rasio tertentu di mana ongkos per unit input untuk sejumlah output tersebut adalah paling rendah. 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian