Analisis data dilakukan dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglass
, yaitu Y = α.X1β1 . X2β2 . X3β3 X4β4 X5β5. eu dimana : Y = Produksi, α = Intersepkonstanta, X1 = Lahan, X2 = Bibit, X3 = Pestisida, X4 =
Tenaga Kerja, X5 = Pupuk, βI = Koefisien regresi variabel bebas ke-i, dan u = Faktor kesalahan. Analisis data menggunakan program SPSS 13.0. Untuk
mengetahui efisiensi ekonomi penggunaan masing-masing faktor produksi yaitu dengan menghitung ratio nilai produk marjinal suatu input Xi dengan harga input
tersebut. Apabila dirumuskan secara matematis Soekartawi 1993 yaitu : Eff = dyy dxx.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 penggunaan faktor produksi lahan, pestisida dan pupuk buatan masih belum efisien, dan penggunaannya perlu
ditambah untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, 2 faktor produksi bibit dan tenaga kerja penggunaannya telah melampaui batas efisiensi, sehingga
perlu dikurangi untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, dan 3 Pergerakan usaha tani di daerah penelitian berada pada skala usaha tani
menguntungkan dengan jumlah koefisien regresi sebesar 1,093.
3. “Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Tani
Bawang Putih ”. Claudio Satrya Widyananto
Penelitian Claudio ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi bawang putih, serta untuk
menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi terhadap jumlah
produksi bawang putih di Kecamatan Sapuran, kabupaten Wonosobo.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode snow ball sampling. Responden
dalam penelitian ini adalah petani bawang putih di kecamatan Sapuran yang berjumlah 99 orang. Metode analisis regresi linier berganda dan uji efisiensi untuk
menganalisis data penelitian ini. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil bahwa semua variabel yang
secara signifikan mempengaruhi produksi bawang putih yaitu variabel luas lahan X1, bibit X2, pupuk X3, dan variabel tenaga kerja X5 signifikan dalam
mempengaruhi produksi bawang putih. Nilai rata-rata efisiensi teknis petani bawang putih adalah 0,58 dan nilai efisiensi harganya adalah 2,018. Sehingga nilai
efisiensi ekonominya adalah 1,170. Nilai efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi tidak sama dengan satu, artinya tidak efisien sehingga perlu
penambahan penggunaan faktor produksi. Selain itu dengan adanya kondisi usaha tani yang menunjukan skala hasil yang meningkat maka dapat dikatakan bahwa
kondisi usaha tani bawang putih didaerah penelitian ini layak untuk dikembangkan atau dilanjutkan.
4. “Efisiensi Produktifitas Sistem Usaha Tani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi
Teknis ”. Dewi sahara dan Idir
penelitian efisiensi produksi sistem usaha tani padi sawah telah dilakukan dilahan sawah irigasi teknis dikecamatan Uepai, kabupaten Konawe, sulawesi
tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dengan mengunakan regresi linear berganda, dilanjutkan
dengan uji efisiensi olokatif. Hasil analisi positif terhadap produksi menunjukan 29
bahwa luas panen, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi padi sawah dimana peningkatan produksi masih bisa dicapai dengan penambahan
ketiga faktor produksi tersebut, hasil uji efisiensi alokatif menunjukan bahwa untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal petani perlu mengurangi penggunaan
pupuk sp-36. Oleh karena itu untuk mencapai produksi yang optomal dan keuntungan maksimal maka perlu memperluas arel panen, penambahan pestisida
dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah pupuk SP-36.
5. “Analisis Fungsi Produksi Dan Efisiensi Teknis”, Ketut Sukiyono