Media Pembelajaran Landasan Teori

20 siswa, pembentukan kelompok secara berpasangan serta berbagi hasil diskusi di depan kelas. Keunggulan dari TPS adalah mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap kesempatan, menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respon siswa serta siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata pelajaran. Peneliti mengembangkan model pembelajaran TPS untuk mengatasi kelemahan pada model pembelajaran tersebut. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 anggota. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan model TPS sehingga jumlah kelompok yang terbentuk tidak terlalu banyak dan ide yang muncul pada setiap kelompok semakin berkembang.

2.1.5 Media Pembelajaran

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan Sadiman, 2014: 6. Media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada siswa Aqib, 2014: 50. Menurut Hamdani 2011: 248, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Media visual: dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan b. Media audio: mengandung pesan bentuk auditif didengar merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa mempelajari bahan ajar. 21 c. Media audio visual: kombinasi audio dan visual atau media pandang-dengar. Menurut Aqib 2014: 52, prinsip umum dalam pembuatan media adalah sebagai berikut: a. Visible, berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media b. Interesting, artinya menarik, tidak monoton dan tidak membosankan c. Simple, artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan d. Useful, maksudnya media yang ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi peserta didik e. Accurate, isinya harus benar dan tepat sasaran f. Legitimate, maksudnya bahwa media yang ditampilkan harus sah dan masuk akal g. Structured, maksudnya media tersusun secara baik dan runtut. Berdasarkan berbagai pendapat tentang media pembelajaran diatas, peneliti berpendapat media pembelajaran merupakan alat yang dapat berupa audio, visual, maupun audio visual yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, dan harus bersifat efektif dan efisien agar pesan dari guru tersampaikan dengan baik kepada siswa. 2.1.5.2 Media Gambar Media gambar termasuk dalam kategori media visual. Media gambar merupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya dan murah harganya Hamdani, 2011: 263. Menurut Sadiman 2014: 31 ada beberapa syarat gambar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran antara lain: 1 gambar yang ditampilkan sesuai tujuan 22 pembelajaran 2 gambar melukiskan sesuatu seperti terlihat sebenarnya 3 gambar memperlihatkan aktivitas tertentu. Beberapa kelebihan media gambar antara lain: 1 bersifat konkret, yang artinya lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan verbal, 2 gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu 3 gambar mudah didapat Sadiman, 2014: 31. Selain itu, Hamdani 2011: 263 berpendapat bahwa media gambar memiliki kelemahan antara lain 1 hanya menekankan persepsi indera mata, 2 benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan belajar mengajar 3 ukurannya sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar. Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan prinsip-prinsip dalam penggunaan media gambar sebagai berikut: a. Media gambar dapat terlihat dengan jelas oleh siswa b. Media gambar dibuat dengan baik, jelas dan hendaknya berwarna sehingga dapat menarik perhatian siswa. c. Memiliki suatu tema yang sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum.

2.1.6 Penerapan Model TPS dengan Media Gambar dalam Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODELCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERBANTUAN KARTU KATA PADA SISWA KELAS IV B SD LABSCHOOL UNNES

4 46 340

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 5 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGANYAR 02

2 16 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01

15 135 234

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN KOWANGAN TEMANGGUNG

0 0 81

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA BERVARIASI PADA SISWA KELAS IV SD 3 BARONGAN KUDUS

0 0 20