8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Pembelajaran Pendidikan Jasmani
2.1.1 Pengertian Pembelajaran
Menurut Sukintaka 1992:70 mengemukakan bahwa pembelajaran mengandung pengertian bagaimana mengajar sesuatu kepada anak didik, tetapi juga ada sesuatu
pengertian bagaimana anak didik mempelajarinya. Dalam sesuatu kejadian pembelajaran terjadi sesuatu peristiwa, ialah ada suatu pihak yang memberi da nada suatu puhak yang
menerima. Oleh sebab itu pada peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif.
Menurut Supandi 1992:5 mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar pendidikan jasmani merupakan kegiatan sebelum proses belajar-mengajar dilaksanakan. Tujuan
menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang memungkinkan murid lancer belajar dan mencapai sasaran belajar. Kegiatan itu antara lain memilih informasi yang bersifat verbal
atau model lain seperti gerak yang disampaikan, menetapkan cara-cara pengarahan dan pembimbingan kea rah yang dikehendaki, dan terakhir menetapkan cara bagaimana
menilai hasil belajar. Jadi menurut penulis kedua, memiliki pengertian pembelajaran yang intinya sama
yaitu merupakan proses interaksi belajar mengajar dengan melibatkan komponen- komponen pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode, teknik mengajar, siswa, media, guru, dan hasil evaluasi.
2.1.2 Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Pendidikan jasmani sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,
karena melalui pendidikan jasmani tidak hanya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor saja tetapi juga ranah kognitif dan afektif setiap
anak Samsudin, 2008:2
Adang suherman 2000:2 menyatakan bahwa pengertian pendidikan jasmani dibedakan dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang tradisional dan sudut pandang
modern. Pada sudut pandang tradisional menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-pilah yaitu jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani
merupakan proses mendidik jasmani sebagai pelengkap, penyeimbang atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Sedangkan pada sudut pandang modern pendidikan jasmani
menganggap bahwa manusia adalah kesatuan dari bagian yang terpadu atau utuh. Pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui aktifitas jasmani serta proses
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani.
2.1.3 Tujuan Pendidikan Jasmani