manipulatif yang diperlukan untuk menguasai dan berpartisipasi secara aman dalam aktifitas jasmani.
3. Mengembangkan kapasitas untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan menuju pola hidup sehat.
4. Mengembangkan sikap positif terhadap aktivitas jasmani yang menyumbang kepada kesejahteraan individu dan kelompok.
5. Mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara efektif dengan dengan orang lain, baik didalam kelompok
sebagai peserta maupun komunikasi antar kelompok. 6. Mengembangkan rasa keindahan berkenaan dengan peragaan dan keterampilan
2.1.4 Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
Fokus pendidikan jasamani di sekolah dasar menurut Pangrazi dan Dauer 1981 dalam samsudin 2008:6 pendidikan jasmani untuk masa awal kanak-kanak dan sekolah
dasar diidentifikasikan sebagai belajar untuk bergerak, bergerak untuk belajar dan belajar tentang gerak. Artinya pendidikan jasmani pada sekoalah dasar merupakan wahana untuk
anak belajar bergerak, serta melalui gerak anak akan belajar banyak hal. Bennet, Howell dan Simri 1983 dalam Samsudin 2008:7, mengidentifikasi
elemen-elemen pendidikan jasmani yang diberikan di SD adalah: 1. Gerak-gerak dasar yang meliputi, jalan, lari, lompat, loncat, memukul, keseimbangan,
menendang, menangkap, melempar dan bergulir. 2. Game dengan organisasi rendah dan lari beranting.
3. Aktivitas-aktivitas berirama, tari-tarian rakyat rolk dance, bernyanyi dan geme music musical games
4. Dasar-dasar ketrampilan untuk berbagai olahraga dan game Berdasarkan penjelasan tentang materi pendidikan yang ada disekolah dasar diatas,
dapat disimpulkan bahwa permainan mempunyai peran yang sangat penting yang tidak dapat dipisah dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasamani khususnya pada
tingkat sekolah dasar karena sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang suka bermain. Penyampaian materi pendidikan jasmani yang dikemas dalam permainan akan
lebih disenangi oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercpai.
2.1.5 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Menurut Abdul Kadir Ateng 1992:7 Pengalaman belajar yang bersifat mendidik, khususnya melalui pendidikan jasmani dapat dibagi menjadi empat kelompokklasifikasi,
yaitu: 1 Pembentukan Gerak
a. Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak. b. Menghayati ruang, waktu, dan bentuk serta perasaan irama.
c. Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri. d. Memiliki keyakinan gerak dan mengembangkan perasaan sikap.
e. Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak. 2 Pembentukan Prestasi
a. Mengembangkan kemampuan kerja optimal dengan pengajaran ketangkasan. b. Belajar mengarahkan diri untuk meraih prestasi kemauan, konsentrasi, keuletan,
kewaspadaan dan kepercayaan pada diri sendiri. c. Penguasaan emosi
d. Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri.
e. Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dari tingkat prestasi, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat, dan olahraga.
3 Pembentukan Sosial a. Pengakuan dan penerimaan peraturan-peraturan dan norma-norma bersama.
b. Mengikut sertakan kedalam struktur fungsional, belajar bekerjasama, menerima pemimpin dan memimpin.
c. Pengembangan perasaan kemasyarakatan dan pengakuan terhadap orang lain sebagai pribadi-pribadi.
d. Belajar bertanggung jawab terhadap orang lain, memberi pertolongan, dan berkorban.
e. Belajar mengenal dnam mengalami bentuk-bentuk pelesapasn lelah secara aktif untuk mengisi waktu senggang.
4 Pertumbuhan Badan a. Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap dan
bergerak dengan baik dan untuk berprestasi secara maksimal. b. Meningkatkan kesehatan jasmani dan ras tanggung jawab terhadap kesehatan diri
dengan membiasakan cara-cara hidup sehat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani menurut apa yang
diungkapkan oleh pernyataan di atas sangat penting dalam pembentukan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial, dan pembentukan badan, dimana keempat
katagori ini sngat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Perkembangan Gerak