Uji Multikolinearitas Tabel Klasifikasi Pengujian Hipotesis

76 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistik sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis 0 ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis 0 tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi yang ditunjukkan dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Pengujian multikolinearitas menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika korelasi yang terjadi kurang dari 0,98 ,berarti tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika koefisien yang terjadi diatas 0,98, maka terjadi multikolinearitas dan berarti model regresi yang digunakan tidak baik.

3.5.2.3 Tabel Klasifikasi

Tabel klasifikasi 2×2 menghitung nilai estimasi yang benar correct dan salah incorrect. Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dan dalam hal ini sehat 1 dan tidak sehat 0, sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen sehat 1 dan tidak sehat 0. Pada model yang Universitas Sumatera Utara 77 sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100. Jika model logistik memiliki homo skedastisitas, maka persentase yang benar correct akan sama untuk kedua baris.

3.5.2.4 Pengujian Hipotesis

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig. Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5 maka berarti H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka berarti H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabel in the equation. Dari variabel persamaan tersebut dapat diketahui persamaan regresi dari model ini. Universitas Sumatera Utara 78

3.2 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian 2013 Jan Feb Mar Apr Mei Juli Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Bimbingan Penyelesaian Ujian Komprehensif Universitas Sumatera Utara 79

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2011 berturut-turut. Sehingga diperoleh sampel sejumlah 20 x 3 tahun = 60 observasi. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan perbankan publikasi Bank Indonesia yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Daftar perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan Perbankan Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 Bank Agroniaga Tbk AGRO 2 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC 3 Bank Bukopin Tbk BBKP 4 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 5 Bank Central Asia Tbk BBCA 6 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 7 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 8 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK 9 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA Universitas Sumatera Utara 80 Sumber : www.idx.co.id,2013 4.2 Analisis Data 4.2.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata nilai mean, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.2 sebagai berikut: 10 Bank Mandiri Persero Tbk BMRI 11 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA 12 Bank MEGA Tbk MEGA 13 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI 14 Bank OCBC NISP Tbk NISP 15 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 16 Bank Pan Indonesia Tbk PNBP 17 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI 18 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BPTN 19 Bank Victoria International Tbk BVIC 20 Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics Sumber: hasil output SPSS yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan secara rinci deskripsi dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio CAR Nilai minimum dari data variabel CAR adalah 12,56 dan nilai maximum 44,62. Mean nilai rata-rata 17,7767, Standard Deviation 6,06914, Skewness 3,071 dan Kurtosis 11,591. Dari 60 data observasi, rasio CAR menunjukkan semua data berkategori sehat karena memiliki nilai di atas standar minimum yang ditetapkan oleh N Minimum Maximum Mean Standard Deviation Skewness Kurtosis CAR 60 12.56 44.62 17.7767 6.06914 3.071 11.591 NPL 60 .00 5.07 2.1598 1.30708 .408 -.705 NPM 60 .52 33.89 13.5717 6.80127 .659 .570 NIM 60 1.12 14.00 5.6460 2.63713 1.301 2.008 BOPO 60 49.70 97.98 82.0533 9.82861 -1.288 2.773 LDR 60 40.22 100.20 73.9742 14.66153 -.408 -.545 TGKT_KES 60 .00 1.00 .9167 .27872 -3.093 7.826 Valid N listwise 60 Universitas Sumatera Utara 82 Bank Indonesia yaitu 8 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum modal yang dimiliki bank mampu menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva produktif yang mengandung risiko. 2. Non Performing Loan NPL Nilai minimum dari data variabel NPL 0,00 dan nilai maximum 5,07. Mean nilai rata-rata 2,1598, Standard Deviation 1,30708, Skewness 0,408 dan Kurtosis -0,705. Dari 60 data observasi, rasio NPL menunjukkan semua data berkategori sehat karena memiliki nilai di atas standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 6 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum bank konvesional di Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola kreditnya, sehingga jumlah kredit yang bermasalah relatif kecil. 3. Net Profit Margin NPM Nilai minimum dari data variabel NPM 0,52 dan nilai maximum 33,89. Mean nilai rata-rata 13,5717, Standard Deviation 6,80127, Skewness 0,659 dan Kurtosis 0,570. Dari 60 data observasi, rasio NPM menunjukkan semua data berkategori sehat karena memiliki nilai di atas standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP Universitas Sumatera Utara 83 tanggal 31 Mei 2004. Hal ini menunjukkan secara umum kemampuan bank cukup baik dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. 4. Net Interest Margin NIM Nilai minimum dari data variabel NIM 1,12 dan nilai maximum 14,00. Mean nilai rata-rata 5,6460, Standard Deviation 2,63713, Skewness 1,301 dan Kurtosis 2,008. Dari 60 data observasi, rasio NIM menunjukkan semua data berkategori sehat karena memiliki nilai di atas standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 1,5 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum bank umum konvensional di Indonesia mampu mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. 5. Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO Nilai minimun dari data variabel BOPO 49,70 dan nilai maximum 97,98. Mean nilai rata-rata 82,0533, Standard Deviation 9,82861, Skewness - 1,288 dan Kurtosis 2,773. Dari 60 data observasi, rasio BOPO menunjukkan semua data berkategori sehat karena memiliki nilai di atas standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 96 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum bank konvensional di Indonesia dalam kegiatan operasinya cukup efisien atau Universitas Sumatera Utara 84 memiliki kemampuan dalam mengendalikan biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang baik dalam aktifitas usahanya. 6. Loan to Deposit Ratio LDR Nilai minimun dari data variabel LDR 40,22 dan nilai maximum100,20. Mean nilai rata-rata 73,9742, Standard Deviation 14,66153, Skewness - 0,408 dan Kurtosis -0,545. Dari 60 data observasi, rasio LDR menunjukkan data yang berkategori sehat karena memiliki nilai pada range 50 rasio ≤ 100 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum bank konvensional di Indonesia mempunyai kemampuan manajemen yang baik dalam menyalurkan kredit dari total dana yang didapat dari pihak ketiga yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bank tersebut. 7. Tingkat Kesehatan Bank Nilai minimun dari data variabel Tingkat Kesehatan Bank 0,00 dan nilai maximum 1,00. Mean nilai rata-rata 0,9167, Standard Deviation 0,27872, Skewness -3,093 dan Kurtosis 7,826. Dari 60 data observasi, tingkat kesehatan bank menunjukkan semua data berkategori sehat.

4.2.2 Analisis Logistic Regression

Dokumen yang terkait

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008

1 24 84

ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 7

ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA SEKTOR PERBANKAN Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada sektor Perbankan yang Go Public.

0 1 10

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Camel pada Industri Perbankan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

1 1 23

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Fundamental - Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 2 52

BAB I PENDAHULUAN - Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 10

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 11