Uji Multikolinearitas Tabel Klasifikasi

90 signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis 0 tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Tabel 4.6 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi- square df Sig. 1 .000 2 1.000 Sumber: hasil output SPSS yang diolah Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow Test Sebesar 0.000 dan signifikan pada 1.000. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05, maka hipotesis 0 tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi yang ditunjukkan dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Pengujian multikolinearitas menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika korelasi yang terjadi kurang dari 0,98 ,berarti tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan Universitas Sumatera Utara 91 jika koefisien yang terjadi diatas 0,98, maka terjadi multikolinearitas dan berarti model regresi yang digunakan tidak baik. Berikut disajikan hasil pengujian multikolinearitas variabel independen penelitian: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix Constant CAR NPL NPM NIM BOPO LDR Step 1 Constant 1.000 -.092 -.455 -.637 .226 -.910 -.809 CAR -.092 1.000 -.705 -.614 -.619 -.063 -.160 NPL -.455 -.705 1.000 .697 .314 .448 .592 NPM -.637 -.614 .697 1.000 .453 .684 .609 NIM .226 -.619 .314 .453 1.000 -.137 -.254 BOPO -.910 -.063 .448 .684 -.137 1.000 .608 LDR -.809 -.160 .592 .609 -.254 .608 1.000 Sumber: hasil output SPSS yang diolah Dari tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil bahwa tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,98; maka tidak ada gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas. Nilai korelasi negatif - menunjukkan bahwa antar variabel independen terdapat korelasi tidak langsung atau korelasi negatif.

4.2.2.3 Tabel Klasifikasi

Tabel klasifikasi 2×2 menghitung nilai estimasi yang benar correct dan salah incorrect. Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dan dalam hal ini sehat 1 dan tidak sehat 0, Universitas Sumatera Utara 92 sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen sehat 1 dan tidak sehat 0. Adapun hasil dari dari tabel klasifikasi dapat dilihat pada tabel 4.8 seperti berikut: Tabel 4.8 Classification Table Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa menurut prediksi; bank yang tidak sehat adalah 5 bank, sedangkan hasil observasi juga 5 bank yang tidak sehat. Jadi ketepatan prediksi untuk bank yang sehat adalah 100. Sedangkan menurut prediksi; bank yang sehat adalah 55, dan hasil observasi juga menunjukkan bahwa bank yang sehat sebanyak 55 bank. Jadi ketepatan prediksi untuk bank yang sehat adalah 100. Secara keseluruhan ketepatan prediksi adalah 100. Predicted Observed TGKT_KES tidak sehat sehat Percentage Correct Step 1 TGKT_KES tidak sehat 5 100.0 Sehat 55 100.0 Overall Percentage 100.0 a. The cut value is .500 Sumber: hasil output SPSS yang diolah Universitas Sumatera Utara 93

4.2.2.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008

1 24 84

ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 7

ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA SEKTOR PERBANKAN Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada sektor Perbankan yang Go Public.

0 1 10

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Camel pada Industri Perbankan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

1 1 23

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Fundamental - Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 2 52

BAB I PENDAHULUAN - Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 10

Analisis CAMEL untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 11