Jenis Instrumen Pengembangan Instrumen Pembelajaran

1. Jenis Instrumen

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari: a . Tes tertulis Test tertulis digunakan untuk memperoleh data tentang pengetahuan baik tentang pemahaman konsep maupun ketrampilan berpikir kritis siswa sebelum pembelajaran dan setelah model pembelajaran dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dan pembelajaran dengan kegiatan laboratorium verifikasi.

b. Angket dan Pedoman Wawancara

Angket yang dirancang berisi tanggapan siswa terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran kegiatan laboratorium berbasis inkuiri terbimbing, sekaligus yang menyatakan minat belajar siswa. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan respon siswa terhadap model pembelajaran dengan kegiatan laboratorium inkuiri terbimbing berisi pertanyaan tentang tanggapan siswa terhadap percobaan dengan LKS.

c. Pedoman observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengamati seorang guru menerapkan model pembelajaran yang dibuat oleh peneliti.

2. Pengembangan Instrumen Pembelajaran

Suatu soal yang baik yaitu soal yang memenuhi beberapa syarat yaitu: valid sahih, memiliki taraf kemudahan, memiliki daya pembeda, dan reliabel handal. Soal ini diujicoba pada siswa yang telah mempelajari materi fluida statis. Hasil tes yang telah diujicobakan dianalisis validitas, reliabilitas, taraf kemudahan, dan daya pembeda.

a. Validitas

Menghitung validitas item butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu korelasi antara skor butir item dengan skor total, dengan rumus sebagai berikut: r XY = [ ][ ] 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ Arikunto, 2003 Keterangan: r XY = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y X = skor tiap butir soal Y = skor total N = banyaknya subjek atau peserta tes Untuk menentukan kriteria validitas digunakan klasifikasi sebagai berikut: r XY 0,20 : validitas butir soal sangat rendah 0,20 ≤ r XY 0,40 : validitas butir soal rendah 0,40 ≤ r XY 0,60 : validitas butir soal cukup 0,60 ≤ r XY 0,80 : validitas butir soal tinggi r XY ≥ 0,80 : validitas butir soal sangat tinggi

b. Reliabilitas

Reliabilitas kehandalan pada instrumen ini diuji dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Spearman-Brown metode belah dua. R 11 = gg gg r r + 1 2 Arikunto, 2008 Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas tes r gg = koefisien korelasi genap-ganjil

c. Taraf Kemudahan P

Untuk menghitung taraf kemudahan suatu tes digunakan rumus: P = J B Arikunto, 2008 Keterangan: P = taraf kemudahan. B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar. J s = jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk menentukan kriteria taraf kemudahan digunakan klasifikasi sebagai berikut: P = 0,00 : butir soal terlalu sukar 0,00 P ≤ 0,30 : butir soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 : butir soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 : butir soal mudah

d. Daya Pembeda

Untuk menghitung daya pembeda suatu tes digunakan rumus: D = B B A A J B J B − = P A - P B Arikunto, 2008 Keterangan: D = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menentukan kriteria daya pembeda digunakan klasifikasi sebagai berikut: D = 0,00 : daya beda soal sangat jelek 0,00 D ≤ 0,20 : daya beda soal jelek 0,20 D ≤ 0,40 : daya beda soal cukup 0,40 D ≤ 0,70 : daya beda soal baik 0,70 D ≤ 1,00 : daya beda soal sangat baik Uji coba tes sebagai instrumen penelitian, dilakukan pada kelas XI IPA-5 SMA Negeri 1 di Kota Cirebon pada tanggal 15 Mei 2008, dengan jumlah peserta tes 40 siswa. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Soal terdiri dari 30 butir soal dan setelah diujicoba ternyata 4 butir soal tidak memenuhi kriteria yaitu: soal nomor 4 kriteria daya pembeda jelek dan tingkat kesukarannya mudah dan soal nomor 10, 16, dan 24 daya pembedanya jelek dan memiliki tingkat kesukaran sedang sehingga 4 butir soal tersebut dinyatakan gugur dan didapat 26 butir soal. Hasil uji reliabilitas menggunakan rumus Sperman Brown seperti pada Tabel nilai-nilai r product moment Lampiran 18 diperoleh nilai r 11 = 0,907 hal ini menunjukkan item-item pada tes uji coba memiliki tingkat derajat reliabilitas yang sangat tinggi.

E. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA DALAM POKOK BAHASAN ATMOSFER.

1 5 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

1 3 37

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BEBAS YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA.

18 67 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN PENDEKATAN MULTIPEL REPRESENTASI PADA TOPIK FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS.

1 4 35

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KORELASINYA DENGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS.

9 23 65

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 2 32

Pembelajaran Fisika Dengan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Pada Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Untuk Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran.

0 0 84

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25

PENGEMBANGAN LKS FLUIDA STATIS BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 1 10

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5