Tabel 4.2. Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2004
No. Lapangan Usaha
Jumlah Persen
1 Pertanian 644.368
37,86 2 Industri
Pengolahan 193.392
11,37 3 Bangunan
105.145 6,18
4 Perdagangan, hotel dan restoran
398.055 23.39
5 Angkutan pergudangan Komunikasi
53.686 3,15
6 Keuangan, Asuransi, Persewaan BangunanTanah, dan
Jasa perusahaan 9.010
0,53 7 Jasa
Kemasyarakatan 268.549
15,78 8
Lainnya 29.597
1,74
Sumber : BPS Propinsi D.I.Yogyakarta, 2004
Berdasarkan Tabel 4.2 persentase jumlah penduduk Propinsi D.I. Yogyakarta yang berusia 15 tahun keatas sebagian besar bekerja pada sektor
pertanian yaitu sekitar 37,86 persen diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 23,39 persen serta sektor jasa yaitu sebesar 15,78 persen.
4.3. Perekonomian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun pada suatu daerah atau wilayah. Produk Domestik Regional
Bruto PDRB merupakan salah satu indikator makro untuk menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau wilayah. Di samping itu, pertumbuhan
sektor-sektor ekonomi juga berpengaruh luas terhadap perubahan struktur perekonomian suatu daerah atau wilayah.
Propinsi D.I. Yogyakarta memiliki sumber daya alam yang terbatas dengan skala pengembangan sektor industri yang tidak sebesar propinsi lainnya di
Jawa. Keberadaan ekonomi D.I.Yogyakarta lebih mengandalkan sektor tersier yang terkait dengan aktivitas ekonomi wilayah lain seperti kunjungan wisatawan
dan aktifitas ekonomi yang melibatkan pelaku ekonomi dari luar D.I. Yogyakarta. Beberapa komoditas yang diproduksi khususnya hasil-hasil industri kerajinan
yang dipasarkan langsung ke luar D.I. Yogyakarta, seperti Bali dan Jakarta serta beberapa kota lain yang terkait erat dengan kegiatan pariwisata.
Selama periode tahun 2000-2004, pertumbuhan ekonomi Propinsi D.I. Yogyakarta berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan Tabel 4.3. Pada tahun 2004 laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,13 persen sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2003 yang
hanya mencapai 4,58 persen. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi mencapai 4,62 persen per tahun dalam kurun waktu tahun 2001-2004, angka tersebut
menunjukkan bahwa kondisi perekonomian D.I. Yogyakarta sudah mulai membaik setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 dan
mencapai puncak pada tahun 1998. Tabel
4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Propinsi D.I. Yogyakarta menurut Lapangan Usaha tahun 2001-2004 persen.
Lapangan Usaha 2001
2002 2003
2004 Rata-rata
Pertanian 4,10 1,78 0,37 3,63
2,46 Pertambangan
dan Penggalian
0,63 0,16 0,94 0,84 0,64
Industri Pengolahan
1,52 2,82 2,80 2,97 2,53
Listrik, gas dan Air Bersih 11,05
16,46 5,00
6,99 9,79
Bangunan 3,23 8,32
11,87 9,04
8,07 Perdagangan, hotel dan restoran
5,04 5,42
6,33 5,99
5,70 Angkutan dan Komunikasi
7,68 7,06
8,16 10,10
8,24 Keuangan, Persewaan Jasa
Perusahaan 4,53 7,14 7,15 7,03
6,46 Jasa
4,64 3,75 2,97 2,43 3,44
PDRB 4,27 4,50 4,58 5,13
4,62
Sumber : BPS Propinsi D.I. Yogyakarta, 2001-2004
Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang berperan sebagai penunjang kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Pada tahun 2004 pertumbuhan sektor ini sedikit melambat dibandingkan tahun 2003 yang mencapai 6,33 persen. Kondisi ini sebagai akibat dari melambatnya
pertumbuhan subsektor restoran, dari 7,77 persen pada tahun 2003 menjadi 6,55 persen pada tahun 2004. Untuk subsektor perdagangan besar dan eceran serta
hotel mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2003. Subsektor perdagangan besar dan eceran pada tahun 2003 tumbuh 4,75 persen dan tahun
2004 menjadi 5,17 persen. Sedangkan subsektor hotel tumbuh sebesar 6,77 persen pada tahun 2004, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,37
persen.
4.4. Kegiatan Kepariwisataan