2.5. Kerangka Pemikiran Konseptual
Pembangunan sektor pertambangan khususnya sumberdaya batubara nasional pada dasarnya merupakan upaya pemerintah untuk mendayagunakan
sumberdaya batubara secara besar-besaran. Dalam rangka penyediaan energi nasional dan sumber perolehan devisa optimal melalui peningkatan ekspor tanpa
mengenyampingkan pelestarian fungsi serta keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan , kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal serta penataan ruang. Untuk mewujudkan dan menjamin terciptanya suatu pembangunan yang
berkelanjutan maka dalam eksploitasi dan pemanfaatannya, batubara nasional diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang setinggi-tingginya baik sebagai
penyumbang devisa negara maupun bagi kemakmuran rakyat. Mengingat kandungan sumberdaya batubara yang dimiliki Indonesia cukup berlimpah.
Penelitian ini akan memprediksi jumlah ekspor batubara Indonesia pada tahun 2006 dengan menggunakan metode runtun waktu ARIMA. Berdasarkan
hasil peramalan tersebut, dan dengan menggunakan metode SNSE maka dampak dari kegiatan konsumsi batubara oleh pasar dunia ekspor terhadap perekonomian
Indonesia akan dilihat melalui analisis distribusi pendapatan pada faktor produksi, institusi dan sektor produksi.
Komoditi Domestik dan Ekspor Pertambangan Batubara
Nasional Peramalan Jumlah Ekspor
Batubara Tahun 2006 ARIMA Simulasi Ekspor Batubara
Indonesia Tahun 2006 Tabel SNSE Indonesia Tahun
2000 Analisis Distribusi Pendapatan
Indonesia Tahun 2006
Perekonomian Indonesia Faktor Produksi
Institusi Sumberdaya Batubara
Indonesia 57.87 MT
Injeksi Devisa Negara
Alokasi Nilai Tambah dan Pendapatan berupa upah,
gaji, dan nilai tambah sebagai balas jasa
Sektor Produksi
Keterangan : - - - Ruang lingkup penelitian Metode Analisis
Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran
III. METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini data yang digunakan sebagai bahan analisis adalah data sekunder yaitu data triwulanan ekspor batubara nasional dari tahun 1990 sampai
2005 serta Tabel SNSE Indonesia tahun 2000, yang disagregasi menjadi 52 sektor sehingga memungkinkan sektor pertambangan batubara dapat dianalisis. Data
tersebut diantaranya diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Pusat, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, Direktorat Pengusahaan
Mineral dan Batubara DPMB serta berbagai instansi terkait lainnya.
3.2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu pertama, metodologi Box-Jenkins
ARIMA yang mana digunakan pada tahap pertama penelitian dengan tujuan untuk meramalkan jumlah ekspor batubara Indonesia pada tahun 2006. Metode
deret waktu ARIMA ini dipilih dalam peramalan dikarenakan memiliki nilai error
yang paling kecil bila dibandingkan dengan metode deret waktu lainnya, seperti rata-rata bergerak ganda dan dekomposisi. Analisis kedua penelitian ini
menggunakan pendekatan model analisis SNSE dengan tujuan untuk menganalisis efek pengganda dari simulasi kegiatan ekspor batubara. Perubahan
jumlah ekspor batubara akan menyebabkan perubahan pada pendapatan nasional, yang berhubungan positif diantara keduanya.