Namun, selain memiliki keunggulan metode ARIMA juga memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Adapun beberapa kekurangan yang dimiliki
oleh model ARIMA antara lain: 1.
Diperlukan data dalam jumlah yang besar. Untuk data non musiman dibutuhkan sekitar 40 atau lebih pengamatan. Sementara untuk data musiman
diperlukan sekitar enam atau sepuluh tahun data, tergantung dari panjangnya periode musim untuk membentuk model ARIMA.
2. Tidak terdapat cara yang mudah untuk memperbaharui model ARIMA begitu
data baru tersedia. Model harus secara berkala disesuaikan kembali secara menyeluruh, dan kadang-kadang model baru harus dikembangkan.
3. Pembentukan model ARIMA yang memuaskan memerlukan investasi waktu
dan sumber daya lain yang besar.
3.2.2. Analisis Efek Pengganda Neraca
Analisis efek pengganda merupakan salah satu model analisis yang menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh variabel eksogen terhadap variabel
endogen. Dalam hal ini akan dilihat pengaruh ekspor batubara Indonesia terhadap faktor produksi, institusi, dan sektor produksi di Indonesia.
Perhitungan kecenderungan pengeluaran rata-rata average expenditure propensity
yang besarannnya dapat dicari dari kerangka SNSE berfungsi sebagai penyusun matriks analisis efek pengganda. Dengan membagi masing-masing
isian sel dalam matriks T dengan jumlah kolomnya, yang dirumuskan sebagai berikut :
A
ij
= T
ij
Y´
j -1
3.4 dimana:
A
ij
= kecenderungan pengeluaran rata-rata average expenditure
propensity baris ke-i kolom ke-j
T
ij
= neraca baris ke-i kolom ke-j Y´
j -1
= total kolom ke-j dengan demikian kerangka SNSE dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai
berikut :
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
4 3
2 1
Y Y
Y Y
= ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
43 42
41 33
32 22
21 13
A A
A A
A A
A A
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
3 2
1
Y Y
Y +
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
4 3
2 1
X X
X X
3.5
dengan X
i
merupakan vektor dari matriks X untuk masing-masing i = 1, 2, 3, 4.
Dikarenakan A
ij
merupakan suatu matriks dengan unsur-unsur konstan, maka matriks diatas dapat dituliskan sebagai berikut :
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
3 2
1
Y Y
Y =
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
33 32
22 21
13
A A
A A
A ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎣
⎡
3 2
1
Y Y
Y +
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
3 2
1
X X
X 3.6
sehingga persamaan matriks diatas dapat ditulis dalam notasi sebagai berikut : Y
= AY
+ X
3.7 Y
– AY
= X
3.8 I-A
Y =
X 3.9
Y =
I-A
-1
X 3.10
atau Y
= M
a
X 3.11
dimana : Y
: neraca endogen faktor produksi, institusi, dan sektor produksi Ma
: pengganda neraca X
: neraca eksogen ekspor batubara Model ini menjelaskan bahwa setiap perubahan neraca eksogen X akan
menyebabkan perubahan terhadap neraca endogen Y sebesar I-A
-1
atau M
a.
Model SNSE memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan Tabel Input- Output antara lain yaitu pertama, SNSE dapat menjelaskan bagaimana komposisi
pendapatan rumah tangga yang timbul sebagai akibat dari pemilikan faktor-faktor produksi serta partisipasinya dalam kegiatan ekonomi tersebut. Kedua, dalam
SNSE menggambarkan distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor produksi kepada kelompok-kelompok rumah tangga.
Sementara itu, asumsi dan sekaligus keterbatasan yang dimiliki model SNSE ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Keseragaman homogenity, yang mensyaratkan bahwa tiap sektor memproduksi output tunggal dengan struktur input tunggal dan tidak ada
substitusi otomatis terhadap input dari output sektor yang berbeda-beda. 2. Kesebandingan proportionally, yang menyatakan hubungan antara input dan
output di dalam sektor merupakan fungsi linier yaitu jumlah tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan
atau penurunan output sektor tersebut. 3. Penjumlahan additivity, yang berarti bahwa efek total dari kegiatan produksi
di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek masing-masing kegiatan.
4. Ekses kapasitas atau kapasitas sumberdaya berlebih. Artinya sisi penawaran
selalu dapat merespon perubahan sisi permintaan, sehingga interaksi permintaan dan penawaran tidak pernah menimbulkan kesenjangan antara
keduanya. Konsekuensinya harga-harga tidak pernah berubah atau tetap fixed price
dan bersifat eksogen tidak muncul dalam persamaan SNSE.
3.2.3. Analisis Distribusi Pendapatan