Peramalan Jumlah Ekspor Batubara Tahun 2006

utama dalam pemodelan ARIMA ini. Dengan demikian telah diperoleh model terbaik untuk ekspor batubara yaitu ARIMA 1,0,1. Maka tahap selanjutnya dalam pemodelan ARIMA yaitu peramalan dapat dilakukan dari model ARIMA 1,0,1 ini, untuk mengetahui berapa besar ekspor batubara Indonesia pada triwulan pertama sampai triwulan keempat di tahun 2006.

d. Peramalan Jumlah Ekspor Batubara Tahun 2006

Setelah melalui ketiga tahapan sebelumnya diatas maka model terbaik yang telah diperoleh dari data deret waktu ekspor batubara yaitu ARIMA 1,0,1. Pada bagian ini akan digunakan untuk meramalkan berapa besar jumlah batubara Indonesia yang mampu diekspor satu tahun mendatang, yaitu pada tahun 2006 dimulai dari triwulan pertama sampai dengan triwulan keempat. Bersumber dari data 16 tahun sebelumnya dimulai dari tahun 1990 sampai tahun 2005 dalam bentuk data triwulanan. Maka nilai ramalan jumlah ekspor batubara sebagai keluaran dari persamaan model terbaik ARIMA 1,0,1 pertama disajikan pada Tabel 5.3, yang berawal dari triwulan pertama tahun 2006 hingga triwulan terakhir tahun 2006. Dimulai dari triwulan pertama tahun 2006 menurut keluaran hasil peramalan dari model ARIMA 1,0,1, jumlah ekspor batubara mencapai 25.855.487 ton. Kenaikan ekspor batubara secara perlahan yang mengalami peningkatan menjadi 26.505.562 ton pada triwulan kedua tahun 2006, artinya terjadi pertambahan ekspor batubara sebesar 650.075 ton batubara selama selang waktu tiga bulan pertama dan kedua di awal tahun 2006. Sehingga kemajuan tentunya akan diraih oleh sektor industri pertambangan batubara. Di triwulan ketiga besaran peningkatan produksi terjadi tidak terlalu jauh berbeda selisihnya dengan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 661.529 ton batubara. Sehingga mencapai jumlah 27.167.091 ton batubara yang akan dipenuhi industri pertambangan batubara Indonesia untuk kebutuhan ekspor pada triwulan ketiga tahun 2006. Kenaikan secara kontinyu terus terjadi hingga mencapai angka 27.840.274 ton batubara di triwulan terakhir tahun 2006 akan dialami industri pertambangan batubara, yang mana peningkatan jumlah ekspornya juga tidak terlalu jauh berbeda dari kedua triwulan sebelumnya sebesar 673.183 ton batubara. Tabel 5.3. Nilai Ramalan Ekspor Batubara Tahun 2006 Triwulan Ramalan Ekspor Batubara ton Pertama 25.855.487 Kedua 26.505.562 Ketiga 27.167.091 Keempat 27.840.274 Total Tahun 2006 107.368.414 Sumber : Lampiran 15 diolah Masih dari Tabel 5.3 jumlah ekspor total batubara Indonesia pada tahun 2006 setelah dilakukan penjumlahan dari triwulan pertama sampai triwulan terakhir mencapai angka 107.368.414 ton. Dengan menggunakan harga rata-rata ekspor batubara Indonesia tahun 2005 sebesar US 51,75 sementara nilai kurs bulan Mei tahun 2006 bernilai Rp 9.200,00. Maka, jika dikonversikan dalam nilai ekspor batubara Indonesia tahun 2006 akan bernilai menurut perhitungan sebagai berikut. Nilai ekspor batubara tahun 2006 = harga rata-rata ekspor batubara tahun 2005 x kurs bulan Mei tahun 2006 x jumlah total ekspor batubara tahun 2006 = US 51,75 x Rp 9.200,00 x 107.368.414 ton = Rp 51.118.101.905.400,00 Tahun 2006 jumlah batubara yang dapat dipenuhi oleh industri pertambangan batubara di Indonesia diramalkan mencapai 107.368.414 ton. Sehingga diperkirakan pemasukan dari sektor pertambangan batubara akan sebesar Rp 51.118.101.905.400,00 atau sekitar Rp 51.118,10 milyar. Dari sumber data yang didapat jumlah ekspor batubara untuk tahun 2005 terealisasi sebanyak 100.835.145,79 ton. Apabila kurs tahunan pada tahun 2005 senilai Rp 9.751,00 dengan harga rata-rata ekspor batubara di tahun yang sama sebesar US 51,75. Sektor pertambangan batubara tahun 2005 akan bernilai sesuai dengan perhitungan berikut ini. Nilai ekspor batubara tahun 2005 = harga rata-rata ekspor batubara tahun 2005 x kurs rata-rata tahun 2005 x jumlah total ekspor batubara tahun 2005 = US 51,75 x Rp 9.751,00 x 100.835.145,79 ton = Rp 50.882.851.466.461,50 Untuk melihat besaran peningkatan devisa yang disumbangkan oleh sektor pertambangan batubara ini. Maka, nilai selisih ekspor batubara tahun 2005 dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut: Nilai selisih ekspor batubara tahun 2005 dan tahun 2006 = nilai ekspor batubara tahun 2006 – nilai ekspor batubara tahun 2005 = Rp 51.118.101.905.400,00 – Rp 50.882.851.466.461,50 = Rp 235.250.438.938,49 Nilai peningkatan ekspor batubara tahun 2006 sebesar Rp 235,25 milyar, yang akan disimulasikan pada Tabel SNSE tahun 2000. Sehingga dapat dilihat pengaruh kenaikan ekspor batubara tahun 2006 terhadap nilai tambah faktor produksi, distribusi pendapatan institusi, dan distribusi pendapatan sektor produksi dalam perekonomian Indonesia.

5.2. Analisis Simulasi Kenaikan Ekspor Batubara Terhadap Perekonomian Indonesia