a Room dan pillar, dengan cara ini nilai biayanya cukup murah hanya dengan mengambil 50 persen - 65 persen dari jumlah lapisan batubara,
sedang sisanya ditinggalkan untuk pillar penyangga. b Longwall caving menghasilkan rendemen yang tinggi, tetapi dapat
membuat permukaan tanah menjadi amblas. c Cut and fill, dengan cara ini dapat menghasilkan rendemen tinggi, tetapi
operasinya cukup merepotkan dan memerlukan banyak air untuk menyalurkan pasir atau tanah guna mengisi rongga-rongga bekas
penggalian.
2.2. Perdagangan Luar Negeri Melalui Ekspor Batubara
Lipsey, et al. 1995 negara mengekspor produk-produk yang harga dunianya lebih besar daripada harga yang berlaku di dalam negeri, dengan asumsi
tidak ada perdagangan luar negeri. Jika harga dunia batubara lebih tinggi, maka harga aktual batubara dalam negeri akan lebih besar dari harga tanpa
perdagangan. Sehingga akan terjadi kelebihan penawaran batubara dibanding permintaan batubara di dalam negeri, akibatnya surplus produksi akan dieskpor
untuk dijual ke luar negeri. Ekspor terjadi jika ada kelebihan penawaran domestik pada tingkat harga
dunia. Kurva permintaan dan penawaran domestik adalah D dan S, harga domestik tanpa adanya perdagangan luar negeri adalah Pd dengan kuantitas yang
diproduksi dan dikonsumsi dalam negeri adalah sebesar Q
d
. Harga dunia sebesar P
w
lebih besar dibanding P
d
. Sehingga pada tingkat harga P
w
, kuantitas sebesar Q
1
adalah jumlah yang diminta sementara Q
2
adalah kuantitas yang ditawarkan domestik. Perbedaan antara kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan akan
menciptakan kelebihan penawaran sebesar Q
2
-Q
1
yang kemudian diekspor ke pasar dunia melalui perdagangan luar negeri.
Q
1
Q
d
Q
2
P
d
P
w
Harga
Kuantitas D
S Ekspor
Sumber : Lipsey, et al., 1995
Gambar 2.1. Kurva Penetapan Ekspor Lipsey, et al. 1995 komponen pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih. Sementara itu apabila dilihat dari sisi penerimaan, pendapatan nasional adalah
jumlah berbagai pendapatan faktor yang dihasilkan pada proses memproduksi keluaran akhir ditambah pajak tak langsung neto subsidi ditambah penyusutan.
Kondisi keseimbangan tercipta apabila penerimaan sama dengan pengeluaran. Seperti dirumuskan menurut perhitungan berikut:
Y = AE = C + I + G + NX 2.1
dimana: Y
: Pendapatan nasional AE
: Pengeluaran agregat
C : Konsumsi
I : Investasi
NX : Ekspor bersih
AE = Y AE
1
AE AE
2
Y Y
2
Y Y
1
Pendapatan Nasional Pengeluaran Agregat
AE
e
1
e e
2
Sumber : Lipsey, et al., 1995
Gambar 2.2. Kurva Pengeluaran Agregat dan Pendapatan Nasional Jika kuantitas ekspor batubara meningkat maka kurva AE akan bergeser ke
atas menjadi AE
1
, yang meningkatkan pengeluaran agregat dengan jumlah yang sama pada setiap tingkat pendapatan nasional. Sehingga peningkatan ekspor
menyebabkan AE meningkat dari AE menjadi AE
1
, dengan pengeluaran yang diinginkan akan meningkat dari e
menjadi e
1
. Sementara itu pendapatan nasional juga akan mengalami peningkatan yang sama dengan peningkatan pengeluaran
yaitu meningkat dari Y menjadi Y
1
. Sebaliknya jika terjadi penurunan kuantitas ekspor batubara, maka kurva
AE akan bergeser ke bawah menjadi AE
2
. Akibatnya, terjadi penurunan pengeluaran agregat dari e
menjadi e
2
. Sama halnya dengan pendapatan nasional
juga akan mengalami penurunan dari Y menjadi Y
2
. Sehingga penurunan ekspor batubara akan menurunkan pendapatan nasional.
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu