dengan pokok bahasan penelitian ini. Sehingga dapat terhindar dari adanya kesalahan data.
b. Klasifikasi data, menghubungkan data-data yang diperoleh sehingga
menghasilkan suatu uraian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan c.
Sistematisasi data, yaitu proses penyusunan dan penenmpatan sesuai denganpokok permasalahan secara sistematis sehingga memudahkan analisis
data.
E. Analisis Data
Setelah data sudah terkumpul data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya adalah dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan
mendeskripsikan data dan fakta yang dihasikan atau dengan kata lain yaitu dengan menguraikan data dengan kalimat-kalimat yang tersusun secara terperinci,
sistematis dan analisis, sehingga akan mempermudah dalam membuat kesimpulan dari penelitian dilapangan dengan suatu interpretasi, evaluasi dan pengetahuan
umum. Setelah data dianalisis maka kesimpulan terakhir dilakukan dengan metode induktif yaitu berfikir berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum,
kemudian dilanjutkan dengan pengambilan yang bersifat khusus.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Disparitas pidana terjadi karena disparitas pidana bisa terjadi dipandang
dari segi kasus, disparitas pun dapat dipengaruh oleh aparat penegak hukum seperti penyidik yang saling mempengaruhi, jaksa yang
mempunyai hak menuntut dan lembaga-lembaga hukum yang lain pun mempunyai hak. Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan
terjadinya disparitas pidana ini yaitu faktor yuridis dan non yuridis. 2.
Disparitas terhadap anak menimbulkan dampak ketidakadilan dan akan menimbulkan tidak terlaksananya pemidanaan. Tujuan pemidanaan di
Bapas agar memberikan efek jera terhadap anak tersebut. Dalam pemidanaan terjadi beberapa dampak akibat dari aparat hukum di Bapas.
Karena di lembaga pemidanaan, terdapat sebagian anak tidak mendapatkan rasa keadilan selama masa tahanan.
3. Penerapan undang-undang dapat memberikan rasa keadilan tetapi dari
segi pandang undang-undang itu sendiri dilatar belakangi oleh aparat hukum itu sendiri seperti jaksa atau hakim yang memutuskan perkara.