46 Adapun kriteria dari guru tersebut adalah memahami apa yang akan diteliti
dan memahami keadaan subyek. Kriteria dari teman subyek adalah memiliki hubungan dekat dengan subyek dan memahami kedaan subyek.
D.
Setting
Penelitian
Peneliti terjun secara langsung melaksanakan penelitian dengan melakukan wawancara dan observasi di beberapa tempat di SMP Negeri 5
Sleman yaitu di ruang BK, kelas dan sekitar lapangan upacara. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pengumpulan data secara mendalam mengenai
dinamika psikologis siswa korban
broken home
di SMP Negeri 5 Sleman.
E. Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Dinamika Psikologis Siswa Korban
Broken Home
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Sleman” ini telah dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan. Waktu penelitian dimulai pada bulan Mei
sampai Juni 2016 dan pengolahan data dimulai dari bulan Juli sampai Agustus 2016.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi:
1. Wawancara Mendalam
Menurut Zainal Arifin 2011: 233, wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Deddy Mulyana 2004: 180-181 membagi wawancara
47 menjadi 2 jenis yaitu wawancara terstruktur baku dan wawancara tidak
terstruktur mendalam. Wawancara terstruktur atau dikenal sebagai wawancara mendalam merupakan bentuk wawancara yang bersifat luwes
dimana susunan pertanyaan atau kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara atau disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi pada saat wawancara termasuk kondisi sosial budaya responden yang dihadapi.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam sebab dengan menggunakan metode ini memungkinkan
peneliti untuk melakukan perluasan data sesuai dengan kebutuhan peneliti sehingga data yang diperoleh kelak lebih lengkap dan lebih
mendalam. 2.
Observasi Menurut Zainal Arifin 2011: 231 observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai
berbagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya, maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Sutrisno Hadi Sugiyono,
2007: 145 menuturkan bahwa teknik observasi digunakan untuk penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam, dan responden yang diteliti tidak terlalu besar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi non-
partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat dalam aktivitas subyek dan hanya
48 sebagai pengamat independen. Metode ini digunakan subyek untuk
mengamati bagaimana kondisi fisik, kognitif, afektif dan psikomotor subyek dalam proses wawancara. Disamping itu, jenis observasi yang
digunakan adalah observasi berstruktur, yaitu menggunakan pedoman observasi yang telah disusun secara sistematis sebagai acuan dalam
melakukan observasi.
G. Metode Analisis Data
Menurut Bodgan Sugiyono, 2010: 244 analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis
data yang dilakukan dengan mengorganisasi data, menjabarkan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sistesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah mengacu pada konsep analisis data model Milles dan Huberman. Model
analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis
data ini bersifat interaktif dan berlangsung terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Kegiatan analisis data yang dilakukan
meliputi: