Batasan Masa Remaja Masa Remaja

38 E. Broken Home dalam Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Permendikbud Nomor 111 2014: 3 bimbingan dan konseling didefinisikan sebagai berikut: Bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan konselor atau guru bimbingan dan konseling untuk menfasilitasi perkembangan peserta didikkonseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Dalam bimbingan dan konseling terdapat 4 bidang yang menjadi fokus bimbingan yaitu bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Dalam penelitian ini, kasus siswa korban broken home berhubungan dengan bimbingan pribadi dan sosial. Menurut Surya Thohirin, 2007: 124-125, bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Selanjutnya Surya dan Winkel, menambahkan beberapa aspek yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi yang meliputi kemampuan memahami diri sendiri, kemampuan mengambil keputusan sendiri, dan kemampuan memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Sedangkan bimbingan sosial menurut Djumhur dan Surya Thohirin, 2007: 127 merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi masalah sosial sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dalam lingkungan sosialnya. Beberapa aspek sosial yang membutuhkan layanan sosial ini meliputi kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan melakukan hubungan 39 sosial interaksi dengan lingkungannya baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Kasus broken home yang dialami siswa dapat menyebabkan berbagai dampak atau masalah dalam kehidupan siswa khususnya perkembangan psikologisnya. Berapa siswa merasa frustasi, rendah diri, kecemasan dan sebagainya yang dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Masalah-masalah psikologis yang dihadapi siswa korban broken home berhubungan dengan layanan bimbingan dan konseling pribadi dan sosial. Hal ini disebabkan kondisi psikologis yang terganggu dapat mempengaruhi tingkah laku maupun interaksinya dengan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sebagai efek dari kondisi psikologisnya yang terganggu.

F. Kerangka Pikir : Dinamika Psikologis Siswa Korban

Broken Home Keluarga merupakan lingkungan pertama yang fundamental yang bagi perkembangan setiap individu. Kondisi keluarga yang harmonis atau bahagia merupakan sarat utama bagi perkembangan emosi para anggotanya terutama anak yang tengah beranjak remaja. Keluarga harmonis dapat terwujud apabila keluarga dapat memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, kebebasan, mengembangkan hubungan yang baik diantara anggotanya, minimnya perselisihan konflik dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman yang terus maju dan modern menyebabkan berbagai dampak dalam masyarakat termasuk keluarga. Keluarga senantiasa dihadapkan pada tantangan dan tekanan yang dapat mengancam keutuhan atau eksistensi keluarga. Keluarga yang sebelumnnya