34
2 4
6 8
45 50 55 60 65 70 75 80
FREKU ENSI
NILAI
3. Standar Error Nilai Pretest
Perolehan nilai pretest pada setiap sampel berdasarkan distribusi frekuensi dapat diamati dalam diagram batang berikut ini.
Gambar 2 Distribusi Frekuensi Kelompok Pretest
Diagram batang yang menunjukkan perolehan nilai setiap sampel pada
data pretest juga dapat diamati dalam kategorisasi di bawah ini. Tabel 6
Identifikasi Kecenderungan Kelompok Pretest Rentang
F. absolute F. Relative
Kategori
85-100 Sangat baik
70-84 16
50 Baik
55-69 12
37,5 Cukup
40-54 4
12,5 Kurang
0-39 Sangat kurang
32 100
65 ,
1 1
32 22
, 9
1
1
MX X
MX
SE N
SD SE
35
2. Analisis Data Postest
Tidak berbeda dengan analisis data pretest sebelumnya, data postest berikut ini juga disajikan berdasarkan distribusi frekuensi dalam bentuk standar
deviasi, standar perbedaan, dan standar error yang diperlukan untuk menguji normalitas data yang diperoleh.
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Data Postest
X F
FX X
x
2
Fx
2
60 3
180 -19,06
363,28 1083,85
65 1
65 -14,06
197,68 197,68
70 4
280 -9,06
82,08 328,33
75 5
375 -4,06
16,48 82,41
80 6
480 0,94
0,88 5,30
85 6
510 5,94
35,28 211,70
90 5
450 10,94
119,68 598,41
95 2
190 15,94
254,08 508,16
N=32 ∑FX=2530
∑Fx
2
=3021,84
Distribusi frekuensi tersebut digunakan untuk menentukan standar deviasi, standar error, dan standar perbedaan pada data postest berikut ini.
1. Rata-rata Mean Data Postest
06 ,
79 32
2530
1
N fX
M
X
2. Standar Deviasi Data Postest
71 ,
9 43
, 94
32 84
, 3021
1 2
X X
SD N
fx SD
36
2 4
6
60 65 70 75 80 85 90 95
FREKU ENSI
NILAI
3. Standar Error Kelompok Y
74 ,
1 1
32 71
, 9
1
1
MX X
MX
SE N
SD SE
Berdasarkan tabel distribusi kelas postest di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 3 Distribusi Frekuensi Data Postest
Adapun ketentuan dalam pengkategorian data tersebut terbagi atas lima
bagian seperti tabel berikut. Tabel 8
Identifikasi Kecenderungan Data Postest Rentang
F. absolute F. Relative
Kategori
85-100 13
40,6 Sangat baik
70-84 15
46,9 Baik
55-69 4
12,5 Cukup
40-54 Kurang
0-39 Sangat kurang
32 100
37
4. Mencari Standar Error Data Pretest dan Data Postest
my mx
SE
2 2
MY MX
SE SE
2 2
1,74 1,65
02 ,
3 72
, 2
74 ,
5 = 2,39
Dari perhitungan di atas diperoleh standar error perbedaan mean pada pretest X dan postest Y adalah 2,39.
B. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas
Lilliefors
. Berikut
tabel
uji normalitas pada data pretest.
Tabel 9 Uji Normalitas Data Pretest
X F
Fkum Zi
Tabel FZi
SZi L
45 1
1 -2,33
0,4901 0,0099
0,0312 0,0213
50 3
4 -1,79
0,4633 0,0367
0,1250 0,0883
55 1
5 -1,25
0,3944 0,1056
0,1562 0,0506
60 4
9 -0,71
0,2612 0,2388
0,2812 0,0424
65 7
16 -0,16
0,0636 0,4364
0,5 0,0636
70 6
22 0,37
0,1443 0,6443
0,6875 0,0432
75 7
29 0,91
0,3186 0,8186
0,9062 0,0876
80 3
32 1,45
0,4265 0,9265
1 0,0735
Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut L
hitung
= 0,0883. Kemudian nilai L
hitung
ini diproyeksikan dengan nilai kritis L dengan taraf nyata
α = 0,05 5. Dimana diketahui N=32, maka L
tabel
dengan α 0,01 = 0,1824, dan α 0,05 = 0,1568.
38
Dengan demikian L
hitung
L
tabel
0,0883 0,1568
0,05
0,1824
0,01
. Hal ini membuktikan bahwa data pretest berdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Data Postest
Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas
Lilliefors
. Berikut tabel uji normalitas data postest.
Tabel 10 Uji Normalitas Data Postest
X F
FKum Zi
Tabel FZi
SZi L
60 3
3 -1,96
0,4750 0,0250
0,0937 0,0687
65 1
4 -1,44
0,4251 0,0749
0,1250 0,0501
70 4
8 -0,93
0,3238 0,1762
0,25 0,0738
75 5
13 -0,41
0,1591 0,3409
0,4062 0,0653
80 6
19 0,09
0,0359 0,5359
0,5937 0,0521
85 6
25 0,61
0,2291 0,7291
0,7812 0,0578
90 5
30 1,12
0,3686 0,8686
0,9375 0,0689
95 2
32 1,64
0,4495 0,9495
1 0,0505
Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut L
hitung
= 0,0738. Kemudian nilai L
hitung
ini diproyeksikan dengan nilai kritis Ltabel 0,1568 dengan taraf nyata
α = 0,05 5 dan 0,1824 dengan taraf nyata
α = 0,051 1. Dengan demikian L
hitung
L
tabel
0,0738 0,1568
0,05
0,1824
0,01
. Hal ini membuktikan bahwa data postest berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians diuraikan untuk menguji kesamaan variabel. Metode yang digunakan adalah dengan uji Bartlet Sudjana, 1989:261.
Perhitungannya sebagai berikut. Diketahui:
S
2
x = 9,22
2
= 85,00 S
2
y = 9,71
2
= 94,28
39
Derajat kebebasan dk dk = N
– 1 = 32-1 = 31
Setelah diperoleh harga-harga yang diperlukan untuk uji Bartlet, kemudian dihitung varians gabungan dari semua sampel
2
S
, harga satuan B, dan digunakan statistik Chikuadrat
2
. Berikut ini disajikan hasil perhitungan homogenitas data-masing-masing variabel penelitian.
Tabel 11 Harga-harga yang Diperlukan untuk Uji Bartlet
Sampel Dk
1dk S
i 2
Log S
i 2
dkLog S
i 2
X 31
0,032 85,00
1,92 59,62
Y 31
0,032 94,28
1,97 61,07
62 120,59
a.Varians Gabungan Sampel
1
2 2
i i
i
n S
i n
S
95 ,
1 64
, 89
64 ,
89 62
68 ,
2922 2635
62 94,28
31 85
31 2
1 1
2 2
2 2
Log S
Log S
n n
S n
S n
y x
y Y
x x
b. Harga Satuan B 1
2
i
n LogS
B
= 1,95 62 = 121,05
c. Uji Bartlett dengan rumus Chi kuadrat X
2
= ln 10 {B - n
i-1
Log Si
2
} = 2,3025121,05 - 120,9
40
= 2,3025 0,15 = 0,35
Dari perhitungan di atas diperoleh X
2
hitung
chi kuadrat sebesar 0,35, sedangkan harga X
2
tabel
pada taraf kepercayaan 95 dengan dk 1 adalah 3,84. Oleh karena itu, X
2 hitung
X
2 tabel
yaitu 0,35 3,84. Hal ini membuktikan bahwa varians berasal dari populasi yang bersifat homogen.
C. Pengujian Hipotesis