8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai bagian dari mata kuliah Sanggar Bahasa dan Sastra Indonesia, deklamasi merupakan materi yang bersifat produktif dan kreatif. Kedua sifat
tersebut berorientasi pada entitas yang memiliki ide dan produk yang kreatif, selalu berproses kreatif, dan terlibat dalam lingkungan kreatif. Itu sebabnya,
materi tersebut didasarkan juga pada beberapa prinsip, yakni berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta sanggar dan
lingkungannya; beragam; tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; relevan dengan kebutuhan kehidupan; menyeluruh dan
berkesinambungan; dan belajar sepanjang hayat. Kegiatan berdeklamasi merupakan bagian dari kegiatan membaca puisi,
meski pada pengaplikasian, kedua hal itu memiliki bentuk yang berbeda. Berdeklamasi cenderung bersifat lebih total dibanding dengan membaca puisi. Hal
itu didasarkan pada tiga hal, yakni kemampuan gerak tubuh, kemampuan menafsirkan makna puisi dan kemampuan memahami kaidah penggunaan tekanan
dalam berdeklamasi Qodariah, 2012. Kemampuan menggerakkan bagian tubuh dalam kegiatan berdeklamasi
merupakan alat bantu dalam menyampaikan makna puisi. Dengan cara yang demikian, kegiatan berdeklamasi akan mengekspresikan isi puisi yang bersifat
implisit dan terbungkus rapi dalam kata-kata yang puitis. Hal itu sejalan dengan kemampuan menafsirkan makna puisi. Dengan kemampuan itu, maka ekspektasi
penulis terhadap puisi tersebut akan sampai pada pembaca. Dan yang terakhir, kegiatan berdeklamasi juga membutuhkan kemampuan dalam memahami
penggunaan tekanan, yakni aturan dalam menekan atau mempercepat, aturan dalam memperkeras, aturan dalam berhenti, aturan dalam memperlambat, aturan
dalam membaca dengan datar, dan aturan-aturan lain yang dapat membuat pembacaan puisi lebih menarik. Ketiga hal di atas merupakan indikator yang
saling berkaitan satu sama lain dalam menghasilkan kegiatan berdeklamasi yang lebih baik.
9
Indikator yang memuat kegiatan berdeklamasi seperti yang dikemukakan di atas tidak sejalan dengan hasil yang diharapkan. Setakat itu, sampai saat
kegiatan berdeklamasi merupakan kegiatan yang belum fasih dilakukan oleh para peserta didik, bahkan mahasiswa sekalipun. Fakta di lapangan membuktikan
bahwa kegiatan ini menjadi kegiatan yang paling ditakuti mahasiswa bahkan dibanding dengan kegiatan bermain peran. Selain itu, kegiatan ini juga jarang
menjadi pilihan dalam perlombaan yang selama ini diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini didasarkan pada
ketidakmampuan siswa dalam mencapai ketiga indikator di atas. Sebagai bagian dari kegiatan berdeklamasi, ketiganya tentu sejalan dan berkaitan satu sama lain.
Dengan demikian, perlu adanya revisi dalam proses pembelajaran mata kuliah Sanggar Bahasa, khususnya dalam kegiatan berdeklamasi yang dapat membantu
siswa dalam mencapai ketiga indikator di atas. Saat ini, revisi dalam proses pembelajaran di Indonesia diimplementasikan
dalam bentuk kurikulum 2013, dengan salah satu metode yakni metode
discovery learning
. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang mengandung tiga ciri utama, yakni mengarahkan siswa dalam mengeksplorasi dan memecahkan
masalah, memampukan siswa dalam menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan, serta membimbing siswa dalam melakukan
aktivitas berdasarkan ketertarikannya. Dengan demikian, pengetahuan yang didapatkan siswa akan bertahan lama dan mudah diingat, hasil belajarnya akan
mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil lainnya, serta penalarannya akan memampukan berpikir secara bebas Moedjiono, 1992.
Metode
discovery learning
yang berorientasi pada siswa sangat baik digunakan pada materi yang memang membutuhkan kemampuan kognitif dan
psikomotorik Supriyadi, 2012. Hal itu sejalan dengan kegiatan berdeklamasi yang juga memiliki tiga indikator yang juga berorientasi pada kemampuan
kognitif dan psikomotorik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas mengenai ―Penerapan Metode
Discovery Learning
Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Berdeklamasi Mahasiswa Semester Delapan Prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia FKIP UHN Tahun Pembelajaran 2013 2014‖.
10
B. Identifikasi Masalah