Aspek Kepuasan Kerja Teori Pemenuhan Kebutuhan need fulfillment theory

29 Sebaliknya apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai itu tidak akan merasa puas. Untuk kepentingan penelitian ini penulis menggunakan teori kepuasan kerja oleh Robbis dan Judge 2009. Prinsip kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Robbis dan Judge 2009 dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berangkat dari perilaku karyawan yang puas dengan apa yang diberikan oleh suatu organisasi tempatnya bekerja dan ditunjukkan dengan sikap positif karyawan terhadap organisasi tersebut.

2.1.3 Aspek Kepuasan Kerja

Herzberg dalam Robbins Judge 2009 menyatakan bahwa pada kenyataanya kepuasan kerja itu berangkat dari segi kepuasan kerja yang dapat dilihat dari pekerjaan itu sendiri, bayaran, kenaikan jabatan, pengawasansupervisor dan rekan kerja. a. Pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang memberi kesempatan untuk seorang pekerja menggunakan kemampuan yang dimiliki b. Bayaran dalam bentuk imbalan yang pantas dari system gaji, sistem insentif finansial, sistem tunjangan, kebijaksanaan promosi yang adil dan sesuai harapan cita-cita, dan terjauh dari praktek politik dalam promosi. c. Kenaikan jabatan, prinsipnya adalah the right man in the right job pekerjaan yang tepat pada jabatan yang tepat. Analisis jabatan menghasilkan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Pekerja akan mendapatkan kepuasan kerja apabila kepriibadian spesifikasi jabatan cocok dengan deskripsi jabatan. d. Pengawasan supervisor. Pekerja menyukai dan menyenangi jabatan yang memiliki atasan yang memiliki karakteristik sebagai berikut 30 yaitu 1 atasan langsung yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk berkerja sama dalam memecahkan persoalan pekerjaan yang sulit 2 atasan langsung yang bersedia mendengarkan dan memahami keluhan dan pendapat tentang pemecahan persoalan pekerjaan. 3 atasan yang suka memberikan pertolongan dalam memecahakan masalah persoalan pekerjaan Robbins, 1998. e. Rekan kerja, pekerja bekerja tidak hanya untuk mendapatkan imbalan gaji, insentif finansial, tunjangan dan promosi yang adil saja, tetapi pekerja bekerja juga untuk mendapatkan kebutuhan interkasi sosial rekan sekerja yang mendukung. Cellucci dan DeVries dalam Dickson, et al 2009, mengungkapkan lima aspek kepuasan kerja dalam diri seseorang ditempat dia bekerja yakni : a. Kepuasan terhadap gaji, merupakan hal yang berhubungan dengan gaji yang diberikan lembaga dibandingkan dengan lembaga yang lain, mempertimbangkan gaji dengan tanggung jawab dan tunjangan- tunjangan yang memuaskan ditempat kerja b. Kepuasan terhadap promosi, merupakan hal yang berhubungan dengan dasar atau sistim promosi di tempat kerja dan tingkat kemajuan karir pegawai yang bekerja dalam suatu lembaga. c. Kepuasan terhadap rekan kerja, merupakan hal yang berhubungan dengan dukunngan rekan kerja dan kerja sama dengan rekan kerja. d. Kepuasan terhadap supervisipengawasan, merupakan dukungan dari atasan, yaitu atasan yang memiliki kompeten dibidangnya. Sementara itu, Spector, 2000 menggunakan Job Satisfaction Surfey yang mengandung pengukuran dalam sembilan aspek diantaranya: 31 a. Gaji pay : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap gaji yang didapati dan kenaikan terhadap gaji b. Promosi promotion : hal ini berhubungan dengan kesempatan individu terhadap ruang atau kesempatan promosi yang didapatinya c. Atasan supervision : hal ini berhubungan dengan kepusan individu terhadap atasan darinya. d. Tunjangan fringebenefits : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap tunjangan yang diberikan organisasi dimana dia bekerja. e. Imbalan non finansial contigentrewards : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap imbalan non-finansial yang diberikan karena performa baik yang tunjukan individu dalam bekerja. f. Kondisi operasional operating conditions : hal ini berhubungan dengan kepuasan ndividu terhadap peraturan-peraturan dan prosedur- prosedur yang berlaku dalam organisasi. g. Rekan kerja co-workers : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap rekan kerjanya. h. Jenis pekerjaan natureofwork : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap tipe pekerjaan yang dilakukan. i. Komunikasi : hal ini berhubungan dengan kepuasan individu terhadap komunikasi yang terjadi dan terjalin dalam organisasi Dalam hubunganya dengan penelitian, penulis menggunakan lima aspek kepuasan kerja dari Herzberg dalam Robbins Judge 2009 menyatakan bahwa kepuasan kerja itu berangkat dari pekerjan itu sendiri, bayaran, kenaikan pangkat, pengawasansupervisor dan rekan kerja. Pemelihan ini didasarkan pada prinsip dan keyakinan bahwa kepuasan kerja pendeta dalam melaksanakan tugas tanggung jawab sedikitnya dapat 32 dilihat berdasarkan lima karakteristik itu yang dapat menjadi landasan kepuasan kerja seorang pendeta.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pendeta GPI Papua Klasis Fakfak T2 832012003 BAB I

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pendeta GPI Papua Klasis Fakfak T2 832012003 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pendeta GPI Papua Klasis Fakfak T2 832012003 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pendeta GPI Papua Klasis Fakfak

0 2 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pendeta GPI Papua Klasis Fakfak

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penyesuaian Diri pada Pendeta Baru Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penyesuaian Diri pada Pendeta Baru Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Perilaku Cybersex Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kestabilan Emosi Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 12