53
motivasi karyawan tidak cukup meningkatkan kepuasan kerja terhadap pekerjaannya dalam hal pengakuan dari pimpinan, tanggung jawab
terhadap pekerjaannya, kesempatan, pengembangan keterampilan dan kemampuan, serta kinerja tidak dirasakan dengan baik oleh para
karyawan.
2.4.2 Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang menjelaskan adanya hubungan signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja antara
lain penelitian yang dilakukan oleh Sempane et al 2002 dalam penelitian mereka, memperoleh hasil korelasi positif yang signifikan yang ditemukan
antara dua variabel r = 0, 743. Dengan demikian disimpulkan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan positif antara budaya organisasi
dan kepuasan kerja. Hal senada disampaikan Munizu 2012 menyimpulkan bahwa terdapat hubungan budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Zahari et al 2014 menemukan bahwa, setiap karyawan yang bekerja dalam
organisasi memiliki norma sendiri, nilai-nilai dan keyakinan yang berbeda terhadap organisasi di mana ia dia bekerja. Menurut tabel, nilai
signifikan untuk setiap variabel dependent seperti : komitmen karyawan, kepuasan karyawan dan niat turnover adalah 0.00. Jadi 0.00 0,01
sehingga salah satu kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa bahwa ada hubungan positif antara budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja kepuasan kerja. Beberapa penelitian tentang adanya hubungan budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja seperti yang telah disebutkan diatas bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Rukhviyanti 2011
54
dengan tujuan penelitiannya untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, yang dikelompokan dalam budaya birokrasi, budaya inovatif
dan budaya suportif terhadap kepuasan kerja pada salah satu bank di Rangkasbitung. Besarnya nilai koefisien korelasi antara variabel budaya
inovatif terhadap kepuasan kerja sebesar 0,358, dan budaya suportif terhadap kepuasan kerja sebesar 0,513. Sedangkan variabel budaya
birokrasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sebab, besarnya nilai koefisien korelasi antara variabel budaya birokrasi terhadap kepuasan
kerja sebesar 0,049. Dengan demikian dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa budaya organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan
kerja, hal ini terbutkti karena hanya budaya suportif saja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja, sedangkan budaya birokrasi dan budaya inovatif
tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
2.4.3 Motivasi kerja dan Budaya organisai Secara Simultan