40
c. Kebutuhan akan pertalian : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang
ramah dan karib. Untuk kepentingan penelitian ini penulis mengunakan teori hirarki
kebutuhan Abraham Maslow dalam Robbins 1998. Prinsip teori ini berbicara menyangkut kebutuhan manusia, yang mana ketika kebutuhan-
kebutuan pekerja dapat terpenuhi, dapat menciptkan motivasi kerja bagi pekerja itu sendiri.
2.2.3 Aspek motivasi kerja
Pada sebuah kesempatan Vance Moudgil dalam Mas’ud 2004
melihat aspek motivasi kerja yang dikembangan berdasarkan teori motivasi dari hierarki kebutuhan Maslow terhadap dunia organisasi dalam
lima aspek. Aspek-aspek motivasi kerja tersebut antara lain. a.
Kebutuhan keamanan, mencakup penerimaan terhadap ketidak pastiaan, seberapa banyak pekerjaan mencampuri urusan pribadi,
seberapa jauh posisi atau kedudukan dapat diperediksi untuk masa depan, sejauhmana perubahan mengakibatkan ketrampilan atau
pengetahuan dan sejauh mana seseorang merasa tidak aman berkaitan dengan posisinya.
b. Kebutuhan sosial, mencakup peluang untuk memberikan bantuan
kepada orang lain, kesempatan untuk bertukar pikiran dengan rekan sekerja, kesempatan untuk bertemu dengan orang lain di luar
kelompok dan peluang untuk mengembangkan hubungan dekat dengan rekan-rekan
c. Kebutuhan harga diri, mencakup perasaan harga diri dari kedudukan
atau posisi sekarang, prestise yang diterima baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi, pengakuan dan penghargaan
41
dari rekan sekerja ketika seseorang berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik.
d. Kebutuhan otonomi, mencakup kesempatan untuk berpikir dan
bertindak mandiri, peluang berpartisipasi dalam penentuan metode dan prosedur dalam organisasi, wewenang yang dimiliki dalam posisi
atau kedudukan sekarang dan peluang untuk berpatisipasi dalam penentuan tujuan
e. Kebutuhan aktualisasi diri, mencakup kesempatan untuk
pengembangan dan pertumbuhan pribadi, persaan bangga dan berguna berkaitan dengan pekerjaan kedudukan sekarang,
kesempatan untuk melakukan kerja kreatif atau pengembangan gagasan-gagasan yang orisinil dan perasaan pemenuhan diri
tercapainya apa-apa yang diharapkan yang diperoleh dari pekerjaan posisi atau kedudukan sekarang.
Dalam kesempatan berbeda, Greenberg Baron 2003 menyatakan bahwa motivasi seorang individu untuk bekerja terdiri atas
tiga aspek. Aspek-aspek tersebut adalah: a.
Pendorong arousal, Aspek ini berkaitan dengan dorongan, energi yang mendasari perilaku bekerja. Ketertarikan untuk memenuhi
dorongan ini membawa individu terikat dalam suatu perilaku untuk memenuhi dorongan tersebut.
b. Perilaku secara langsung direct behavior. Aspek ini berkaitan dengan
pilihan yang dibuat seorang individu dan berbagai pilihan cara yang akan ditempuh sebagai jalan mencapai tujuan yang ingin diraih. Aspek
ini ditunjukkan dengan perilaku yang secara langsung maupun tidak langsung mengarah pada tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
42
c. Perilaku mempertahankan maintaining behavior. Maksudnya adalah
seberapa lama seorang individu mampu mempertahankan perilakunya dalam bekerja sehingga tujuan mereka dapat tercapai. Seorang
individu yang menyerah dalam mencapai tujuan mereka, serta orang yang tidak tahan berusaha dalam mempertahankan usaha mencapai
tujuan disebut sebagai individu yang motivasi kerjanya kurang atau rendah.
Selanjutnya, menurut Gomes 1997 aspek yang terdapat dalam motivasi kerja terdiri dari dua aspek penting yaitu, aspek individual
dan aspek organisasional. 1.
Aspek individual, terdiri dari: a.
Kebutuhan-kebutuhan need yang diartikan bahwa motivasi kerja karyawan yang didorong oleh adanya pemenuhan
kebutuhan yang diperlukan karyawan. b.
Tujuan-tujuan goals yang menunjukkan motivasi kerja karyawan oleh adanya pencapaian tujuan yang diinginkan oleh
karyawan terkait dengan pekerjaannya. c.
Kemampuan-kemampuan abilities yaitu motivasi kerja karyawan oleh adanya kesesuaian kemampuan yang dimiliki
karyawan terhadap pekerjaannya. 2.
Aspek organisasional, terdiri dari: a.
Pembayaran atau gaji pay, di mana karyawan akan lebih termotivasi oleh adanya kesesuaian gaji maupun bonus dengan
keterampilan dan kemampuan karyawan. b.
Keamanana pekerjaan job security, yang menunjukkan motivasi kerja karyawan dapat didorong oleh adanya
pemberian jaminan, seperti jaminan keamanan baik jaminan
43
kesehatan dan keselamatan dalam bekerja maupun jaminan hari tua.
c. Hubungan dengan rekan kerja co-workers yaitu adanya
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja yang baik akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja pada organisasi.
d. Pengawasan supervision, yang menunjukkan motivasi kerja
dalam diri karyawan oleh adanya pengawasan dari atasan sesuai dengan yang diharapkan.
e. Pujian praise, yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri
karyawan oleh adanya dukungan dan penghargaan atas prestasi kerja dari atasan.
Dalam hubunganya dengan penelitian, penulis menggunakan lima aspek motivasi kerja dari Maslow yang dikembangkan oleh Vance
Moudgil dalam Mas’ud 2004 terhadap dunia organisasi yang mencakup lima aspek motivasi kerja dalam hirarkhi kebutuhan : yakni kebutuhan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, kebutuhan otonomi dan kebutuhan aktualisasi diri
2.3 Budaya Organisasi