Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Prosedur Pengujian Performansi Mesin

42

3.4. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing – masing pengujian. 2. Data Sekunder, Data sekunder merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian

3.5. Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. 3.6. Pengamatan dan Tahap Pengujian 3.6.1. Parameter Adapun parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1. Torsi motor T 2. Daya motor N 3. Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 4. Efisiensi thermal 5. Air Fuel Ratio AFR 6. Efisiensi Volumetris 7. Emisi gas buang

3.6.2. Prosedur Pengujian

Adapun prosedur pengujian dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Pengujian motor otto empat langkah tanpa blower dengan memvariasikan putaran motor. 2. Pengujian motor otto empat langkah dengan menggunakan blower dengan memvariasikan motor. Universitas Sumatera Utara 43

3.7. Prosedur Pengujian Performansi Mesin

Adapun Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Pengujian tanpa blower Pengujian tanpa blower dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan pemeriksaan sambungan selang bertekanan pada tabung bertekanan. 2. Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan 3. Memasukkan bahan bakar kedalam tabung bertekanan dan memastikan takanan pada tabung sebesar ±2,9 bar dengan menggunakan regulator. 4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan mengikatkan salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan. 5. Menghubungkan HiDS dengan motor melalui conector yang terdapat pada bagian depan sepeda motor 6. Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi 3. Dalam hal ini percobaan dilakukan menggunakan gigi 3 dengan pertimbangan agar hasil pengujian masih dalam skala alat uji yang digunakan. 7. Start mesin dengan starter sambil menekan kopling. 8. Memilih jenis motor supra-X 125 pada HiDS untuk mengaktifkan program HiDS. 9. Merekam hasil pengujian pada timbangan dengan video camera. 10. Mengatur putaran mesin pada putaran yang telah ditentukan dengan menggunakan tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin tetap konstan dengan cara melihat putaran mesin pada alat HiDS HD-30. 11. Melepaskan kopling sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 12. Dilakukan 5 kali pengujian untuk setiap putaran atau rpm yang ditentukan. 13. Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang tercatat pada timbangan. 14. Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran pengujian. Universitas Sumatera Utara 44 b. Pengujian dengan blower Pengujian dengan blower dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan pemeriksaan sambungan selang bertekanan pada tabung bertekanan serta pengecekan pada kondisi blower. 2. Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan 3. Memasukkan bahan bakar kedalam tabung bertekanan dan memastikan takanan pada tabung sebesar 2,9 bar dengan menggunakan regulator. 4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan mengikatnya salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan. 5. Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi 3. 6. Menghubungkan HiDS dengan motor melalui conector pada bagian depan sepeda motor 7. Start mesin dengan starter. 8. Memilih jenis motor supra-X 125 pada HiDS untuk mengaktifkan program pada HiDS. 9. Mengatur putaran mesin pada putaran yang telah ditentukan dengan menggunakan tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin tetap konstan dengan cara melihat putaran mesin pada alat HiDS HD-30. 10. Menghidupkan blower. 11. Merekam hasil pengujian pada timbangan dengan video camera. 12. Melepaskan kopling sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 13. Mematikan blower dan mengulang 5 kali pengujian untuk setiap putaran 14. Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang tercatat pada timbangan. 15. Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran pengujian. Universitas Sumatera Utara 45 Gambar 3.20 Pengujian Performansi Mesin

3.8. Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Dokumen yang terkait

Kajian Performansi Pengaruh Penggunaan Blower 650 Watt Sebagai Supercharger Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Berbahan Bakar Campuran Pertamax Dan Etanol96

6 101 129

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 20

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 2

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 5

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 28

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 1

KAJIAN STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER 650 WATT SEBAGAI SUPERCHARGER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMANSI MESIN OTTO EFI KAPASITAS 125 CC BERBAHAN BAKAR CAMPURAN PERAMAX DAN ETANOL96

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Kajian Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Dengan Bakar Campuran Premium Dan Etanol

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Dengan Bakar Campuran Premium Dan Etanol

0 0 6

KAJIAN STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMANSI MESIN OTTO EFI KAPASITAS 125 CC DENGAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM DAN ETANOL

0 0 15