Efisiensi Volumetris Pengujian Performansi Mesin Otto

101 Tabel 4.10 Perbandingan AFR sesudah penggunaan blower rpm AFR tanpa blower AFR dengan blower selisih AFR 1000 21,924 24,455 2,531 2000 17,265 19,971 2,706 3000 11,666 13,276 1,610 4000 8,574 9,678 1,104 5000 6,109 6,716 0,607 6000 4,618 5,502 0,884 7000 3,626 4,387 0,761 8000 2,953 3,824 0,871 9000 2,435 3,261 0,826 rata-rata peningkatan 1,322 Berdasarkan grafik di atas, maka nilai AFR pada setiap variasi putaran dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai AFR dengan penggunaan blower cenderung lebih tinggi di setiap variasi putaran, hal ini dikarenakan pasokan udara ke ruang bakar lebih banyak setelah penggunaan blower. 2. Perbandingan AFR sebelum dan sesudah penggunaan blower cenderung lebih tinggi pada saat rpm rendah, hal ini dikarenakan bukaan katup buang dan katup isap lebih lama terbuka saat rpm rendah, sehingga memungkinkan pasokan udara lebih banyak masuk ke ruang bakar. 3. Nilai AFR setelah penggunaan blower mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,32 .

4.2.7 Efisiensi Volumetris

Untuk menghitung Efisiensi Volumetris digunakan persamaan berikut : ɳ � = � � � � . � ......................................................................................... 4.19 ρ = P atm Rx T i ........................................................................................... 4.20 Universitas Sumatera Utara 102 Dimana : ɳ � = Efisiensi Volumetris � � = massa udara dalam silinder persiklus Kgcyl-cycle � � = Volume langkah m 3 � = Density udara Kgm 3 1. Efisiensi volumetris tanpa blower Tamperatur udara masuk T i pada ruang bakar sebelum penggunaan blower untuk setiap variasi putaran diketahui sebesar 300 K, Volume langkah V d = 1,25 x 10 -4 m 3 , P atm = 100 kpa dan R = 0,287. Maka, nilai ρ tanpa blower adalah : ρ = P atm RxT i � = 100 0,287 �300 � = 1,61 Jadi, nilai ρ untuk pengujian sebelum penggunaan blower adalah 1,61 Kgm 3 . Sehingga, Efisiensi Volumetris sebelum penggunaan blower untuk setiap variasi putaran adalah : • n = 1000 � � = 1,131 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,131 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 90 • n = 2000 � � = 1,27 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,27 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � Universitas Sumatera Utara 103 ɳ � = 87,75 • n = 3000 � � = 1,22 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,22 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 84,38 • n = 4000 � � = 1,19 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,19 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 82,13 • n = 5000 � � = 1,13 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,13 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 77,63 • n = 6000 � � = 1,06 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,06 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 73,13 • n = 7000 � � = 1,03 �10 −4 ɳ � = � � � � . � Universitas Sumatera Utara 104 ɳ � = 1,03 �10 −4 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 70,88 • n = 8000 � � = 9,63 �10 −5 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 9,63 �10 −5 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 66,38 • n = 9000 � � = 8,96 �10 −5 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 8,96 �10 −5 �1,25�10 −4 . 1,161 � ɳ � = 61,88 Nilai Efisiensi Volumetris untuk masing-masing variasi pengujian sebelum penggunaan blower dapat dilihat pada grafik berikut : 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 ɳv rpm Universitas Sumatera Utara 105 Gambar 4.16 Grafik Perbandingan ɳ v sebelum penggunaan blower 2. Efisiensi volumetris dengan blower Tamperatur udara masuk T i pada ruang bakar sesudah penggunaan blower untuk setiap variasi putaran diketahui sebesar 353 K, Volume langkah V d = 1,25 x 10 -4 m 3 , P atm = 100 kpa dan R = 0,287. Maka, nilai ρ dengan blower adalah : ɳ � = � � � � . � � = 100 0,287 �353 � = 0,987 Kgm 3 Jadi, nilai ρ sesudah penggunaan blower adalah 0,987Kgm 3 . Jadi, Efisiensi Volumetris sesudah penggunaan blower untuk setiap variasi putaran adalah : • n = 1000 � � = 1,39 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,39 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 112,50 • n = 2000 � � = 1,36 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,36 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 110,25 • n = 3000 � � = 1,32 �10 −4 ɳ � = � � � � . � Universitas Sumatera Utara 106 ɳ � = 1,32 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = � � � � . � ɳ � = 106,88 • n = 4000 � � = 1,29 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,29 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 104,63 • n = 5000 � � = 1,28 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,28 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 103,50 • n = 6000 � � = 1,25 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,25 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 101,25 • n = 7000 � � = 1,21 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,21 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 97,88 Universitas Sumatera Utara 107 • n = 8000 � � = 1,19 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,19 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 96,75 • n = 9000 � � = 1,17 �10 −4 ɳ � = � � � � . � ɳ � = 1,17 �10 −4 �1,25�10 −4 . 0,987 � ɳ � = 94,50 Nilai Efisiensi Volumetris untuk masing-masing variasi pengujian setelah penggunaan blower dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.17 Grafik Efisiensi Volumetris Vs putaran sesudah penggunaan blower 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 114 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 ɳv rpm Universitas Sumatera Utara 108 Untuk lebih ringkasnya, perbandingan nilai Efisiensi Volumetris untuk masing-masing variasi pengujian sebelum dan sesudah penggunaan blower dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.18 Grafik perbandingan Efisiensi Volumetris Vs putaran sebelum dan sesudah penggunaan blower Tabel 4.11 Perbandingan Efisiensi Volumetris sesudah penggunaan blower rpm ɳ v tanpa blower ɳ v dengan blower selisih ɳ v 1000 90 112.50 22,5 2000 88 110.25 22,5 3000 84 106.88 22,5 4000 82 104.63 22,5 5000 78 103.50 25,8 6000 73 101.25 28.1 7000 71 97.88 27 8000 66 96.75 30.38 9000 62 94.50 32.63 rata-rata peningkatan 26 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Semakin tinggi rpm mesin, maka Efisiensi Volumetris semakin menurun, baik sebelum dan sesudah penggunaan blower. 55 65 75 85 95 105 115 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 ɳv rpm ɳv dengan blower ɳv tanpa blower Universitas Sumatera Utara 109 2. Efisiensi Volumetris paling tinggi berada pada pengujian sesudah penggunaan blower pada rpm 1000 sebesar 112,5. 3. Efisiensi Volumetris rata-rata meningkat sebesar 26 setelah penggunaan blower. Dari data pengujian di atas, maka peningkatan rata-rata performansi secara keseluruhan adalah : ����� + ���� + ��� + ��� + ��� + ��������� ���������� 6 12,1 + 12,871 + 13,992 + 4,84 + 1,322 + 26 6 = 11,854 Jadi, peningkatan performansi mesin secara keseluruhan setelah penggunaan blower adalah sebesar 11,854.

4.3 Pengujian Emisi Gas Buang

Dokumen yang terkait

Kajian Performansi Pengaruh Penggunaan Blower 650 Watt Sebagai Supercharger Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Berbahan Bakar Campuran Pertamax Dan Etanol96

6 101 129

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 20

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 2

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 5

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 28

Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Kapasitas 110cc Dengan Bahan Bakar Campuran Shell V-Power Dan Etanol

0 0 1

KAJIAN STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER 650 WATT SEBAGAI SUPERCHARGER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMANSI MESIN OTTO EFI KAPASITAS 125 CC BERBAHAN BAKAR CAMPURAN PERAMAX DAN ETANOL96

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Kajian Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Dengan Bakar Campuran Premium Dan Etanol

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Studi Pengaruh Penggunaan Blower Elektrik Terhadap Performansi Mesin Otto Efi Kapasitas 125 Cc Dengan Bakar Campuran Premium Dan Etanol

0 0 6

KAJIAN STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMANSI MESIN OTTO EFI KAPASITAS 125 CC DENGAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM DAN ETANOL

0 0 15