Prosedur Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Triulan Tahun 2013 bulan Surat Paksa lembar I – IV Jan - Des 331 Analisa Tabel 2 Dari banyak Surat Teguran yang dikeluarkan oleh KPP Pratama Medan Belawan pada tahun 2012 dan tahun 2013 ternyata Wajib Pajak yang segera melunasi atau membayar utang pajaknya meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah Surat Paksa yang di terbitkan setiap triwulan I sampai triwulan IV pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 922 lembar Surat Paksa , lebih sedikit dari jumlah Wajib Pajak yang memperoleh Surat Teguran yang dikeluarkan sebanyak 3250 lembar angka yang fantastis oleh KPP Medan Belawan.

B. Prosedur Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Cara penagihan terakhir dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah Penagihan Paksa, dimana fiskus melaui jurusita pajak Negara menyampaikan atau memberitahukan Surat Paksa melakukan penyitaan dan melakukan pelelangan melalui Kantor Lelang Negara terhadap barang-barang Wajib Pajak. Cara penagihan ini dikenal sebagai penagihan yang “keras’’ dibidang perpajakan, namun langkah ini merupakan upaya terakhir, apabila Wajib Pajak tidak segera memenuhi kewajibanya. Universitas Sumatera Utara Tata cara pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama terhadap Wajib Pajak yang tidak melunasi hutang pajaknya adalah : 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama mengeluarkan Surat Teguran setelah 7 tujuh hari jatuh tempo pembayaran melalui Kantor Pos dari pruduk hasil penilitian diantaranya : a. Surat Tagihan Pajak STP b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT Didalam pelaksanaan penagihan utang pajak ini masih dalam penagihan pasif penyerahan ketetapan pajak 1. Apabila utang pajak tidak sejak diterbitkannya Surat Teguran maka pejabat menerbitkan Surat Paksa setelah lewat dari 21 hari dan dalam hal ini : a. Jurusita mendatangi tempat tinggal tempat kedudukan wajib pajak penanggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengumumkan maksud kedatangan yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan menyerahkan salinan Surat Paksa tersebut. b. Jika Jurusita bertemu langsung dengan wajib pajak dan meminta, agar wajib pajak memperlihatkan surat-surat keterangan pajak untuk diteliti: 1 Apakah tunggakan pajak menurut STPSKPSKPKB cocok dengan jumlah yang tercantum dengan Surat Paksa. Universitas Sumatera Utara 2 Apakah ada surat keputusan pembetulankeberatanpenghapusan. 3 Apakah ada kelebihan pembayaran dari tahun jenis pajak lainya yang diperhitungkan. c. Apabila Jurusita tidak atau menjumpai Wajib Pajak maka salinan Surat Paksa tersebut dapat diserahkan kepada : 1 Keluarga Wajib Pajak atau orang yang tinggal bersama yang dewasa dan sehat mental. 2 Anggota pengurus komisaris atau para persero dari badan usaha yang bersangkutan. 3 Pejabat pemerintah setempat BupatiWalikotaCamatLurah dalam hal ini harus memberi tanda tangan pada Surat Paksa dan salinanya sebagai tanda oleh Wajib Pajak yang bersangkutan. 4 Jurusita yang telah melaksanakan penagihan utang pajak dengan Surat Paksa, harus membuat laporan pelaksanaan Surat Paksa. d. Biaya penyampaian Surat Paksa Biaya harian Jurusita = Rp. 20.000,00 Biaya perjalanan = Rp. 30.000,00 Jumlah = Rp. 50.000,00 e. Surat Paksa yang telah dilaksanakan, diserahkan kepada Kasubsi Penagihan disertai laporan penagihan dengan Surat Paksa dan diteruskan kepada Kepala Seksi Penagihan dan Verifikasi untuk Universitas Sumatera Utara ditandatangani dan selanjutnya dimasukkan dalam berkas penagihan Wajib Pajak. Dalam melakukan Surat Paksa tersebut, Jurusita sedapat mungkin melihat keadaan rumah tangga perusahaan Wajib Pajak untuk dapat memberikan informasi dalam rangka mengambil langkah berikutnya. f. Laporan Pelaksanaan Surat Paksa Atas pelaksanaan Surat Paksa dibuat laporan oleh Jurusita yang melaksanakan penagihan pajak dengan Surat Paksa tersebut. Hal-hal ini yang mendapat perhatian untuk dilaporkan yaitu. 1 Pengakuan penyelesaian surat keberatan diuraikan secara jelas dan jangan sampai melaksanakan penagihan secara paksa sedangkan tunggakannya ternyata sudah dikurangi. 2 Jenis, letak dan taksiran harga dari objek sita dengan memperhatikan tunggakan pajak dan biaya pelaksanaan yang mungkin dikeluarkan. 3 Dalam kesan dan usulan hendaknya dilaporkan keadaan yang sebenarnya dari Wajib Pajak antara lain : kemampuan membayar, itikad mau membayar dan pandangannya terhadap penetapan atau mengajukan usul untuk tindakan penagihan selanjutnya. g. Apabila Jurusita tidak dapat melaksanakan Surat Paksa secara langsung maka Jurusita membuat laporan secara tertulis mengenai sebab- Universitas Sumatera Utara sebabnya dan usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya Surat Paksa, antara lain menghubungi pejabat pemerintahan setempat, polisi dan sebagainya. Disamping pejabat Jurusita dapat memperlihatkan melihat aset-aset atau barang-barang yang dimiliki wajib pajak untuk melakukan penyitaan suatu nanti jika wajib pajak masih tetap untuk tidak membayar utangnya. 2. Apabila utang yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Wajib Pajak setelah lewat 2 x 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan kepada Wajib Pajak, Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dapat disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia yang dikenal oleh Jurusita Pajak dan dapat dipercaya. Didalam pelaksanaan Jurusita dapat menempel kertas penyitaan kepada barang yang akan disita. Biasanya barang yang akan disita tidak akan dibawa oleh Jurusita dikarenakan : a. Tidak adanya tempat penyimpanan barang sitaan. b. Mengantisipasi terjadinya kerusakan barang sitaan dalam perjalanan, 3. Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Wajib Pajak setelah lewat 14 hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan, pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang. Universitas Sumatera Utara Dan dalam hal pelaksanaan lelang Jurusita mempertanyakan dulu kepada dinas yang bersangkutan atau kepada Wajib Pajak mengenai hak milik barang yang dilelang. Dalam hal ini hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk biaya penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan lelang diberhentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada, sisa barang beserta uang kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh pejabat kepada Wajib Pajak setelah pelaksanaan lelang.

C. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa