Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Dan dalam hal pelaksanaan lelang Jurusita mempertanyakan dulu kepada dinas yang bersangkutan atau kepada Wajib Pajak mengenai hak milik barang yang dilelang. Dalam hal ini hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk biaya penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan lelang diberhentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada, sisa barang beserta uang kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh pejabat kepada Wajib Pajak setelah pelaksanaan lelang.

C. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Adapun kendala-kendala yang sering dihadapi berkaitan dengam penagihan pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah 1. Terdapat tunggakan yang berbeda Didalam prakteknya terkadang dapat perhitungan yang salah dari pajak yang seharusnya dibayar. Jika terdapat kesalahan seperti ini, maka Wajib Pajak berhak untuk menunda pembayaran pajak sampai telah ditentukan jumlah yang benar. Apabila dalam melaksanakan penyampaian Surat Paksa, Jurusita menemukan persoalan seperti diatas, yaitu tunggakan menurut Surat Paksa berbeda dengan tunggakan menurut Surat Ketetapan Pajak yang ada pada Penanggung Pajak, maka Jurusita tidak dapat mengubah apa yang tertulis pada Surat Paksa atau mencoret dan menambahkan pembetulannya. Universitas Sumatera Utara Jurusita mengembalikan Surat Paksa tersebut Kepada Seksi penerimaan dan penagihan Kepala Subseksi penagihan dengan disertai laporan dan menambahkan pembetulannya. 2. Penanggung Pajak menolak Surat Paksa Adakah Penanggung Pajak menolak menerima Surat Paksa dengan berbagai alasan. Alasan ini terkadang sengaja mencari-cari karena Wajib Pajak tidak mau membayar pajaknya. Apabila penolakan didasarkan pada alasan lainya, misalnya : a. Karena sedang menagajukan surat keberatan b. Sengaja menolak dengan alasan yang tidak jelas Maka terhadap hal-hal yang demikian, jurusita setelah meberikan keterangan seperlunya tetap melaksanakan Surat Paksa tersebut dengan menyerahkan salinan Surat Paksa kepada yang bersangkutan. Dan apabila penanggung pajak dan wakilnya tetap menolak maka salinan Surat Paksa tersebut dapat ditinggalkan begitu saja pada tempat kediaman kedudukan peanggung pajak atau wakilnya dengan demikian Surat Paksa dianggap sudah diberitahuakan atau disampaikan. 3. Alamat Wajib Pajak tidak ditemukan atau Wajib Pajak pindah domisili tidak memberitahu Masalah yang paling sering ditemukan oleh fiskus yaitu pada saat penempatan dilakukan oleh seksi terkait dari hasil pemeriksaan sederhana kantorpenelitian dari buku pengawasan pembayaran masa, ternyata dan tidak sesuai lagi pada SKP yang di keluarkan, wajib pajak sudah tidak ada,. Hal ini di sebabkan karena administrasi Universitas Sumatera Utara lemah, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan secara terus menerus dan mencatat setiap perubahanya perkembangan Wajib Pajak dengan adanya sistem komputerisasi. Setelah SKP keluar sebagai hasil pemeriksaan, sedangkan penagihan belum dilakukan atau sering berlarut-larut sehingga Wajib Pajak sudah pindah alamat tanpa memberitahukan ke KPP dan petugas tidak membantu Wajib Pajak Karena memang tidak punya organ seperti layaknya dinas luar.

D. Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Hutang Pajak Dengan Surat Paksa