Model pembelajaran yang ada banyak sekali macamnya, te tapi Joyce dan Well Rahman, 2004:2 mengelompokan model -model pembelajaran ke
dalam 4 rumpun yaitu: 1. Model Pemrosesan Informasi The Information Processing Family , yaitu
model pembelajaran yang menjelaskan cara individu memberi respons rangsangan dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data ,
memformulasikan masalah, membangun konsep dan merencanakan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol -simbol verbal dan non
verbal. 2. Model Pribadi The Personal Family, yaitu model pembelajaran yang
berorientasi pada perkembangan diri individu. 3. Model Interaksi Sosial The Social Family, yaitu model pembelajaran
yang mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain, memuaskan perhatiannya pada proses realitas yang ada dan
dipandang sebagai nogosiasi sosial. 4. Model Prilaku The Behavioral Models, yaitu model pembelajaran yang
dibangun atas dasar teori yang umum yakni teori perilaku. Dalam penelitian ini, ya ng dimaksud model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dan mempunyai ciri khusus yang tidak dimiliki strategi, metode, atau prosedur.
Selain itu model pembelajaran dibedakan ke dalam 4 rumpun yaitu model pemrosesan informasi, model pribadi, model intera ksi sosial dan model
prilaku.
2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif bertumpu pada teori belajar kontruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih menemukan dan memahami konsep yang sulit jika saling berdiskusi dengan temannya.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran
kooperatif Trianto, 2007:41. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning menurut
Clibert Mac Millian Achyar, 1999:7 adalah belajar secara bekerja sama dalam merumuskan masalah ke arah satu pendapat kelompok. Keberhasilan
kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam pendekatan ini, siswa merupakan bagian dari suatu sistem
kerja sama dalam mencapai hasil yang optimal dalam belajar. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar dalam kelompok -kelompok
kecil yang terdiri 4-6 orang siswa yang sederajat tapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras dan satu sama lain saling mem bantu.
Tujuan dibentuk kelompok adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan
kegiatan belajar selama bekerja sama dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang dis ajikan oleh guru, dan
saling membantu teman atau kelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar Trianto, 2007:41.
Pembelajaran kooperatif menurut C libert Mac Milliant Achyar, 1999:7 mempunyai ciri -ciri sebagai berikut:
1. Keberhasilan kelompok;
2. Peranan anggota;
3. Sumber dan bahan;
4. Interaksi;
5. Penghargaan;
6. Tanggung jawab individu;
7. Peluang untuk kemenangan;
8. Hubungan pribadi;
9. Kepemimpinan bersama;
10. Penilaian kelompok.
Jika dilihat dari karakteristiknya, model pembelajaran kooperatif termasuk rumpun model pembelajaran interaksi sosial The Social Family,
karena pembelajaran mengutamakan hubungan atau interaksi sosial dalam kelompok.
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi, walaupun prinsip dasar pembelajaran tidak berubah. Setidaknya ada pe ndekatan yang
merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif yaitu STAD Student Team Achievement Devision ,
Jigsaw, Investigasi Kelompok Team Games Tournament atau TGT . Dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share TPS dan Numbered
Head Together NHT, Trianto, 2007:49. Menurut Arend terdapat enam fase atau langkah utama d alam
pembelajaran kooperatif pada tabel 2.1, yaitu:
Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Kooperatif
FASE KEGIATAN GURU
Fase 1 Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk belajar
Fase 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan demonstrasi atau teks
Fase 3 Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok -kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
perubahan yang efesien
Fase 4 Membantu kerja
kelompok dalam belajar
Guru membimbing kelompok -kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase 5 Mengetes materi
Guru mengetes materi pel ajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka
Fase 6 Memberikan
Penghargaan Guru memberikan cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Roger dan David Johnson Lie, 2007:31 mengatakan bahwa ada lima unsur pembelajaran kooperat if Cooperatif Learnig yang harus diterapkan
yaitu: 1.
Saling ketergantungan positif Positive Interpendence 2.
Tanggung jawab perseorangan Individual Accountability 3.
Tatap muka Face to face 4.
Komunikasi antar anggota Interpersonal Communication 5.
Evaluasi proses kelompok Group processing Jadi pada dasarnya, pembelajaran kooperatif Cooperative Learning
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota
kelompok itu sendiri. Model pembelajaran kooper atif memiliki beberapa variasi, walaupun prinsip dasar pembelajaran tidak berubah.
Model pembelajaran kooperatif ini memiliki bebera pa fase atau langkah agar
tercapainya tujuan pembelajaran.
2.1.3 Model Pembelajaran Jigsaw 2.1.3.1 Pengertian model pembelajaran Jigsaw