dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI
menekankan pada pemberian penga laman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah .
Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD IPA di SDMI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh
peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap Satuan Pendidikan. Pencapain SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan
peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Dalam penelitian ini
standar kompetensi yang akan digunakan mengacu pada KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Menerapkan sifat-sifat
cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karyamodel. 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.2. Membuat suatu karyamodel , misalnya periskop atau lensa dari
bahan Sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
2.1.6.3 Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPA
Metode pembelajaran IPA dengan pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu tipe pembelajaran yang menekankan kerja
kelompok. Dalam jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli siswa dalam kelompok ahli bertugas menyampaikan materi kepada anggota
lainnya. Tindakan guru ya ng dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajarai
kepada siswa lain dalam kelompok tersebut. Fase-fase dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:
Fase 1 : Pembukaan Fase 2 : Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan
Fase 3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Fase 4 : Membagi siswa menjadi kelompok asal dan kelompok ahli
Fase 5 : Meminta siswa yang telah dibagi menjadi tim ahli melakukan diskusi
Fase 6 : Meminta siswa dalam tim ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat-sifat cahaya kepada tim asal
Fase 7 : Meminta siswa menulis laporan tentang sifat -sifat cahaya yang telah mereka diskusikan
Fase 8 : Guru memberikan latihan soalpertanyaan umpan balik kepada siswa sebagai bentuk belajar intelektual
Fase 9 : Penutup
2.2 Hasil Penelitian yang Releva n
Riyanto Agus, 2011 dalam penelitiannya dengan judul “Efektivitas Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
IPS Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pendowo 03 Kab Temanggung”. Menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian dengan
menggunakan Independent Sample Test, diketahui bahwa thitung 7.557 pada hasil belajar pada kelompok eksperimen, dan thitung p hasil belajar pada
kelompok kontrol 7.277. Adapun signifikansi 2 tailed yang diperlihatkan pada tabel di atas adalah 0.000 dan lebih kecil dari 0.05. Mendasarkan pada
hasil pengujian ini maka hipotesis yang menyatakan ada efektivitas model cooperative learning tipe Jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS
pada siswa kelas V SDN Pendowo 03 dit erima, dan sebaliknya hipotesis yang menyatakan tidak ada efektivitas model cooperative learning tipe Jigsaw
terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Pendowo 03 ditolak. Dengan demikian, kesimpulan penelitian ini adalah model
cooperative learning tipe Jigsaw efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Pendowo pada mata pelajaran IPS. Saran yang dapat