Catatan Dokumen dan Catatan

13 b. Buku Besar Buku ini merupakan buku Tanda Bukti Setoran atau Buku Bantu Umum yang memuat tentang rincian objek bulanan. Buku ini dibuat dan diisi oleh Bendahara Khusus Penerima serta digunakan sebagai catatan mengenai laporan keuangan Daerah.

4. Keamanan yang Memadai

Dalam menjamin dan melindungi hartanya Dinas melakukan pengamanan dengan cara, yaitu adanya pengendalian fisik terhadap kekayaan dengan menggunakan almari besi untuk menyimpan uang hasil Penerimaan Retribusi Potong Hewan sebelum di setor ke Bank dan juga dalam Pemungutan Retribusi pada tiap LembangLurah keamanan di jaga dengan pengawasan Polisi.

5. Pengecekan

Pengecekan jumlah setoran dengan SKRD dilakukan Dinas pada tiap akhir tahun saat petugas LembangLurah menyerahkan kembali Bonggol SKRD yang telah habis digunakan. Kecamatan juga tidak melakukan pengecekan kembali karena petugas Lembang hanya menyerahkan Uang hasil Penerimaan Retribusi tanpa disertai dengan bukti yaitu Bonggol SKRD. Berikut ini deskripsi prosedur penerimaan retribusi potong hewan berdasarkan praktek yang terjadi yang juga disajikan dalam bentuk flowchart sebagaimana disajikan pada lampiran 1 dan lampiran 2. Prosedur tersebut dapat dibedakan atas dua sub prosedur yaitu Sub Prosedur Penerimaan Petribusi Potong Pewan Perdasarkan Surat Izin Potong Hewan dan Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan untuk pemotongan yang Tidak Termasuk Dalam Surat Ijin Potong Hewan. a Sub Prosedur Penerimaan Retribusi Potong Hewan Berdasarkan Surat Izin Potong Hewan Prosedur Penerimaan mulai dari pemungutan Retribusi sampai penyetoran ke Kas Daerah adalah sebagai berikut Lampiran 1: 14 1. Wajib Pajak menerima lembar data atas laporan kepada Petugas Lembang bahwa akan melaksanakan Acara Adat yang melakukan kegiatan Potong Hewan. 2. Wajib Pajak mengisi lembaran mengenai data Wajib Pajak lalu menyerahkan kepada Petugas Lembang. 3. Petugas Lembang membuat surat pengantar permohonan Izin Potong Hewan ke Kecamatan dan permohonan izin keramaian pada Kapolsek dari lembar data Wajib Pajak. 4. Berdasarkan surat pengantar dari Lembang tersebut, Kecamatan mengeluarkan Surat Izin Potong Hewan dan Kapolsek mengeluarkan Surat Izin Penyelenggaran Kegiatan. Surat Izin Potong Hewan terdiri dari 1 rangkap sebagai arsip Kecamatan yang bersangkutan. Sebagai tembusan, surat ini disampaikan kepada Kepala DPPKAD Kab. Toraja Utara, Kepala Inspektorat Kab. Tiraja Utara, Kepala Sub Din Pertanian Kehutanan Kab. Toraja Utara, Ka. Dinas Pariwisata,Perhub Infokom Kab. Toraja Utara, Kapolsek Kec.yang bersangkutan, Kepala LembangLurah yang bersangkutan. Surat Izin Penyelenggaraan Kegiatan sebagai tembusan, surat ini disampaikan kepada Kapolres Tana Toraja, Kasat Intelkam Res Tator, Kepala LembangLurah yang bersangkutan. 5. Selanjutnya tembusan Surat Ijin kepada Aparat LembangLurah tersebut diserahkan oleh Kolektor Kecamatan kepada Kolektor LembangLurah yang sudah ditempatkan pada Pos Pemungutan Retribusi Potong Hewan. 6. Kolektor Lembang menghitung jumlah Retribusi yang harus dibayar Wajib Pajak berdasarkan tarif yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, Kolektor menyobek SKRD sebagai bukti pembayaran Retribusi Potong Hewan. SKRD ini terdiri dari 2 bagian yaitu Lembar yang disobek diserahkan kepada Wajib Pajak dan Bonggol Karcis kepada Bendaharawan Khusus Penerima DPPKAD yang diserahkan pada akhir tahun. 7. Hasil Penerimaan Retribusi Potong Hewan yang di terima Aparat LembangLurah selanjutnya diserahkan kepada Petugas Kecamatan