Transaksi Penerimaan Retribusi Potong Hewan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara

10 c. Hasil Penerimaan Retribusi yang dipungut oleh petugas LembangLurah kemudian disetorkan kepada petugas Kecamatan, dan petugas Kecamatan menyetorkan kepada Bendahara Khusus Penerima DPPKAD. d. Dari hasil setoran Retribusi Potong Hewan kemudian akan dibuat Pembukuan oleh Bagian Akuntansi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

4.2 Deskripsi Komponen SPI dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan di Toraja Utara

Identifikasi unsur-unsur SPI dalam sistem akuntansi penerimaan Retribusi Potong Hewan adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan Wewenang

Dalam unsur organisasi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD ada Struktur Organisasi yang dapat menunjukkan kelompok Bidang dan jabatan dalam Organisasi. Beberapa Bidang yang terkait dalam Penerimaan Retribusi Potong Hewan yaitu Bidang Akuntansi dan Bidang Penagihan. Dalam struktur Organisasi Pada Bagian Akuntansi terdapat tiga orang yang masing-masing memiliki fungsi, yaitu dua orang tenaga komputer dan satu orang tenaga admin. Sedangkan pada bagian penagihan terdapat 25 orang yang dimana dua orang bertugas sebagai tenaga Komputer dan dua puluh tiga orang bertugas sebagai kolektorpenagih. Setiap bagian menggunakan wewenang sesuai dengan batasan otorisasi yang ada. Dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan, Otorisasi pada tiap transaksi selalu dilakukan dengan menggunakan dokumen yang telah ditandatangani dan di stempel sebagai bukti bahwa dokumen telah diotorisasi.

2. Pembagian Tugas

Dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan fungsi Operasi dilakukan oleh Petugas Lembang dan Petugas Kecamatan yang berfungsi untuk menagih dan mengumpulkan jumlah Penerimaan Retribusi pada tempat diselenggarakan kegiatan Potong Hewan. Fungsi Penyimpanan dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan dilakukan oleh Bendahara Khusus 11 Penerima DPPKAD untuk kemudian disimpan ke Bank. Fungsi Pencatatan dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan dilakukan oleh Bagian Akuntansi untuk kemudian membuat Daftar Laporan Realisasi Pendapatan.

3. Dokumen dan Catatan

a. Dokumen

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Retribusi Potong Hewan adalah: 1. Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD atau yang lebih dikenal dengan dokumen Karcis merupakan lembaran yang berisi nominal Pajak terutang sesuai dengan jenis hewan yang dipotong. Lembaran ini terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran yang disobek untuk Wajib Pajak dan lembar kedua yang disebut Bonggol Karcis untuk Bendahara Khusus Penerima di DPPKAD. Baik lembaran karcis yang disobek maupun Bonggol karcis sudah ditandatangani oleh Kepala DPPKAD sebagai bukti otorisasi. Hal ini berarti karcis tersebut sah. 2. Surat Izin Pemotongan Hewan Didalam perda disebutkan mengenai Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah SPORD yakni surat khusus yang hanya ditujukan atas pemotongan hewan Kerbau yang dikeluarkan oleh Kecamatan kepada LembangLurah sebagai acuan jumlah hewan yang dipotong dalam penyelenggaraan Upacara Adat. Dalam prakteknya surat ini disebut sebagai Surat Izin Pemotongan Hewan. Surat ini terdiri dari satu rangkap sebagai arsip Kecamatan yang bersangkutan. Sebagai tembusan, surat ini disampaikan kepada Kepala DPPKAD Toraja Utara, Kepala Inspektorat Toraja Utara, Kepala Sub. Dinas Pertanian Kehutanan Kab. Toraja Utara, Kepala Dinas Pariwisata, Perhub Infokom Kab. Toraja Utara, Kapolsek Kecamatan yang bersangkutan, dan Kepala Lembang yang bersangkutan.