Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

116 visi yang mulia sehingga dapat dikembangkan menjadi salah satu sekolah alternatif bagi peserta didik yang mengalami kendala dalam lembaga formal pada umumnya.

2. Bagi Yayasan

Melakukan evaluasi rutin yang bertujuan untuk memantau perkembangan sekolah baik dari segi artifak maupun nilai-nilai yang berkembang di dalam lingkungan sekolah sehingga pihak yayasan dapat menindaklanjuti permasalahan yang terjadi serta meminimalisir berkembangnya kultur negatif.

3. Bagi Sekolah

a. Memahami kultur sekolah yang berkembang di dalam lingkungan sekolah b. Mengubah cara pandang warga sekolah mengenai kultur yang berkembang di SMA Gadjah Mada Yogyakarta c. Memberikan sanksi yang tegas agar kedisiplinan dan keteladanan dapat menjadi pembiasaan positif di sekolah.

4. Bagi Guru

Memperluas pengetahuan terkait penanganan siswa bermasalah sehingga guru dapat membimbing siswa untuk merubah cara pandang serta tingkah laku siswa SMA Gadjah Mada Yogyakarta.

5. Bagi Orangtua

Memberikan dukungan serta perhatian agar peserta didik termotivasi untuk belajar di sekolah. 117 DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah Cepi Triatna. 2006. Vivionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Ariefa Efianingrum. 2009. Kajian Kultur yang Kondusif Bagi Perlindungan Anak. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Ariefa Efianingrum. 2012. Kultur Sekolah. Jurnal Pemikiran Sosiologi Fisipol Vol. 2 No. 1, Mei. Universitas Gadjah Mada. Deal, Terrence, D., Peterson, Kent, D. 2009. Shaping School Culture. 2 nd . ed. United State of America: PB Printing. Depdiknas. 2002. Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2004. Pedoman Membangun Kultur Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Menengah Umum. Diana Febriana. 2008. Kultur Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri I MAN Yogyakarta dan Madrasah Aliyah Negeri II MAN Yogyakarta. Tesis Magister, Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Djemari Mardapi. 2003. Pengembangan Kultur Sekolah. Kumpulan Makalah Seminar Pengembangan Kultur Sekolah. Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Farida Hanum. 2008. Studi Tentang Kultur Sekolah pada Sekolah Nasional Berstandar Internasional dan Sekolah Bermutu Kurang di Kota Yogyakarta. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Farida Hanum. 2013. Sosiologi Pendidikan.Yogyakarta: Kanwa Publisher. Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. Nucci, Larry, P., Darcia Narvaez. 2014. Handbook Pendidikan Moral dan Karakter. Bandung: Nusa Media. 118 Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mohamad Ali. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nuryadin Eko Rahardjo. 2011. Model Pengembangan Kultur Kewirausahaan Di Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Negeri Yogyakarta. Onny S. Prijiono dan A. M. W. Pranarka. 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Centre for Strategic and International Studies CSIS. Siti Irene Astuti D. 2014. Modal Sosial untuk Pengembangan Pendidikan Perspektif Teoritik dan Praktik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sri Sujarotun. 2012. Manajemen Budaya Sekolah Di SMA Negeri 5 Purworejo. Tesis Magister. Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan Ke XVI. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tijok. 2008. Konsep Kebuyaan Menurut Geertz. Diunduh dari: http:etnobudaya.net20080401konsep-kebudayaan-menurut-geertz pada hari Kamis, 28 Mei 2015 pukul 11.15. Umar Tirtahardja S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 5 Ayat 1. Sistem Pendidikan Nasional. Vembriarto. 1993. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.