Pengertian Kultur Kultur Sekolah

11 oleh suatu kelompok tertentu saat seseorang belajar untuk mengatasi masalah-masalah yang telah diselesaikan dengan baik dan dianggap valid lalu diwarisi ke warga baru dalam cara yang benar dalam memandang, memikirkan, dan merasakan bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. Jadi, dalam hal ini kultur sekolah adalah sebuah keyakinan, nilai- nilai serta asumsi yang di percaya bersama yang dapat menjadi sebuah ciri khas dari sekolah yang nantinya dapat berguna sebagai cara untuk pemecahan masalah yang dianggap benar dan diwariskan dari generasi ke generasi yang terus akan dikembangkan untuk menjaga keeratan seluruh warga sekolah. Menurut Farida Hanum 2013: 194 setiap sekolah memiliki keunikan budaya yang berbeda-beda yang melekat dalam tradisi dan ritual sejarah history dan pengalaman sekolah. Untuk itu pemahaman sekolah akan kultur sekolah akan sangat penting yang merupakan pembeda dari sekolah satu dengan yang lainnya dan dapat dijadikan sebagai keunggulan ataupun kekurangan sekolah dengan harapan akan terus diperbaiki. Seperti yang dikemukakan oleh Goodlad Farida Hanum 2013: 193 sekolah memiliki kultur yang harus dipahami dan harus dilibatkan dalam mengadakan perubahan sehingga tidak hanya sebuah kosmetik perubahan yang mementingkan dari segi fisik. Kebudayaan sekolah menurut Vembriarto 1993: 82 adalah a complex set of beliefs, value and tradition, ways of thinking and behaving 12 yang membedakan sekolah satu dengan yang lainnya. Kebudayaan sekolah memiliki beberapa unsur penting yakni: 1 Letak, lingkungan, dan prasarana fisik sekolah gedung sekolah, mebelair, dan perlengakapan lainnya. 2 Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta- fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan. 3 Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru, non teaching specialist, dan tenaga kerja administrasi. 4 Nilai-nilai moral, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah. Kultur sekolah bukan hanya nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi yang berkembang dalam suatu suatu lembaga pendidikan tanpa adanya makna serta pemahaman tentang kultur sekolah, seperti yang dikemukakan oleh Stolp dan Smith 1995 dalam Farida Hanum 2013: 195 budaya sekolah adalah pola makna yang didalamnya terdiri dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tradisi dan mitos yang dipahami oleh setiap angota dalam komunitas sekolah. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas kultur sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan suatu sekolah, untuk itu peran kultur sekolah sangat penting untuk dipahami seluruh warga sekolah, karena kultur sekolah yang berkembang dapat menjadi ciri khas suatu sekolah tersebut. Ciri khas tersebut akan melekat pada angota- anggota sekolah yang dapat di gambarkan dalam pola prilaku dan proses interaksi yang terus menerus menggenerasi dari waktu ke waktu. Tradisi tersebut akan diyakini sebagai cara yang benar untuk terus diadopsi oleh setiap generasi. 13

2. Fungsi dan Peran Kultur Sekolah

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai kultur sekolah berikut ini dapat dikemukakan mengenai fungsi dan peran kultur sekolah, sebagai berikut: a. Sebagai ciri khas yang dapat menjadi identitas serta citra suatu lembaga pendidikan. Dalam fungsi dan peran kultur sekolah ini dapat menjadi ciri tersendiri dari suatu sekolah yang menjdi ciri khas dan membedakan antara sekolah satu dengan yang lainnya sesuai dengan kultur yang berkembang didalam sekolah. b. Sebagai pedoman, kultur sekolah dapat menjadi pedoman atau pandangan bagi warga sekolah dalam batasan berprilaku yang sudah disepakati dan menggenerasi dari waktu ke waktu. c. Sebagai cara pemecahan masalah, kultur sekolah dapat menjadi sebuah keyakinan cara untuk memecahkan masalah, terbentuknya kultur sekolah tidak dapat menggunakan cara yang singkat. Untuk itu dalam hal ini kultur sekolah dapat manjadi keyakinan warga sekolah dalam memecahkan masalah menggunakan cara yang dipercayai dan dianggap benar untuk memecahkan suatu masalah. d. Sebagai strategi, kultur sekolah dapat dijadikan sebagai strategi untuk sekolah sebagai bahan agar dapat dibanggakan ataupun sebagai nilai popularitas sekolah. Strategi ini dapat difungsikan untuk membuat kebijakan sekolah dalam mengolah sumber daya yang terdapat di seuatu lembaga pendidikan.