Asumsi warga sekolah mengenai kultur sekolah SMA Gadjah Mada

86 Halaman sekolah beralaskan paving sehingga menyulitkan bagi warga sekolah untuk membuat penghijauan, hanya beberapa tanaman yang tumbuh di pinggir halaman yang berbatasan langsung dengan lantai koridor sekolah. Antara ruang kelas dengan halaman sekolah sangat berdekatan karena itu jika kendaraan atau terdapat beberapa warga sekitar yang berlalu lalang dapat terlihat langsung pada ruang kelas. Hal tersebut akan membuat siswa menjadi kurang fokus belajar, karena konsentrasi dapat terganggu apabila terdapat beberapa orang yang berlalu lalang membuat siswa menjadi tengok kanan dan kiri tidak terfokus pada guru yang sedang mengajar di depan kelas. Pos satpam sekolah berada di bagian barat halaman sekolah. Pos satpam terlihat sangat mengkhawatirkan, meskipun terdapat atap sebagai pelindung dari panas ataupun hujan namun tidak dibangun secara menutup seperti pos satpam pada umumnya. Pos satpam menyatu dengan ruang parkir kendaraan roda dua yang terdapat pada bagian barat sekolah. Tempat ini biasa digunakan bagi siswa untuk duduk pada saat jam istirahat. Satpam yang bertugas sebagai penjaga keamanan juga memiliki tugas lain yakni menegur siswa yang hendak pergi keluar maupun masuk kelas atau bagi siswa yang keluar kelas pada saat jam pelajaran sedang berlangsung. Ibrahim Bafadal 2004: 44 menyebutkan jika tata ruang kantor sekolah sangat berhubungan dengan kelancaran proses pendidikan, dengan penataan yang baik dapat membuat semua warga sekolah akan mendapatkan pelayanan ketatausahaan yang maksimal. 87 Ruang kantor sekolah meliputi ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ruang tata usaha dan ruang guru. Untuk memasuki ruang kepala sekolah harus melewati ruang tata usaha, karena letak ruang kepala sekolah berada di pojok yang tepat di bagian belakang ruang tata usaha. Untuk ruangan kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kerja sekolah dan ruang perpustakaan merupakan satu bangunan yang hanya di sekat dengan papan. Sehingga setiap kotak ruangan dimanfaatkan untuk ruang-ruang penting dalam menunjang artifak dalam sebuah sekolah pada umumnya. Ruangan kepala sekolah tidak terlalu luas, di dalam ruang kepala sekolah terdapat meja serta kursi untuk kepala sekolah dan meja serta sofa untuk tamu yang memiliki kepentingan dengan kepala sekolah. Cukup banyak pernak-pernik yang menjadi koleksi kepala sekolah dan di pajang di dinding seperti kulit hewan dan koleksi pajangan dinding lainnya. Terdapat rak buku tempat menyimpan buku-buku yang sering dibaca oleh kepala sekolah. Dapat dikatakan ruangan kepala sekolah sangat nyaman dan sebagai ruang pribadi khusus kepala sekolah karena kepala sekolah sudah cukup lama menjadi pemimpin dan menempati ruangan tersebut. SMA Gadjah mada Yogyakarta tidak menyediakan secara khusus ruangan untuk wakil kepala sekolah. Mungkin karena kepala sekolah dapat bekerja secara fleksibel dan dapat duduk di ruang guru ataupun di ruang BK. Akan tetapi sebagai salah satu jabatan yang 88 memiliki kedudukan penting dalam struktur sekolah seharusnya pihak sekolah menyediakan ruangan khusus wakil kepala sekolah, sehingga tidak menyulitkan bagi tamu yang hendak memiliki urusan dengan wakil kepala sekolah, selain itu wakil kepala sekolah dapat bertukar pikiran antara satu dengan yang lainnya dalam satu ruangan yang dikhususkan untuk wakil kepala sekolah. Ruang tata usaha tepat berada di depan ruang kepala sekolah. Di atas meja terdapat beberapa kertas yang tertumpuk sehingga terlihat ruangan tersebut kurang rapi. Untuk memasuki ruang kepala sekolah harus melewati ruang tata usaha, setidaknya ruang tata usaha dirawat agar terlihat rapi sehingga pemandangan akan terlihat lebih indah bagi tamu yang memiliki kepentingan dengan kepala sekolah. SMA Gadjah Mada Yogyakarta belum memiliki ruang kantor yang tertata dengan rapi, penataan ruangan serta beberapa fasilitas di dalamnya tidak terawat dengan baik. Ruang perpustakaan berada di sebelah utara ruang kepala sekolah. ruangan ini tidak terlalu luas dan nyaman karena kurang penyediaan ventilasi sebagai sirkulasi udara. Ruang perpustakaan tidak terlalu terawat banyak buku yang diletakkan tidak pada tempatnya. Jumlah rak yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah buku, serta tata letak buku-buku yang kurang rapi membuat suasana perpustakaan menjadi kurang nyaman. Di dalam ruang perpustakaan hanya tersedia rak, buku dan meja serta kursi penjaga perpustakaan.