Keadaan Sumber Daya Gambaran Umum SMA Gadjah Mada Yogyakarta
49
“Penting, atas dasar itulah kita bisa menemukan sekolah itu dengan berbagai macam pendekatan. Dengan sekolah-sekolah yang model
pendekatannya berbeda-beda ini. Disitulah tiap sekolah memiliki kultur sebagai ciri khas sekolah”BRS16032015.
Pentingnya pemahaman warga sekolah terhadap perkembangan kultur sekolah juga dikemukakan oleh Pak AB dalam kutipan wawancara
berikut: “Semua warga sekolah kan harusnya memahami kultur sekolah
sehingga yang dilakukan dan dikerjakan sehari hari itu lama kelamaan akan menjadi budaya dan proses kegiatan mengajar
belajar akan berjalan lancar”AB13032015.
Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan pemahaman yang siswa miliki mengenai kultur sekolah, seperti dalam kutipan wawancara dengan PP
berikut: “Engga tau mba”PP20032015.
Dari 10 orang siswa yang menjadi informan dalam penelitian ini, ke empat siswa tersebut tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kultur
sekolah. Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, dapat dilihat jika seluruh warga sekolah belum memahami kultur sekolah di SMA Gadjah Mada
Yogyakarta. a.
Kultur sekolah SMA Gadjah Mada dilihat dari segi artifak
Bangunan di SMA Gadjah Mada Yogyakarta merupakan bangunan warisan budaya milik Kraton Yogyakarta yang dipinjamkan
untuk membangun sebuah lembaga pendidikan formal.
50
Seperti yang dikemukakan oleh Bapak AS dalam kutipan wawancara berikut :
“Sekolah ini memang bukan milik sekolah mba, ini sebenarnya bangunan kraton yang dipinjamkan”AS26032015.
Artifak yang terdapat di SMA Gadjah Mada seperti arsitektur, tata ruang, interior dan eksterior atau yang dapat disimpulkan menjadi
artifak fisik masih kurang memadai. Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi setiap ruangan baik ruang belajar hingga ruang guru kurang
layak seperti pada lembaga formal umumnya. Selain luas lingkungan sekolah yang tidak terlalu besar, lahan sekolah tersebut bukan milik SMA
Gadjah Mada Yogyakarta akan tetapi hasil pinjaman dari salah satu lahan yang dimiliki oleh Kraton. Selain itu di dalam wilayah sekolah SMA
Gadjah Mada berbatasan langsung dengan rumah-rumah warga dengan gerbang sekolah yang menjadi satu sebagai tempat keluar masuknya
warga sekolah SMA Gadjah Mada dengan masyarakat sekitar. Gambar 4. Tanda bangunan warisan budaya
51
1 Pintu gerbang
Pintu gerbang SMA Gadjah Mada Yogyakarta terletak dipinggir jalan Ibu Ruswo dengan menghadap ke arah selatan. Pintu
gerbang di sekolah ini tidak memiliki fungsi seperti di sekolah pada umumnya yang akan tertutup apabila jam pelajaran telah dimulai
maupun jam pelajaran telah usai.
Pintu gerbang sekolah SMA Gadjah Mada selalu terbuka karena dijadikan jalan umum untuk warga yang tinggal dalam satu
wilayah dengan sekolah SMA Gadjah Mada. Pintu gerbang yang dilapisi cat warna putih yang diatasnya terdapat tulisan SMA Gadjah
Mada Yogyakarta kurang terawat karena cat yang terkelupas serta tumbuh beberapa lumut disela-sela pagar.
2 Halaman Sekolah
Halaman sekolah dapat langsung terlihat ketika memasuki gerbang sekolah. SMA Gadjah Mada Yogyakarta memiliki halaman
sekolah yang tidak terlalu luas. Meskipun halaman sekolah tidak terlalu luas namun cukup untuk menampung para siswa SMA
Gambar 5. Pintu gerbang
52
Gadjah Mada Yogyakarta yang tidak terlalu banyak untuk melakukan berbagai kegiatan sekolah seperti upacara dan olahraga.
Namun, seringkali terlihat siswa yang membawa kendaraan bermotor parkir hingga halaman sekolah, hal tersebut karena tempat
parkir yang disediakan oleh SMA Gadjah Mada tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang dibawa oleh siswa maupun
guru.Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar halaman sekolah kurang untuk membuat sekolah terasa sejuk, dikarenakan halaman sekolah
menggunakan paving sehingga sulit untuk membuat akar pohon berkembang tumbuh besar.
3 Pos Satpam
Pos Satpan yang tedapat di SMA Gadjah Mada tidak dibuat seperti tempat penjaga sekolah pada sekolah umumnya, karena tidak
Gambar 7. Pos satpam Gambar 6. Halaman sekolah.