Geografis Boyolali Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali T1 152009001 BAB IV

BAB IV ISI DAN PEMBAHASAN

A. Geografis Boyolali

Kabupaten Boyolali termasuk Daerah tingkat II, Boyolali meliputi luas 105.510,0965 hektare, terdiri dari lima pembantu Bupati, 19 Kecamatan, dan 267 desa. Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali secara geografis terletak antara 110 22’ bujur timur dan 70 71’ lintang timur. Batas-batas wilayah kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali adalah sebelah utara Kabupaten Semarang, sebelah Selatan Kabupaten Klaten dan DIY, sebelah Barat Kabupaten Magelang dan Semarang, Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Sukoharjo dan Kotamadya Surakarta. Profil Propinsi Republik Indonesia JATENG:1992:hal 154. Letak Geografis Kabupaten Boyolali membentang dari barat-timur sepanjang 48 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Menurut ketinggian, wilayah Kabupaten Boyolali dikelompokkan sebagai berikut: a. Boyolali di Bagian barat merupakan Dataran Tinggi yang merupakan daerah Pegunungan. Pegunungan tersebut antara lain Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, dengan puncaknya Gunung Merapi 2.911 m dan Gunung Merbabu 3.141 m, keduanya adalah gunung berapi aktif. Daerah dengan ketinggian sekitar 700-3.000 m dpl ini meliputi lima Kecamatan, yaitu Ampel, Cepogo, Musuk, dan Selo, dan ditandai oleh iklim yang sejuk dan sesuai untuk pertanian. Pertanian yang cocok di daerah ini adalah jenis tanaman seperti kol, wortel, bawang merah, tembakau, teh, dan cengkeh. Wilayah ini juga sebagai pusat produksi susu di Boyolali. Dengan tanah vulkanik yang baik dan dekat pusat administrasi kabupaten, wilayah ini memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Pada wilayah kedua gunung berapi, budidaya pertanian oleh masyarakat hingga batas sekitar 1600-1800 m di atas permukaan laut dan berakhir di perbatasan hutan nasional yang dilindungi. b. Bagian timur Boyolali merupakan dataran rendah. Wilayah terletak diantara pusat kota Boyolali ke timur hingga menuju arah Kota Surakarta Solo, dan sebagian besar merupakan daerah yang datar dan didominasi oleh sawah. Banyak persawahan di daerah Boyolali bagian Timur dan banyak ditemukan sumber-sumber air alami sehingga dapat digunakan untuk mengairi persawahan. Boyolali bagian timur terletak di ketinggian 100-400 m dpl, selain meliputi daerah pusat kota di Kecamatan Boyolali dan Mojosongo, juga meliputi empat Kecamatan lainnya, yaitu Teras, Banyudono, Teras, dan Sawit. Daerah bagian timur Boyolali berada di jalur utama Semarang-Solo, dengan pusat- pusat industri berada di jalur utama. Di bagian timur terdapat Bandara Internasional Adi Sumarmo yang merupakan sarana transportasi udara untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan yang digunakan oleh jamaah haji dari Jawa Tengah bagian utara. Tempat tersebut digunakan sebagai akomodasi ketika hendak berangkat ziarah ke Makkah untuk ibadah haji melalui Bandara Internasional Adi Sumarmo karena antara asrama haji dengan Bandara jaraknya sangat dekat. c. Bagian Utara adalah Wilayah terluas di Boyolali. Wilayah bagian utara kabupaten meliputi Kecamatan Sambi, Nogosari, Simo, Klego, Andong, Karanggede, Kemusu, Wonosegoro, dan Juwangi. Wilayah tersebut memiliki kepadatan penduduk yang lebih rendah dibandingkan daerah lainnya, dan memiliki hambatan dari kondisi geografis, geologis, dan infrastruktur. Kondisi klim relatif kering, walaupun dilalui oleh beberapa sungai utama Boyolali, sebagaian besar daerah ini kurang sesuai untuk budidaya tanaman padi persawahan basah. Boyolali di bagian utara kurang ada dukungan jalan utama sehingga berdampak pada keberadaan industry yang hampir tidak ada. Sumber daya alam yang dikelola dan dimanfaatkan adalah budidaya kayu jati. Hutan jati di daerah utara Boyolali dapat membantu perekonomian penduduk menjadi lebih terangkat. Pada daerah utara juga terletak Waduk Bade di Kecamatan Klego, serta ada Waduk Kedungombo yang daerah genangannya meliputi sebagian Kecamatan Kemusu dan Juwangi sedangkan bendungannya termasuk wilayah Sragen yang digunakan untuk mengairi lahan persawahan seluas 3.536 Ha di wilayah utara Jawa Tengah dan dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi dari sektor pariwisata dan perikanan air tawar. Bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan merupakan daerah perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.

B. Keadaan Masyarakat Boyolali

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali T1 152009001 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali T1 152009001 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali T1 152009001 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa Dalam Menghadapi Pemilu 1977 Di Boyolali

0 0 18

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyebab Kegagalan dalam Pemberian ASI Eksklusif: Studi Kualitatif di Desa Warak T1 BAB IV

0 1 36

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa terhadap Pengambilan Keputusan Terkait Kesehatan Maternal di Desa Binaus, Nusa Tenggara Timur T1 BAB IV

0 1 32

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB IV

0 2 32

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembaruan Hukum Pemilu Melalui Pembentukan Peradilan Pemilu T1 BAB II

0 0 45

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembaruan Hukum Pemilu Melalui Pembentukan Peradilan Pemilu T1 BAB I

0 0 15