Alat pengumpulan data Metode Penelitian

c. Bahan hukum tertier Bahan hukum tertier berupa bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti Kamus Hukum dan Kamus Bahasa Indonesia dan lain sebagainya.

3. Alat pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini metode pengumpulan data dengan studi dokumen dengan penulusuran pustaka library research. Library research memiliki arti teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelahaan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. 19 4. Analisis data Analisa data memiliki arti sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian. 20 Dalam penulisan skripsi ini menggunakan analisa data kualitatif, yaitu suatu analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh gambaran yang jelas yang berhubungan dengan skripsi ini. Dengan menghubungkan data primer, sekunder dan tertier maka akan disimpulkan suatu hasil penelitian untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kedudukan bank BUMN dalam penyelesaian kredit macet berdasarkan undang-undang perbankan Indonesia. 19 M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal. 1 20 Pengertian analisis data “fattkhy.blogspot.com201101pengertian-analisis- data.html?m=1” diakses pada tanggal 12 Desember 2013. Universitas Sumatera Utara G.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Diawali dengan latar belakang penelitian, yang berisi alasan-alasan penulis mengambil judul sebagaimana tercantum diatas. Uraian-uraian dalam bab ini ditujukan sebagai penjelasan awal mengenai terminologi- terminologi yang digunakan untuk mengemukakan permasalahan dalam mengidentifikasi masalah sebagai proses signifikasi pembahasan. Disamping itu untuk mempertegas pembahasan dicantum pula maksud dan tujuan serta manfaat penelitian beserta metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II PENYELESAIAN KREDIT MACET BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN BIDANG PERBANKAN Menjelaskan pengertian perjanjian kredit di Indonesia beserta pengaturannya. Dalam bab ini juga akan membahas mengenai kredit macet , kulaitas kredit macet sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah diatur dalam peraturan perbankan di Indonesia serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kredit macet. BAB III KEDUDUKAN BANK BUMN DALAM MENYELESAIKAN KREDIT MACET Menjelaskan kedudukan bank BUMN menangani kredit macet ditinjau dari sudut peraturan perbankan di Indonesia. Dengan demikian akan Universitas Sumatera Utara memberikan penjelasan secara luas akan kedudukan bank BUMN itu sendiri atas peraturan yang ada. BAB IV PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA BANK BUMN Menjelaskan mengenai proses penyelesaian kredit macet pada bank BUMN, sebelum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77PUU- IX2011 dan sesudah putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77PUU- IX2011. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab kesimpulan dan saran yang berisi kesimpulan yang dikemukakan berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan dianalisis, dalam bab ini juga dikemukakan berbagai saran dari penulis yang dihasilkan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Universitas Sumatera Utara BAB II PENYELESAIAN KREDIT MACET BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERBANKAN

A. Pengertian Kredit dan Kredit Macet

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

3 108 177

KEDUDUKAN MAHKAMAH PARTAI POLITIK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011

1 9 104

ANALISIS PROSEDUR DAN KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN DI SEMARANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN.

0 3 11

SKRIPSI Penyelesaian Kredit Macet Pada Perjanjian Kredit Dengan Jaminan hak Tanggungan Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 (Studi Kasus di PT Bank Bukopin, Tbk Cabang Solo).

0 2 13

PENDAHULUAN Penyelesaian Kredit Macet Pada Perjanjian Kredit Dengan Jaminan hak Tanggungan Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 (Studi Kasus di PT Bank Bukopin, Tbk Cabang Solo).

0 3 15

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

0 1 9

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

0 0 1

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

0 1 15

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

0 0 73

Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

0 0 2