BAB II
PENYELESAIAN KREDIT MACET BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERBANKAN
A. Pengertian Kredit dan Kredit Macet
1. Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin “credere” yang berarti
kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya.
21
. Dari Black’s Law Dictionary, kredit adalah “the ability of a business man to borrow money, or
obtain goods on time, inconsequence of the favourable opinion held by the particular lender, as to his solvency and reliability”
22
. Undang-Undang No. 101998 Pasal 21 ayat 11 menjelaskan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak yang lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertian-
pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah penyediaan uang berdasarkan ketentuan atau perjanjian tertentu yang telah disepakati oleh
pihak Bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk membayar utangnya pada jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
21
Firdaus Rachmat dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit, Bandung: Alfabeta, 2009,
hal. 1.
22
Black’s Law Dictionary.1993; Dalam Djuhaendah Hasan, Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan Benda Lain yang Melekat pada Tanah dalam Konsepsi Penerapan
Asas Horisontal, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hal. 140.
Universitas Sumatera Utara
a. Unsur-unsur kredit Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut:
23
1. Adanya badan atau orang yang memiliki uang, barang atau jasa yang bersedia
untuk meminjamkan kepada fihak lain. orang atau badan demikian lazim disebut kreditur
2. Adanya fihak yang membutuhkan meminjam uang, barang atau jasa. Pihak ini
lazim disebut debitur 3.
Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur 4.
Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur 5.
Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang, barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali dari debitur
6. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu seperti diatas,
dimana masa yang akan datang merupakan suatu yang belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko, termasuk penurunan nilai uang karena
inflasi dan sebagainya 7.
Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur walaupun ada kredit yang tidak berbunga.
Melihat unsur-unsur fasilitas kredit diatas apabila dikaitkan dengan kredit perbankan adalah bank sebagai pihak yang memiliki uang selanjutnya disebut
dengan kredtiur dan orang atau badan selanjutnya disebut sebagai debitur adalah pihak yang membutuhkan uang. Adanya kesanggupan dari pihak debitur untuk
23
Ibid., hal. 3
Universitas Sumatera Utara
membayar uang dipinjam dari bank merupakan suatu bentuk kepercayaan bank yang diberikan kepada debitur. Perjanjian kredit tersebut dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu dimana debitur akan mengembalikan uang yang telah dipinjam pada waktu tertentu dengan bunga tertentu pula.
b. Tujuan dan fungsi kredit Kebutuhan manusia selalu beraneka ragam sesuai dengan harkatnya, yang
mana kebutuhan ini akan selalu meningkat tiap waktu. Namun kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut memiliki batasan tertentu, sehingga memaksa
seseorang memperoleh bantuan permodalan untuk pemenuhan hasrat dan cita- citanya guna peningkatan usaha dan peningkatan daya guna sesuatu barangjasa.
Fungsi kredit secara umum ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat to serve the society dalam rangka mendorong dan
melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan taraf hidup rakyat
banyak.
24
Menurut Firdaus dan Ariyanti
25
bahwa fungsi-fungsi kredit sebagai berikut:
1 Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa
Andai kata suatu saat belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka dengan adanya kredit, lalu lintas pertukaran barang dan jasa dapat terus
berlangsung.
24
Ibid., hal. 3
25
Ibid., hal. 5.
Universitas Sumatera Utara
2 Kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran yang idle
Terjadinya kredit disebabkan oleh adanya golongan yang berlebihan dan golongan yang kekurangan, maka dari golongan yang berlebihan ini akan
terkumpul sejumlah dana yang tidak digunakan idle. Dana yang idle tersebut jika dipindahkan atau lebih tepatnya dipinjamkan kepada golongan yang
kekurangan, maka akan berubah menjadi dana efektif.
3 Kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru
Dalam hal ini yang dimaksud adalah salah satu jenis kredit yang diberikan oleh Bank Umum commercial bank, yaitu Kredit Rekening Koran. Dalam kredit
RK, begitu perjanjian kredit ditandatangani dan syarat-syarat kredit telah terpenuhi, maka pada dasarnya pada saat itu telah beredar uang giral baru
dimasyarakat sejumlah kredit RK tersebut. 4
Kredit sebagai alat pengendalian harga Dalam hal ini jika diperlukan adanya perluasan jumlah uang yang beredar pada
masyarakat, maka salah satu caranya ialah dengan jalan mempermudah dan mempermurah pemberian kredit perbankan kepada masyarakat.
5 Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat faedah kegunaan
potensi-potensi ekonomi yang ada Bantuan permodalan yang berupa kredit, maka seorang pengusaha baik
industriawan, petani dan lain sebagainya bisa memproduksi atau meningkatkan produksi dari potensi-poensi yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Budi Untung
26
kredit mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya guna uang
Daya guna uang dapat ditingkatkan dengan cara pemilik uang atau modal dengan meminjamkan uang atau modalnya tersebut kepada pihak yang
kekurangan uang atau modal melalui lembaga perbankan khususnya 2.
Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Peredaran dan lalu lintas uang dapat terlaksana jika kredit disalurkan melalui
pinjaman yang dilakukan oleh bank seperti contoh rekening giro bank, dengan rekening giro bank dapat menimbulkan uang ginal
3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
Daya guna dan peredaran bank dapat meningkat dikarenakan pengusaha dapat memproduksi barang dan bahan atau pengusaha dapat menjual barang dengan
kredit 4.
Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Stabilitas ekonomi dapat terlaksana dengan pemberian kredit yang seletif,
terarah dan berdasarkan prioritas sehingga jumlah uang yang beredar dapat diatur melalui tingkat bunga dan rasio kas bank
5. Meningktkan kegairahan berusaha
Perusahaan yang memperoleh kredit dan bank dapat meningkatkan usahanya dan pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan akhirnya meningkatkan
laba
26
Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia, Yogyakart: Penerbit Andi, 2000, hal..4.
Universitas Sumatera Utara
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
Peningkatan kesempatan berusaha dengan penambahan proyek-proyek baru yang berasal dari kredit akan membutuhkan tambahan tenaga kerja. Secara
tidak langsung menyebabkan semakin banyak tenaga kerja kerja yang memperoleh pendapatan. Di samping itu para penabung akan memperoleh
bunga atas tabungannya 7.
Meningkatkan hubungan internasional Negara maju cenderung mempunyai tabungan yang tinggi dengan demikian
dapat memberi pinjaman kepada negara-negara yang sedang berkembang
2. Pengertian kredit macet Di Indonesia dikenal dua golongan kredit bank, yaitu kredit lancar dan
kredit bermasalah. Di mana kredit bermasalah digolongkan menjadi tiga, yaitu kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Kredit macet inilah yang
sangat dikhawatirkan oleh setiap bank, karena akan mengganggu kondisi keuangan bank, bahkan dapat mengakibatkan berhentinya kegiatan usaha bank.
Kredit macet atau loan problem adalah kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi
di luar kemampuan debitur.
27
Menurut, suatu kredit digolongkan ke dalam kredit macet bilamana:
28
a. Tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar, kredit kurang lancar dan
kredit diragukan; atau
27
Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, Jakarta: Intermedia,1993, hal.220.
28
Siswanto Sutojo, Menangani Kredit Bermasalah: Konsep, teknik dan kasus, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1997, hal.331.
Universitas Sumatera Utara
b. Dapat memenuhi kriteria kredit diragukan, tetapi setelah jangka waktu 21
bulan semenjak masa penggolongan kredit diragukan, belum terjadi pelunasan pinjaman, atau usaha penyelamatan kredit; atau
c. Penyelesaian pembayaran kembali kredit yang bersangkutan, telah
diserahkan kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang Negara BUPN, atau telah diajukan permintaan ganti rugi kepada perusahaan
asuransi kredit.
Sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31147KEPDIR tanggal 12 November 1998, kredit macet adalah kredit yang
pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang telah
diperjanjikan Berdasarkan
SE Bank Indonesia Nomor: 09PJ.421999, yang menggolongkan kredit, yaitu; Lancar, Perhatian Khusus, Kurang Lancar,
Diragukan, dan Macet dengan pengertian dibawah ini, yaitu: a.
Kredit digolongkan sebagai kredit Lancar, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Pembayaran angsuran pokok danatau bunga tepat waktu
2. Memiliki mutasi rekening yang aktif
3. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai cash collateral.
b. Kredit digolongkan sebagai kredit dalam Perhatian Khusus, apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang belum melampaui 90 sembilan puluh hari
2. Kadang-kadang terjadi cerukan
3. Mutasi rekening relatif aktif
Universitas Sumatera Utara
4. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
5. Didukung oleh pinjaman baru.
c. Kredit digolongkan sebagai kredit Kurang Lancar, apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut: 1.
Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 sembilan puluh hari
2. Sering terjadi cerukan
3. Mutasi rekening relatif rendah
4. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
sembilan puluh hari 5.
Terdapat likuidasi masalah keuangan yang dihadapi debitur 6.
Dokumentasi pinjaman lemah
d. Kredit digolongkan sebagai kredit Diragukan, apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut: 1
Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari
2 Terjadi cerukan yang bersifat permanen
3 Terjadi wanprestasi lebih dari 180 seratus delapan puluh hari
4 Terjadi kapitalisasi bunga
5 Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun
peningkatan jaminan
Universitas Sumatera Utara
e. Kredit digolongkan sebagai kredit Macet, apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut: 1
Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari
2 Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
3 Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada
nilai wajar
B. Pengertian Kredit Bermasalah