61
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
40. INFORMASI SEGMEN USAHA lanjutan Segmen Geografis lanjutan
2013 Keterangan
Jakarta Jawa
Sumatera Sulawesi
Kalimantan Lainnya
Jumlah
Pendapatan: operasional lainnya
402.927 40.919
32.637 5.206
8.569 4.275
494.533 Beban:
Beban bunga dan operasional lainnya
334.125 32.538
29.520 15.476
1.094 7.357
420.110 Laba operasional
68.802 8.381
3.117 10.270
7.475 3.082
74.423 Laba tahun berjalan
69.805 8.682
3.128 10.255
7.474 3.099
75.735 Jumlah aset
16.710.737 1.832.972
1.409.559 762.765
63.882 408.667
21.188.582
41. MANAJEMEN RISIKO I. Kerangka Manajemen Risiko
Di dalam melaksanakan strategi operasional Bank, maka manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara: -
Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar kredit dan portofolio pendanaan. -
Peningkatkan efisiensi operasional perbankan. -
Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum sesuai ketentuan regulator. -
Implementasi manajemen risiko yang berorientasi bisnis.
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi •
• Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk komite sebagai berikut:
a. Komite Audit b. Komite Pemantau Risiko
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
• Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi membentuk komite sebagai berikut:
a. Komite Manajemen Risiko b. Komite aset dan liability
c. Komite Pemantau Teknologi Informasi TI d. Komite Kredit
• Untuk pengendalian intern Direksi membentuk:
a. Satuan Kerja Audit Intern b. Satuan Kerja Manajemen Risiko
c. Satuan Kerja Kepatuhan d. Satuan Kerja Kontrol
Pendapatan bunga dan operasional lainnya
Untuk mencapai tujuan usaha, Bank perlu menyeimbangkan secara optimal antara bisnis, operasional dan manajemen risiko. Bank perlu memiliki unit bisnis yang berorientasi risiko dan mempunyai unit manajemen risiko yang berorientasi bisnis.
Dalam menjalankan bisnis yang berorientasi risiko, Bank melaksanakan penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek sesuai dengan rencana kerja Bank dan prinsip kehati-hatian prudential principles serta sesuai
dengan ketentuan regulator. Kerangka manajemen risiko Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi dan produk Bank termasuk produk
atau aktivitas baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan risiko yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara fungsi pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan yang jelas dalam pengelolaan risiko.
Kerangka dasar manajemen risiko Bank merupakan bagian integral dari proses manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan operasional Bank yang meliputi 4 empat pilar yaitu:
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
62
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan I. Kerangka Manajemen Risiko lanjutan