Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
19
2.  KESEHATAN REPRODUKSI dan KB
Pelayanan  Kesehatan  Reproduksi  dan  Keluarga  Berencana    telah dilaksanakan  oleh  25  Puskesmas.  Adapun  bentuk  kegiatannya  terintegrasi
dengan kegiatan Puskesmas Ramah Remaja di Kabupaten Sleman, kegiatan yang dilakukan antara lain pembentukan kader sebaya, konseling remaja oleh
psikolog,  penyuluhan  dan  pembinaan  langsung.  Dinas  kesehatan  telah melaksanakan pelatihan teknis medis tenaga kesehatan yaitu 25 orang tenaga
Bidan  agar  dapat  mengelola  masalah kesehatan remaja di  masyarakat lebih baik.
Untuk  program  Keluarga  Berencana  dari  sasaran  153.703  PUS Pasangan  Usia  Subur  di  Kabupaten  Sleman,  16.347  PUS  10,6  adalah
peserta KB aktif baru. Jumlah KB aktif sebanyak 123.264 PUS 80,2 terdiri dari  42.865  orang  34,8    sebagai  akseptor  KB  dengan  MPKJ  metode
kontrasepsi Jangka Panjang meliputi: IUD, sebanyak 31.778 25,8, Implant 4.765 3,9, MOP sebanyak 729 orang 0,6, MOW sebanyak 5.593 orang
4,5  .  Sedangkan  akseptor  Non  MPKJ  Non  Metode  Kontrasepsi  Jangka Panjang meliputi: suntik, 59.770 PUS 48,5, PIL sebanyak 12.394 10,1,
dan Kondom sebanyak 8.235 6,7.
Grafik 9 Prosentase pemakaian alat kontrasepsi PUS di Kabupaten Sleman
tahun 2012
Pencapaian cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Sleman tahun 2004 sd  tahun  2012  cenderung  mengalami  peningkatan,  meskipun  sejak  tahun
22,5 5,8
7,1 49,7
5,8 9,2
10 20
30 40
50
IUD MOPMOW
INPLANT SUNTIK
PIL KONDOM
PROSENTASE PEMAKAIAN ALKON TH 2012 KAB SLEMAN
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
20 2005  peningkatan  tersebut  tidak  terlalu  tinggi.  Namun  demikian  ini
menunjukkan  bahwa  secara  Standar  Pelayanan  Minimal  SPM  telah  diatas pencapaian Indonesia sehat   2012 sebesar 70. Pencapaian terendah di 17
kecamatan  adalah  Pakem  63,2,  dan  tertinggi  di  kecamatan  Ngaglik  88,6. Secara lebih jelas dapat dilihat dari grafik berikut ini:
Grafik 10. Prosentase cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Sleman
Tahun 2004 sd 2012
3.  GIZI MASYARAKAT
a.  Kunjungan Peninmbangan Balita di Posyandu DS
Cakupan Penimbangan balita  di Posyandu DSmerupakan indikator yang berkaitan  dengan  cakupan  pelayanan  gizi  pada  balita,  cakupan  pelayanan
kesehatan  dasar  serta  prevalensi  gizi  kurang.  Semakin  tinggi  cakupan  DS, semakin  tinggi  cakupan  vitamin  A,  semakin  tinggi  cakupan  kesehatan  dasar
dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Hasil  surveylance  gizi  di  Kabupaten  Sleman  Tahun  2012  cakupan
penimbangan  balita  balita  pernah  ditimbang    sekurang  kurangnya  satu  kali selama  sebulan  terakhir  di  posyandu  sebesar  80,7  .  Puskesmas  dengan
cakupan  penimbangan  tertinggi  adalah  Ngaglik  2  91,4, Tempel  2  88,3 dan  Cangkringan    87,  sedangkan  Puskesmas  yang  cakupanya  rendah
adalah  Gamping  1  69,7,  Minggir  72,28  dan  Ngaglik  1  75.  Berikut adalah grafik cakupan DS Tahun 2012
79,7 79,99 79,83 80,17
78,6 80,2
70,83 78,02
78,54
66 68
70 72
74 76
78 80
82
TH 2004
TH 2005
TH 2006
TH 2007
TH 2008
TH 2009
TH 2010
TH 2011
TH 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
21 Grafik 11
Cakupan penimbangan Balita di Posyandu Tahun 2012
Sumber: Surveilans Gizi 2012
b.  Cakupan  Distribusi  Kapsul  Vitamin  A  Terhadap  penimbangan  Balita DS di Posyandu Kabupaten Sleman Tahun 2012.
Program  pemberian  kapsul  vitamin  A    untuk  balita  berjalan  baik,  untuk anak  balita  usia  1-4  th  yang  mendapat  2  x  vitamin  A  dosis  200.000  IU
dalam setahun,  yaitu  pada bulan Februari  dan Agustus,  dari jumlah balita yang ada sebanyak 53.885 sasaran mendapat  Vitamin A 2 kali sebanyak
53.288  anak  98,9  .  Berikut  ini  disajikan  tabel  pencapaian  cakupan Pemberian Vitamin A terhadap cakupan Penimbangan Balita.
Gambar 2 HUBUNGAN CAKUPAN DISTRIBUSI VITAMIN A DOSIS TINGGI
TERHADAP PENIMBANGAN  BALITA DS DI POSYANDU DI KABUPATEN SLEMAN TH 2012
Cakupan distribusi  Vitamin  A  Dosis Tinggi Tinggi                                   Rendah
C ak
up an
P en
im ba
ng an
B al
ita
D S
d i P
os ya
nd ul
R en
da hi
Ti ng
gi
Moyudan  ,Godean  II, Gamping II, Depok II,
Berbah, Prambanan, Ngemplak  I, Ngaglik II,
Tempel  I, Tempel  II, Pakem Cangkringan
Minggir, Seyegan, Godean I, Gamping I,Mlati I,
Mlati II, Depok I, Depok  III, Kalasan, Ngemplak  II,
Sleman, Ngaglik I, Turi
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
22 Puskesmas  dengan  cakupan  DS  tinggi  82,5    dan  Cakupan
Vitamin  A  Tinggi      95    ,Terdapat  12  Puskesmas  di  Kwadran  I,  yang menunjukan  adanya  keterpaduan  penimbangan  balita  dengn  pemberian
kapsul  Vitamin  A  di  Posyandu  adapun  Puskesmas  terlihat  pada  tabel diatas .
Puskesmas  dengan  cakupan  Vitamin  A  Tinggi    95    tetapi Cakupan  DS  rendah    82,5,  terdapat  13  Puskesmas  di  Kwadran  II
yang  menunjukan  kemungkinan  aktivitas  swiping  lebih  tinggi  dan  kurang memanfaatkan  kegiatan  pemberiaan  Vitamin  A  di  Posyandu  data
Puskesmas terlihat pada tabel diatas Puskesmas  dengan  cakupan  Vitamin  A  rendah  tetapi  cakupan
DS  tinggi  Kwadran  III  tidak  ada  satupun  puskesmas,  ini  menunjukkan bahwa  ketersediaan  Kapsul  Vitamin  A  untuk  Balita  di  Kabupaten  Sleman
tercukupi. Begitu  pula  Puskesmas  dengan  cakupan  Vitamin  A  rendah  dan
DS  juga  rendah  Kwadran  IV  tidak  ada  satu  Puskesmas,  ini menunjukkan  kegiatan  distribusi  Vitamin  A  terhadap  Penimbangan  di
posyandu telah terbina dengan baik.
Tabel 3 Pencapaian cakupan pemberian Vitamin A terhadap Cakupan penimbangan
Balita Tahun 2012
Puskesmas DS
Target 82,5
Vit A 2X Target 95
Ket Kwadran
Moyudan
86,1    Tinggi 100   Tinggi
I
Minggir
72,3   Rendah 99,97  Tinggi
II
Seyegan
76,5   Rendah 95,73  Tinggi
II
Godean I
79,3   Rendah 98,19  Tinggi
II
Godean II
83,8   Tinggi 100  Tinggi
I
Gamping I
69,7   Rendah 100  Tinggi
II
Gamping II
84,5   Tinggi 100  Tinggi
I
Mlati I
82,0   Rendah 99,64  Tinggi
II
Mlati II
80,7   Rendah 100  Tinggi
II
Depok I
79,1   Rendah 99,48  Tinggi
II
Depok II
85,1   Tinggi 100  Tinggi
I
Depok III
76,9   Rendah 100  Tinggi
II
Berbah
86,0   Tinggi 100  Tinggi
I
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
23
Prambanan
83,9   Tinggi 100  Tinggi
I
Kalasan
76,2   Rendah 100  Tinggi
II
Ngemplak I
84,3   Tinggi 100  Tinggi
I
Ngemplak II
80,1   Rendah 98,44  Tinggi
II
Ngaglik I
74,2   Rendah 100  Tinggi
II
Ngaglik II
91,4   Tinggi 99,95  Tinggi
I
Sleman
76,2   Rendah 97,44  Tinggi
II
Tempel I
82,2   Tinggi 100  Tinggi
I
Tempel II
88,1   Tinggi 100  Tinggi
I
Turi
74,7   Rendah 100  Tinggi
II
Pakem
82,9   Tingi 100  Tinggi
I
Cangkringan
87,0   Tinggi 100  Tinggi
I
Sumber: Surveylance Gizi 2012
c.  Cakupan Pemberian TTD Fe3 Ibu Hamil Jumlah  Ibu  Hamil  yang  mendapat  tablet  besi  Fe  selama  kehamilannya,
dari  14.654  ibu  hamil  yang  ada,  14.654  ibu  hamil  dapat  Fe  1    100 sedangkan yang mendapatklan Fe 3 atau 90 tablet  ada 13.508 ibu hamil
92,18  .  Berikut  ini  disajikan  Grafik  cakupan  Pemberian  tablet  Fe  3  90 tablet
Grafik 12 Grafik cakupan Pemberian tablet Fe3 90 tablet  bagi ibu hamilTahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
24 d.  Cakupan Bayi Umur 0
– 6 Bulan Mendapatkan ASI Eksklusif Untuk  kegiatan  pemantaun  ASI  eksklusif  yang  dilakukan  pada  sasaran
yang berusia 0 – 6 bln yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain
kecuali obat,  dan mineral, berdasarkan recall 24 jam, dari  8.505  bayi yang ada sebanyak 5.987  bayi 70,4, pada tahun 2012, masih dibawah target
KW SPM yang harus dicapai sebesar 80
Grafik 13 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Bayi umur 0- 6 bulan Di Kabupaten
Sleman Tahun 2008 - 2012
Sumber: Surveilans Gizi 2012
e.  Status Gizi Balita
Dari  hasil  PSG  Pemantauan  Status  Gizi  yang  dilaksanakan  pada  bulan Februari    2012,  menurut  penilaian  status  gizi  balita  BBU    terdapat  balita
gizi  buruk  sebanyak  276  0,45;    gizi  kurang  mencapai  sebanyak  5.127 balita  8,27,  gizi  baik  mencapai  54.889  88,52,  dan  gizi  lebih
sebanyak 1.685 balita 2,72 Seluruh balita gizi buruk, dilakukan  pelacakan epidemiologi  dan hasilnya
ditemukan  87  Balita  sangat  kurus  atau  kasus  gizi  buruk  0,14    dari seluruh balita yang ada, dan sebagai penyebab kasus gizi buruk tersebut
adalah adanya penyakit penyerta, kelainan bawaan sejak lahir dan karena pola asuh  yang salah.   Di Kabupaten Sleman dari seluruh balita dengan
kasus  gizi  buruk  atau  sangat  kurus    sudah  mendapat  pelayanan kesehatan  sesuai  yang  dibutuhkan,  diantaranya  adalah  mendapatkan
PMT  Pemberian  Makanan  Tambahan  berupa  MP  ASI  Makanan Pendamping  Air  Susu  Ibu  dan  penanganan  kasus  gizi  buruk  di
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
25 Therapeutic Feeding Centre TFC  maupun  Rumah Sakit, di Kabupaten
Sleman  telah  terbentuk  tempat  perawatan  gizi  buruk  TFC  di  empat Puskesmas  Perawatan  yang  timnya  terdiri  dari  Dokter,  Ahli  gizi  Perawat,
Psikolog  yang  telah  dilatih  penaganan  gizi  buruk  dan  didampingi  dokter spesialis anak.
Grafik 14 Status Gizi Balita Di Kabupaten Sleman Dari Tahun 2002
– 2012
Sumber: Lap.PSG  2012
4. PROMOSI KESEHATAN
dan UKBM
UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
Kegiatan  Promosi  Kesehatan  dilakukan  dalam  bentuk  kegiatan PHBS  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  untuk  tatanan  Rumah  Tangga,
Institusi  Pendidikan,  Institusi  Kesehatan,  dan  tatanan  Tempat  Kerja.    Jumlah rumah  tangga  tahun  2012  sebanyak  305.543  rumah  tangga,  Untuk  PHBS
tahun 2012 tatanan Rumah Tangga berhasil dipantau sebanyak 20,371 rumah tangga dan telah melaksanakan PHBS sebanyak 6.614 32,5.
Jumlah  Posyandu  di  Kabupaten  Sleman  ada  1.516  yang  tersebar  di 1.212  pedukuhan,  dengan  kriteria  Posyandu  pratama  ada  67  atau  4,42,
Posyandu  Madya  340  22,43,  Posyandu  Purnama  660  43,54  dan Posyandu  Mandiri  449  29,62.  Sedangkan  jumlah  keseluruhan  Posyandu
yang aktif sebanyak 1.109 posyandu 73,15. Rasio Posyandu per 100 balita sebanyak 56,4 balita. rata-rata tiap posyandu memiliki lebih dari 5 orang kader
TH 2002 TH 2003
TH 2004 TH 2005
TH 2006 TH 2007
TH 2008 TH 2009
TH 2010 TH 2011
TH 2012 GIZI BURUK
0,74 0,74
0,54 0,43
0,49 0,64
0,54 0,53
0,66 0,5
0,45 GIZI KURANG
12,85 10,47
10,38 11,39
10,62 14,32
11,12 10,32
9,53 8,27
6,89 GIZI BAIK
84,79 87,55
87,33 85,19
86,47 82
85,97 86,63
86,58 88,52
89,57 GIZI LEBIH
1,61 1,24
1,24 1,99
2,22 3,02
2,36 2,13
3,23 2,72
3,09
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
26 Grafik 15
Capaian Posyandu di Kabupaten Sleman tahun 2003 sd 2012
Pada  tahun  2012  jumlah  desa  siaga  Kabupaten  Sleman  sebanyak  86 desa  100  sudah  dikembangkan  menjadi  Desa  Siaga,  sejak  tahun  2008,
sedangkan menurut kriteria desa siaga aktif di Kabupaten Sleman sebesar  61 Desa  70,93.  Dari  25  Puskesmas  ada  16  puskesmas  yang  menjadi    desa
siaga aktif yaitu Gamping 1, Gamping 2,  Godean 2, Moyudan, Mlati 1, Depok 1, Depok 2, Depok 3, Berbah, Prambanan, Ngemplak 1, Ngemplak 2, Ngaglik
1, Sleman, Tempel 1, dan Turi. Sedangkan yang belum ada sama sekali desa siaga aktif ada 3 wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas  Cangkringan, Tempel
2  dan  Minggir.  Masing-masing  desa  memiliki  minimal  1  Poskesdes  dengan Bidan sebagai koordinator dibawah tanggungjawab Kepala Desa.
Kegiatan  di  Poskesdes  adalah  mengakomodasikan  kegiatan-kegiatan UKBM  Posyandu,    PoksilaKelompok  Usia  Lanjut,  GSIGerakan  Sayang  Ibu,
surveilens  penyakit  menular,  pendataan  risiko  tinggi,  PHBS,  Kesehatan Lingkungan,  dll,  sedang  untuk  masalah  kuratif  pengobatan  dan  rehabilitatif
dilakukan  dengan  kerjasama  atau  sistem  rujukan  ke  pelayanan  kesehatan yang  ada  di  wilayah  tersebut  Puskesmas  Pembantu,  Puskesmas,  Balai
Pengobatan, Klinik Ibu  Anak, Rumah Sakit, dll Salah  satu  UKBM  yang  dikelola  Dinas  Kesehatan  adalah  Pengobat
Tradisional Battra,
yang sampai
saat ini
baru dilakukan
pendaftaranregistrasi  bagi  Battra  yang  mendaftar,  belum  dilakukan pemantauanmonitoring terhadap kegiatan Battra tersebut.
40 51 53,46
41,33 66,71
72,29 73,23 77,9174,59 73,16
10 20
30 40
50 60
70 80
TH 2003
TH 2004
TH 2005
TH 2006
TH 2007
TH 2008
TH 2009
TH 2010
TH 2011
TH 2012
POSYANDU PURNAMA DAN MANDIRI
Profil Kesehatan Kabupaten Sleman  By   dinas kesehatan
27 Terkait  dengan  kegiatan  UKBM  di  Kabupaten  Sleman  tahun  2012
terdiri dari:  jumlah Posyandu sebanyak 1.516 unit, Posyandu Usila sebanyak 719  unit,  Polindes  berfungsi  7  unit,  UKGMD  sebanyak  266  unit,  Poskestren
sebanyak 56 unit, Poskesdes 66 unit, Pos UKK sebanyak 18 unit, Dana sehat 139 unit, TOGA 104 unit, dan SBH sebanyak 13 unit
. Pembinaan  UKS  dengan  Sekolah  Sehat  pada  tahun  2012,
dilaksanakan  upaya  penyegaran  pada  guru  UKS,  pengadaan  perlengkapan sarana UKS, pelatihan dokter kecil untuk menunjang kegiatan UKS di sekolah.
Hasil  penjaringan  kesehatan  untuk  siswa    tingkat  SDMI  dari  jumlah  siswa yang ada sebanyak 15.189 siswa, berhasil diperiksa kesehatannya sebanyak
15.189  jiwa  100,    sedangkan  untuk  tingkat  SMPSMU  dari  jumlah    siswa sebanyak  5.340  siswa,  yang  diperiksa  ada  4.770    siswa  93,09.  Hasil  ini
menunjukkan  bahwa  kegiatan  penjaringan  kesehatan  siswa  klas  I  yang bertujuan  untuk  deteksi  dini  kelainan  pada  usia  anak  sekolah  sudah  berjalan
dengan baik.
B. PROGRAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN P2PL
1. Program pemberantasan Penyakit Diare
Penyakit  diare  sampai  saat  ini  masih  menjadi  masalah  kesehatan masyarakat,  walaupun  secara  umum  upaya  penanggulangannya  telah
semakin  baik  dengan  terbukti  angka  kesakitan  yang  makin  menurun. Pada  tahun  2001  Incidens  Rate  IR  diare  mencapai  21,9  per  1000
penduduk,  kemudian  makin  menurun  hingga  IR  pada  tahun  2006 mencapai 16,69 per 1000 penduduk.
Pada  tahun  2008  diketemukan  sejumlah  12.724  kasus  diare  IR =13,55 per 1000 penduduk dengan  5.419  36,74 diantaranya kasus
diare  pada  balita,  dan  100  diare  pada  Balita  tersebut  telah  ditangani sehingga kematian Balita karena diare dilaporkan nihil.
Pada  tahun  2009  diketemukan  sejumlah  12.448  kasus  diare  IR =13,05 per 1000 penduduk dengan  4.117  33,07 diantaranya kasus
diare pada balita, pada tahun 2010 diketemukan kasus sebanyak 14.664 kasus  diare  IR=13,44  pada  tahun  2012  ditemukan  sebanyak  42.545